64
untuk sekedar menjelaskan kepada siswa bagaimana cara mengoperasikan media tersebut.
Pada saat bekerja kelompok, guru selalu memantau pekerjaan siswa dengan memberikan bimbingan kepada kelompok yang belum memahami tugas yang di-
berikan. Selain memberikan bimbingan secara berkelompok, guru kadang kala juga memberikan bimbingan secara pribadi. Ketika sedang memberikan bimbin-
gan secara pribadi, guru berusaha sebisa mungkin agar tidak menimbulkan rasa iri dari siswa lain.
Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan sudah diterapkan, baik unsur aktif dari guru maupun dari siswa. Guru aktif memantau kegiatan belajar siswa,
mengajukan pertanyaan yang membantu siswa untuk berpikir kritis, memperta- nyakan gagasan siswa, dan memberikan umpan balik. Siswa aktif bertanya, terli-
bat dan berpartisipasi secara langsung, serta mengemukakan gagasan. Pembelaja- ran yang menyenangkan tercipta karena adanya media dan metode yang menarik.
Dengan adanya media CD interaktif dan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.
4.1.2.3 Hasil Belajar Siklus I
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada akhir setiap siklus atau pada tiap pertemuan ke-
dua dilakukan tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus I yang diperoleh dari hasil tes formatif dapat dilihat pada tabel
4.5 berikut.
N d
n b
n a
No.
1. 2.
3. 4.
5. 6.
J
Ber Nilai rata-ra
dinya hanya ningkatan ni
belajar pada
Diag ningkatan se
al juga meni
Ra ta
-ra ta
Tabe
Nilai
41-50 51-60
61-70 71-80
81-90 91-100
Jumlah
rdasarkan tab ata siklus I m
a 66,25 menj ilai rata-rata
a siklus I dap
gram 4.3 me etelah dilaks
ingkat, karen
62 64
66 68
70 72
74 76
D
Ra ta
-ra ta
Hasil el 4.5 Hasil B
Frekuensi
1 8
2 7
5 1
24
bel di atas, d meningkat bi
njadi 74,17 p a hasil belaj
pat dibaca pa
enunjukkan sanakan siklu
na dari 24 si
66.25
Data Pratinda Belajar Sisw
Belajar Sisw
i ∑ Nilai
50 480
140 560
450 100
1780
diketahui ba ila dibanding
pada siklus I ar sebesar 7
ada diagram
bahwa rata us I. Selain i
iswa sudah a akan
Diagram 4. wa Pada Pra
wa pada Siklu
R NR =
=
= 74
ahwa rata-rat gkan dengan
I. Hal ini m 7,92. Kenaik
di bawah in
-rata hasil b itu, ketuntas
ada 62,50
74.1
Siklu .3.
atindakan da us I
Rata-rata
4,17
ta kelas seb n pratindaka
menandakan a kan nilai rata
i.
belajar meng san hasil bela
yang menda
17
us I an Siklus I
65
esar 74,17. an, yang ta-
adanya pe- a-rata hasil
galami pe- ajar klasik-
apatkan ni-
l t
t 6
p
4
k h
w r
d
o H
lai ≥67. Seda
tasan hasil b
Diag tidak tuntas
62,50 atau patkan nilai
4.1.2.4 Refle
Berd keberhasilan
hanya sebes wa belum m
rata hasil be di SD Neger
Seca oleh 15 sisw
Hal ini belu angkan sisan
belajar klasik
gram 4.4 mem s belajar. Pe
u 15 siswa, 67 hanya
eksi
dasarkan has n yang telah
ar 74,17. Ha mencapai ind
elajar siswa ri Kalinyama
ra klasikal, wa atau sebe
um mencapa Diagram
nya yaitu 37 kal dapat dili
mperlihatkan ersentase sis
sedangkan s 37,50 atau
sil tes forma ditentukan.
asil tersebut dikator kebe
sebesar 75 a at Wetan 2 u
siswa yang esar 62,50
i target ketu
37,50
m 4.4 Ketunta ,50 menda
ihat pada dia
n persentase swa yang tu
siswa yang t u 9 siswa.
atif siklus I, Rata-rata ha
menunjukan erhasilan yan
adalah nilai untuk mata p
tuntas bela . Siswa yan
untasan seca
62,
asan Belajar apatkan nilai
agram di baw
e siswa yang untas belaja
tidak tuntas
, siswa belu asil belajar k
n bahwa rata ng ditentuka
rata-rata mi pelajaran Ma
ajar pada sik ng tidak tunt
ara klasikal d
,50
r Klasikal Sik i di bawah
wah ini.
g tuntas dan ar pada sikl
belajar kare
um mencapa klasikal yang
a-rata hasil b an yaitu 75.
inimal yang atematika di
klus I hanya tas berjumla
di SD Neger
Tuntas Tidak
Tun
klus I
66
67. Ketun-
siswa yang lus I yaitu
ena menda-
ai indikator g diperoleh
belajar sis- Nilai rata-
ditentukan Kelas IV.
a diperoleh ah 9 siswa.
ri Kalinya-
ntas
67
mat Wetan 2 karena persentase ketuntasan klasikal yang harus dicapai adalah se- besar 75 atau 18 siswa dari jumlah keseluruhan siswa.
Siswa yang hadir pada siklus I berjumlah 24 atau 100 hadir. Kehadiran siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan karena batas
ketidakhadiran siswa minimal 10. Untuk hasil observasi aktivitas siswa siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan yang diinginkan. Skor Aktivitas Siswa SAS yang diperoleh pada pertemuan I hanya mencapai 63,33, Pada pertemuan II, aktivitas siswa sudah
meningkat yang ditandai dengan peningkatan SAS menjadi 73,33. Dari kedua pertemuan ini, rata-rata SAS adalah 68,33. Nilai SAS ini belum memenuhi indi-
kator keberhasilan, karena indikator yang diinginkan dari keterlibatan siswa sela- ma proses pembelajaran sebesar 75. Dengan kata lain, aktivitas belajar siswa
dikatakanmencapai target indikator keberhasilan aktivitas siswa apabila sudah mencapai 75.
Hasil observasi performansi guru untuk siklus I sudah memenuhi indika- tor, nilai yang didapat yaitu baik dengan nilai 83,53. Pada penilaian APKG II ke-
mampuan merencanakan pembelajaran guru mendapatkan nilai 78,29 untuk per- temuan I dan 89,71 untuk pertemuan II. Untuk nilai APKG III atau kemampuan
melaksanakan pembelajaran, guru mendapatkan nilai 82,4 pada pertemuan I dan nilai 84,66 pada pertemuan II.
Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka diperlukan perbaikan pada siklus II. Perbaikan dilakukan dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus
I yang kemudian disempurnakan pada siklus II. Kekurangan-kekurangan tersebut
68
ada pada perencanaan pembelajaran RPP maupun pada pelaksanaan pembelaja- rannya.
Beberapa aspek dalam RPP pada siklus I yang masih kurang, diperbaiki lagi pada siklus II. Misalnya pada meninjau kembali penguasaan inti pelajaran
refleksikesimpulan. Pada siklus I, guru belum merencanakan untuk mengarah- kan siswa menarik kesimpulan. Gurulah yang membuat kesimpulan sendiri lalu
menyuruh siswa mencatatnya. Inilah yang nantinya akan diperbaiki pada siklus II, dimana guru direncanakan untuk mengarahkan siswa menarik kesimpulan dari
hasil pembelajaran. Untuk aspek penilaian tidak direncanakan berubah pada siklus II nantinya.
Penilaian pada akhir pembelajaran sengaja tidak direncanakan dalam RPP perte- muan 1, baik itu pertemuan 1 siklus I maupun pertemuan 1 siklus II. Hal ini kare-
na waktu pada tiap pertemuan 1 diperkirakan tidak cukup untuk melakukan peni- laian akhir, sehingga penilaian hanya dilakukan pada akhir setiap siklus perte-
muan 2. Sama halnya dengan RPP. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I juga
ada beberapa hal yang perlu diperbaiki . Misalnya guru masih kurang memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar, serta kesulitan guru
dalam menilai siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
4.1.3 Data Siklus II Data dalam siklus II adalah data hasil belajar, hasil observasi siswa dan