Latar Belakang Sistem informasi penangkapan tuna di PT. Tuna Indo Prima 3, Muara Baru, Jakarta

17 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan; luas wilayah lautan yang cukup besar menyimpan potensi sumberdaya ikan yang sangat besar. Menurut Dahuri 2003 potensi lestari sumberdaya ikan pelagis besar di Indonesia sebesar 1,165 juta ton dengan tingkat pemanfaatan pada tahun 2003 tercatat sebesar 0.736 juta ton. Produksi ini merupakan 63.17 dari potensi lestari perikanan laut indonesia. Hanya sebagian dari sumberdaya ikan yang mampu dimanfaatkan oleh nelayan Indonesia. Penyebab dari kecilnya pemanfaatan sumberdaya ikan di Indonesia adalah penguasaan teknologi yang rendah dan lemahnya kemampuan manajemen. Salah satu bagian dari kemampuan manajemen dalam usaha penangkapan ikan adalah kemampuan dalam membuat keputusan yang tepat dalam suatu kegiatan operasi penangkapan ikan. Keputusan yang tepat membutuhkan informasi yang relevan, lengkap, tepat waktu, dan berkesinambungan. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem informasi yang membantu tugas kapten kapal dalam mendapatkan informasi untuk membuat keputusan dalam kegiatan penangkapan ikan. Tuna longline merupakan alat tangkap yang efektif untuk menangkap tuna. Berdasarkan kualitas produk terdapat dua kelompok tuna longline. Kelompok pertama adalah tuna longline yang menghasilkan tuna beku frozen tuna, dan kelompok kedua adalah tuna longline yang menghasilkan tuna segar untuk produk sashimi fresh tuna. Perkembangan permintaan pasar akan tuna beku cenderung mengalami penurunan yang menyebabkan harga jualnya menjadi rendah, sehingga penangkapan ikan tuna yang menghasilkan tuna segar saat ini lebih menguntungkan. Kegiatan operasi penangkapan dengan menggunakan alat tangkap tuna longline membutuhkan biaya yang besar. Kegagalan dalam operasi penangkapan akan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Perencanaan yang baik sebelum operasi dilakukan akan mengurangi resiko kegagalan dalam kegiatan operasi penangkapan. Keberhasilan sebuah operasi penangkapan tergantung dari pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan yang tepat membutuhkan informasi yang 18 memadai. Informasi yang dibutuhkan dalam operasi penangkapan jumlahnya sangat besar dan komplek, jika ditangani oleh manusia akan menyita banyak tenaga dan lamban sehingga dibutuhkan sebuah sistem informasi dengan alat bantu komputer . Perkembangan sistem informasi sangat pesat. Hal ini terkait erat dengan perkembangan komputer dan teknologi informasi yang sedang mengalami revolusi. Penangkapan ikan di negara maju telah terlebih dahulu menggunakan sistem informasi secara luas dalam mendukung kegiatan operasi penangkapan ikan, tetapi di Indonesia sistem informasi masih belum digunakan secara luas di bidang penangkapan ikan. Penelitian tentang aplikasi sistem informasi pada bidang perikanan kebanyakan masih terbatas kepada bidang perikanan yang masih umum, oleh karena itu penelitian tentang sistem informasi penangkapan ikan pada alat tangkap tuna longline penting untuk dilakukan.

1.2 Tujuan