Tabel 3 : Rentang Nilai Kompetensi Sikap No

46 Buku Guru Kelas V SD

4. KKM Kriteria Ketuntasan Minimal

a. KKM ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan : karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

b. KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian kompetensi, melainkan

pada buku penilaian guru. c. Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program Pengayaan. d. Keterangan ketuntasan: 1 Kompetensi pengetahuan dan keterampilan dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai 2.66 2 Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai Baik e. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut. 1 Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; 2 Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan 3 Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75 peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. 4 Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum proil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua.

G. Penyajian Materi Pembelajaran Penddikan Agama Buddha Berbasis Akivitas

Materi pembelajaran Pendidikan Agama Buddha pada tiap babpelajaran pada prinsipnya disajikan dalam tiga fenomena yaitu realita, konsep, dan kontek. 1. Realita Realita dalam buku ini dideinisikan sebagai fakta-fakta yang perlu disajikan untuk menunjang ketercapaian kompetensi dasar sesuai topik pada setiap babpelajaran. Setiap babpelajaran diawali dengan penyajian tentang realita kehidupan yang berkatian dengan topik pembelajaran. Realita tersebut disajikandalam berbagai bentuk misalnya dalam bentuk gambar baik gambar dua dimensi maupun tiga dimensi, cerita, studi kasus, dan lain- 47 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti lain. Realita yang disajikan kemudian diinterpretasikan secara terbuka oleh peserta didik tanpa dibatasi oleh guru, meskipun guru wajib mengarahkan peserta didik agar mau mengungkapkan ide sebanyak-banyaknya untuk mengungkap objek yang disajikan. 2. Konsep Konsep yang dimaksud dalam buku ini adalah wacana tentang ajaran- ajaran Buddha dalam dokumen atau buku-buku, baik kitab Suci Tipitaka, kitab-kitab komentar, maupun buku-buku agama Buddha yang ditulis oleh para siswa Buddha yang disajikan berdasarkan topik-topik yang sesuai dengan KI dan KD pada Standar Isi. Konsep yang disajikan dalam bentuk wacana ini berfungi sebagai bahan komparasi atas interpretasi peserta didik pada materi realita sehingga terbentuk pemahaman dan pengetahuan baru tentang ajaran Buddha yang sesuai dengan teks kitab suci. 3. Kontek Kontek dalam buku ini dimaksudkan sebagai bagian lebih lanjut yang tidak terpisahkan dari realita dan wacana yang telah dipahami dengan baik oleh peserta didik. Setelah peserta didik mampu menemukan konsep yang benar hasil observasi dalam tahap realita yang diperkuat oleh konsep-konsep ajaran Buddha pada tahap wacana langkah selanjutnya adalah kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan faktual tersebut dalam lingkungannya sesuai konsep yang telah dipahaminya. Implementasi tentang konteks dalam buku siswa tertuang dalam tahap kegiatan Kecakapan Hidup, Permainan, Releksi dan Renungan, Evaluasi, dan Aspirasi. Sedangkan dalam buku guru ditambah dengan materi Pengayaan, Remidial, dan Interaksi dengan orang tua peserta didik.