13
yang mengakibatkan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik ka- rena adanya interaksi dengan lingkungan fisik dan atau lingkungan sosial. Belajar
tidak dialami semasa bangku sekolah saja tetapi berlangsung sepanjang hayat.
2.1.2 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran. Da- lam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Sedangkan
dalam pengajaran hanya dilakukan oleh satu pihak saja yaitu guru. Menurut Sugandi, dkk 2004:9, pembelajaran merupakan terjemahan dari
kata instruction yang berarti self instruction dari internal dan eksternal instruc- tion
dari eksternal. Pembelajaran yang bersifat internal datang dari pembelajar itu sendiri. Sedangkan pembelajaran yang bersifat eksternal datang dari guru,
yang disebut dengan pengajaran. Beberapa teori belajar yang mendefinisikan pembelajaran berdasarkan pa-
da perilaku guru yaitu teori behavioristik dan teori humanistik. Menurut teori be- havioristik, pembelajaran merupakan usaha guru untuk membentuk tingkah laku
yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus lingkungan dengan tingkah laku si belajar. Sedangkan dalam teori humanistik,
pembelajaran adalah dimana guru memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dengan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan
kemampuannya Sugandi dkk, 2004:34. Jadi, pembelajaran yang berdasarkan pa- da perilaku guru menitikberatkan pada usaha guru untuk menciptakan lingkungan
14
belajar, sumber, dan bahan pelajaran yang mendukung dengan memperhatikan kebutuhan siswa yang disebut dengan pembelajaran eksternal.
Pembelajaran yang menekankan pada perilaku siswa pembelajaran inter- nal merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah
stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang
Sugandi dkk, 2004:9. Berdasarkan definisi tersebut, disimpulkan bahwa pembe- lajaran adalah usaha siswa untuk merubah stimulus dari guru agar menyebabkan
perubahan yang bersifat jangka panjang dalam dirinya. Lebih dari itu, pembelajaran sebenarnya bukan perilaku guru atau siswa
saja. Melainkan, perpaduan dari perilaku atau aktivitas guru aktivitas mengajar dan perilaku atau aktivitas siswa aktivitas belajar. Jadi, pembelajaran adalah ke-
giatan yang melibatkan interaksi antara siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar.
Pembelajaran terjadi secara sadar dan disengaja. Pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pengalaman agar terjadi perubahan perilaku,
yang meliputi aspek pengetahuan atau kognitif, aspek sikap dan nilai afektif ser- ta keterampilan psikomotor.
Salah satu pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dasar adalah pem- belajaran Matematika. Matematika diajarkan kepada semua siswa mulai dari ke-
lompok bermain PAUD, sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan tinggi. Menurut Suherman dalam Syamrilaode2010,matematika di sekolah dasar
memiliki ciri-ciri: 1 memiliki obyek kajian yang abstrak; 2 memiliki pola pikir
15
deduktif konsisten. Sebagai mata pelajaran yang memliki obyek kajian yang ab- strak, matematika tentu saja cukup sulit dipahami oleh siswa-siswa sekolah dasar
yang belum mampu berpikir abstrak. Oleh karena itu, pembelajaran matematika di sekolah dasar menggunakan benda-benda konkret agar mudah dipahami oleh sis-
wa.
2.1.3 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar