34
berdiskusi; 4 keberanian untuk bertanya; 5 keberanian mengajukan pendapat, kritik dan saran; dan 6 mengerjakan latihan.
Aktivitas sangat penting artinya bagi keberhasilan pembelajaran, karena dengan melakukan aktivitas selama proses pembelajaran siswa dapat mencari ser-
ta menambah pengalaman sendiri, menumbuhkan kerjasama yang baik diantara siswa, mengembangkan pemahaman dan kemampuan berpikir kritis, bahkan sua-
sana belajarpun menjadi lebih hidup. Dengan begitu, kegiatan pembelajaran men- jadi lebih menyenangkan.
Berdasarkan pemaparan mengenai aktivitas belajar di atas, dapat disim- pulkan bahwa dalam belajar siswa harus aktif berbuat. Siswa harus aktif melaku-
kan berbagai kegiatan yang mendukung keberhasilan pembelajaran. Untuk pem- belajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tour-
nament dan media CD interaktif ini, keaktifan siswa sangat dituntut pada saat pe-
laksanaan kuis yang memakai CD interaktif serta saat pelaksanaan games dan tournament
akademik. Dengan melakukan berbagai aktivitas tersebut, siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep matematika. aktivitas
belajar.
2.1.8 Performansi Guru
Performansi berasal dari kata performance yang artinya kinerja. Meskipun berasal dari kata yang memiliki arti kinerja, tetapi performansi guru dengan kiner-
ja adalah dua hal yang berbeda. Menurut Ardiansyah 2011:1, kinerja guru meru- pakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang guru di lembaga pendidikan se-
35
suai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan pendidikan. Performansi guru dapat dilihat dari kemampuannya merencanakan pembelajaran
dan melaksanakan pembelajaran. Dengan kata lain, kinerja guru berkaitan dengan keseluruhan hasil kerja guru, sedangkan performansi guru hanya berkaitan den-
gan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Performansi guru perlu dinilai untuk mengetahui seberapa jauh kemam-
puan guru. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan merencanakan pem- belajaran yang dibuktikan dengan pembuatan RPP dan kemampuan melaksanakan
pembelajaran. Untuk menilai kemampuan guru digunakan Alat Penilaian Ke- mampuan Guru. Ada dua jenis APKG yang digunakan yaitu APKG 2 untuk meni-
lai kemampuan guru merencanakan pembelajaran, serta APKG 3 untuk menilai kemampuan guru melaksanakan pembelajaran.
2.1.9 Hasil Belajar
Secara singkat, hasil belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan perila- ku ini berupa perubahan pengetahuan dan keterampilan, serta penguasaan nilai-
nilai dan sikap kearah progresif. Menurut Anni 2007:5, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas bela-
jar. Hasil belajar lazim ditunjukkan dengan nilai tes siswa. Dengan kata lain, hasil belajar merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dipero-
leh siswa sebagai akibat dari proses belajarnya yang dibuktikan dengan nilai tes. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil be-
lajar matematika meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada materi bi-
36
langan pecahan. Hasil belajar tidak bisa lepas dari ketuntasan belajar. Hasil belajar yang baik berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimum KKM. Penentuan KKM
ditentukan dengan beberapa pertimbangan, diantaranya intake siswa input peserta didik, kompleksitas masing-masing kompetensi dasar setiap mata pelajaran, dan
daya dukung Depdikbud, 2007:11. Berdasarkan ketiga hal ini, ditentukan ketun- tasan belajar individu adalah 67 dan ketuntasan belajar klasikal adalah 75.
2.2 Kajian Empiris
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament
adalah model pembelajaran yang menarik untuk dipelajari dan diteliti kembali, meskipun penelitian mengenai model pembelajaran ini sudah pernah dilakukan
sebelumnya. Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan merupakan pustaka- pustaka yang mendasari penelitian ini. Hasil penelitian terdahulu sangat berman-
faat bagi terwujudnya penelitian ini, karena dengan hasil penelitian terdahulu membantu peneliti mendapatkan gambaran mengenai model pembelajaran TGT.
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran TGT antara lain dilakukan oleh Wijayanti 2010 dan Permana 2011, sedangkan pene-
litan yang berkaitan dengan penggunaan media CD interaktif untuk meningkatkan
hasil belajar matematika antara lain dilakukan oleh Fajerin 2009.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti 2010 berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TGT Teams Games Tournament Untuk me-
ningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN Kauman 3 Kepanjenki- dul Kota Blitar.
Penelitian tindakan kelas tersebut dirancang dalam dua siklus.