5.4.3. Pengaruh Perubahan PenutupanPenggunaan Lahan Terhadap Karbon Tersimpan Kawasan
Perubahan penutupanpenggunaan lahan yang terjadi di kawasan Puncak Cianjur secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perubahan
jumlah biomassa dan karbon tersimpan kawasan baik di atas maupun didalam tanah. Salah satu contohnya adalah penutupanpenggunaan lahan hutan yang
mengalami penurunan luas sebesar 654 ha dari tahun 1989-2007. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah karbon pohon dan karbon organik tersimpan
dalam kawasan, yaitu terjadinya penurunan karbon biomassa tersimpan kawasan sebesar 0,201 Mt. Sementara karbon organik tersimpan kawasannya
mengalami penurunan sebesar 0,279 Mt pada kedalaman 0-30 cm dan 0,136 Mt pada kedalaman 30-60 cm.
Berdasarkan hasil analisis, secara keseluruhan telah terjadi pengurangan karbon biomassa dan karbon organik tersimpan. Jumlah karbon
tersimpan pada masing-masing penggunaan lahan berbeda-beda, tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan, jenis tanah serta cara
pengelolaannya. Karbon tersimpan suatu lahan menjadi lebih besar bila tingkat kesuburan tanahnya baik. Dengan kata lain, jumlah karbon tersimpan
di atas tanah biomassa pohon ditentukan oleh besarnya jumlah karbon yang tersimpan di dalam tanah Hairiah, 2007.
5.4.4. Karbon Tanah Pada PenutupanPenggunaan Lahan Yang Sama
Berdasarkan hasil matrik perubahan penutupanpenggunaan lahan tahun 1989 dan tahun 2007, diperoleh data penutupanpenggunaan lahan di
tahun 1989 yang tetap menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 yaitu hutan, kebun campuran, kebun teh, pemukiman, sawah,
tanah terbuka dan tegalan.
Penutupanpenggunaan lahan hutan
Penutupanpenggunaan lahan hutan tahun 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan
4.841 ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989
sebesar 110,08 ton pada kedalaman 0-30 cm sedangkan untuk kedalaman 30- 60 memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 68,00 ton.
Sedangkan pada tahun 2007 sebesar 86,11 ton pada kedalaman 0-30cm dan 60,29 ton pada kedalaman 30-60 cm. Dengan kata lain, karbon organik tanah
tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan hutan mengalami penurunan sebesar 23,97 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan pada kedalaman 30-60
cm penurunannya sebesar 7,71 ton selama kurun waktu 18 tahun.
Penutupanpenggunaan lahan kebun campuran
Penutupanpenggunaan lahan kebun campuran tahun 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan
4.090 ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989 sebesar 96,36 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan untuk kedalaman 30-
60 memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 50,77 ton. Pada tahun 2007, karbon organik tanah tersinpan pada kedalaman 0-30 cm sebesar
61, 76 ton, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm sebesar 40,08 ton. Dengan kata lain, karbon organik tanah tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan
kebun campuran mengalami penurunan sebesar 34,60 ton pada kedalaman 0- 30 cm, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm penurunannya sebesar 10,69 ton
selama kurun waktu 18 tahun.
Penutupanpenggunaan lahan kebun teh
Penutupanpenggunaan lahan kebun teh tahun 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan 481
ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989 sebesar 111,47 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan untuk kedalaman 30-60
memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 53,75 ton. Pada tahun 2007, karbon organik tanah tersinpan pada kedalaman 0-30 cm sebesar
65,24 ton, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm sebesar 35,76 ton. Dengan kata lain, karbon organik tanah tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan
kebun teh mengalami penurunan sebesar 46,23 ton pada kedalaman 0-30 cm,
sedangkan pada kedalaman 30-60 cm penurunannya sebesar 17,99 ton selama kurun waktu 18 tahun.
Penutupanpenggunaan lahan pemukiman
Penutupanpenggunaan lahan kebun pemukiman 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan 401
ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989 sebesar 92,64 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan untuk kedalaman 30-60
memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 68,42 ton. Pada tahun 2007, karbon organik tanah tersinpan pada kedalaman 0-30 cm sebesar
24,45 ton, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm sebesar 17,79 ton. Dengan kata lain, karbon organik tanah tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan
pemukiman mengalami penurunan sebesar 68,19 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm penurunannya sebesar 50,40 ton
selama kurun waktu 18 tahun.
Penutupanpenggunaan lahan sawah
Penutupanpenggunaan lahan sawah tahun 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan 195
ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989 sebesar 21,80 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan untuk kedalaman 30-60
memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 19,62 ton. Pada tahun 2007, karbon organik tanah tersinpan pada kedalaman 0-30 cm sebesar
76,05 ton, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm sebesar 50,70 ton. Dengan kata lain, karbon organik tanah tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan
sawah mengalami peningkatan sebesar 54,25 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm peningkatannya sebesar 31,08 ton
selama kurun waktu 18 tahun.
Penutupanpenggunaan lahan tanah terbuka
Penutupanpenggunaan lahan tanah terbuka tahun 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan 56
ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989 sebesar 36,73 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan untuk kedalaman 30-60
memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 21,30 ton. Pada tahun 2007, karbon organik tanah tersinpan pada kedalaman 0-30 cm sebesar
44,24 ton, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm sebesar 26,88 ton. Dengan kata lain, karbon organik tanah tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan
tanah terbuka mengalami peningkatan sebesar 7,51 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm peningkatan sebesar 5,58 ton
selama kurun waktu 18 tahun.
Penutupanpenggunaan lahan tegalan
Penutupanpenggunaan lahan kebun tegalan tahun 1989 menjadi penutupanpenggunaan lahan yang sama pada tahun 2007 memiliki luasan 279
ha dengan jumlah karbon organik tanah tersimpan pada tahun 1989 sebesar 96,03 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan untuk kedalaman 30-60
memiliki jumlah karbon organik tanah tersimpan sebesar 54,51 ton. Pada tahun 2007, karbon organik tanah tersinpan pada kedalaman 0-30 cm sebesar
44,64 ton, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm sebesar 33,48 ton. Dengan kata lain, karbon organik tanah tersimpan untuk penutupanpenggunaan lahan
tegalan mengalami penurunan sebesar 51,39 ton pada kedalaman 0-30 cm, sedangkan pada kedalaman 30-60 cm penurunannya sebesar 21,03 ton selama
kurun waktu 18 tahun.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan