Analisis instrumen dengan teknik deskriptif persentase dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis secara umum dan analisis secara khusus dilihat dari sub
variabel.
4.1.1 Analisis Secara Umum
Persentase hasil perolehan skor faktor determinan kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI SMA Negeri se-Kabupaten Tegal meliputi
faktor faktor genetik, belajar, keterampilan, keluarga, teman sebaya dan sekolah secara umum dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Persentase Faktor Determinan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa
Kelas XI SMA Negeri se-Kabupaten Tegal No
Faktor Persentase
Kategori
1 Genetik
77 Tinggi
2 Belajar
67 Sedang
3 Keterampilan
74 Tinggi
4 Keluarga
80 Tinggi
5 Teman Sebaya
75 Tinggi
6 Sekolah
71 Tinggi
Dari tabel di atas, faktor determinan kemampuan perencanaan karier siswa dapat dirinci dengan kategori sebagai berikut:
a. Tinggi : keluarga, genetik, teman sebaya, keterampilan dan sekolah
b. Sedang : belajar
Grafik 4.1 Hasil Persentase Faktor Determinan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa
Dari grafik 4.1 maka dapat dikatakan bahwa faktor kemampuan perencanaan karier siswa kelas XI SMA Negeri se-Kabupaten Tegal semua faktor
tergolong dalam kategori yang tinggi, yang artinya faktor-faktor tersebut mempunyai dominan yang tinggi terhadap kemampuan perencanaan karier siswa.
Faktor keluarga menjadi faktor dominan yang memperoleh persentase paling tinggi diantara lima faktor lainnya.
Faktor keluarga determinan terhadap kemampuan perencanaan karier siswa diketahui bahwa persentase faktor keluarga yaitu 80 dengan kategori
tinggi, yang artinya rata-rata siswa berpandangan bahwa keluarga mempunyai peran yang tinggi dalam perencanaan kariernya. Selain itu, faktor genetik
Genetik; 77 Belajar; 67,
Keterampilan; 74
Keluarga; 80
Teman Sebaya; 75
Sekolah; 71
0.0 10.0
20.0 30.0
40.0 50.0
60.0 70.0
80.0 90.0
100.0
mempunyai dominan yang tinggi pula terhadap kemampuan perencaanan karier siswa, hasil ini mengindikasikan bahwa siswa dalam merencanaan karier
kariernya memiliki ketergantungan yang tinggi dengan kondisi genetik. Selanjutnya faktor teman sebaya dalam merencanakan karier juga mempunyai
dominan yang cukup tinggi, siswa dalam bergaul terpengaruh akan pandangan dan harapan teman sebaya termasuk pandangan dalam berkarier. Keterampilan
siswa dalam merencanakan kariernya juga menunjukan hasil yang cukup tinggi. Faktor determinan yang cukup tinggi selanjutnya adalah faktor sekolah yang
artinya bahwa rata-rata siswa menyadari akan pentingnya sekolah untuk menambah wawasan dan pengetahuan untuk mendukung perkembangan kariernya
termasuk dalam merencanakan karier sejak dini. Namun disisi lain, faktor belajar mempunyai dominan terhadap kemampuan perencanaan karier siswa menunjukan
hasil yang sedang.
4.1.2 Analisis Secara Khusus