Ciri Selalu Berubah Anicca

93 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti ada anak-anak, dan tidak akan ada orang dewasa, dan seterusnya. Perumpamaan-perumpamaan di atas adalah bukti bahwa hukum perubahan anicca memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Jadi, apakah perubahan itu menakutkan atau menyenangkan? Hukum Perubahan anicca bersifat netral dan adil karena ia berlaku bagi semua, baik yang bersifat positif atau pun negatif. Perubahan ke arah negatif adalah perubahan yang tidak diinginkan sehingga umumnya ditakuti oleh semua orang. Sebaliknya, perubahan ke arah positif adalah perubahan yang diharapkan, dan umumnya semua orang senang.Perubahan negatif misalnya meskipun motor kamu bagus, keren, dan mahal, tetapi karena tidak dirawat, dijaga, akan cepat rusak dan tidak laku dijual. Sebaliknya, jika motor yang bagus tersebut dirawat, dijaga, dan digunakan dengan hati-hati, ketika dijual akan tetap mahal. Perubahan positif misalnya meskipun kamu pada mulanya bodoh, tetapi kemudian kamu menyadari kebodohanmu sehingga terus semangat belajar pantang kenal menyerah, pada akhirnya kamu bisa menjadi anak yang paling pandai. Demikian juga sebaliknya, meskipun kamu pada mulanya tergolong anak yang pandai, tetapi karena sombong sehingga malas belajar, pada akhirnya kamu menjadi bodoh dan banyak kesulitan. Berdasarkan contoh-contoh tersebut, dapat diketahui bahwa hukum perubahan adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari. Dengan adanya hukum perubahan, sedikitnya ada empat manfaat bagi kita, yaitu setiap orang bisa mengubahnya lebih baik di masa depan, memberi rasa tenang karena tiada kesulitan yang tidak dapat diatasi, mengikis kesombongan karena tiada guna, dan memberi semangat untuk terus berbuat baik.

2. Ciri Tidak Memuaskan

Perhatikan dunia di sekelilingmu. Apakah ada diantara mereka yang ti- dak pernah mengalami penderitaan? Apakah ada diantara kamu yang ti- dak pernah menderita? Ya, semua mengalami bahkan benda mati seka- li pun termasuk mengalami corak penderitaan ini. Ya, benda mati pun dapat dikatakan mengalami penderi- taan yaitu ketika dia rusak, hancur, dan tidak indah lagi seperti semula. Ini lah ciri yang ke dua tentang segala sesuatu di dunia ini. Gambar 3 : Orang tua sakit dan mati 94 Buku Guru Kelas V SD Menjadi tua umumnya tidak memuaskan. Ia memiliki banyak keterbatasan: penglihatan menjadi kabur, rambut memutih dan rontok, gigi perlahan tanggal dan habis semua, ingatan menjadi pikun. Ini adalah ciri di dunia yang harus dilalui oleh semua orang yang hidup di dunia. Sakit adalah kenyataan yang juga tidak dapat dihindari oleh setiap orang. Sakit sangat tidak memuaskan karena semua menjadi tidak indah. Ketika orang terkena sakit, makanan menjadi pahit meskipun yang dimakan gula, badan tidak enak meskipun tidur di kasur yang empuk, ketinggalan pelajaran karena tidak bisa sekolah. Mati adalah kenyataan yang akan dialami oleh semua orang yang menjadi ciri kehidupan. Kematian umumnya tidak diinginkan. Oleh karena itu, banyak yang menangisinya ketika hal itu terjadi. Apalagi kematian bagi mereka yang masih muda, atau merasa belum siap mati.

3. Ciri Tiada Inti yang Kekal Anatta

Anatta artinya tidak punya inti. Segala sesuatu terjadi karena adanya beberapa sebab dan kondisi yang harus dipenuhi. Contohnya sepeda: manakah yang disebut inti dari sebuah sepeda? Apakah rodanya, rantainya, ataukah yang lain? Jadi, sepeda tidak punya inti, yang ada adalah perpaduan semua komponen untuk membentuk sepeda. Belajar juga memerlukan buku, bantuan guru, sekolah, biaya, dan lain-lain. Jadi, belajar tidak bisa terjadi tanpa semua itu. Demikian juga untuk membuat roti, diperlukan bahan-bahan lain seperti tepung, telur, air, gula, mentega, dll. Manusia tidak bisa membentuk atau membuat roti tanpa hal itu semua. Artinya, roti pun termasuk sesuatu yang tanpa inti atau tidak bisa berdiri sendiri alias Anatta. Contoh lain adalah kita tidak bisa hidup sendiri, kita selalu memerlukan orang lain dan makhluk lain. Misalnya, kita bisa sehat karena makanan yang disediakan orang tua. Makanan yang disajikan itu berkat jasa para petani, pedagang, dan alam yang mendukung. Jadi kita sangat bergantung pada semua yang ada di luar diri kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh sombong dan egois. Kita harus saling membantu dan mencintai semuanya. Gambar 4 : sebuah sepeda