dikonsumsi dan didekomposisikan. Hasil dari dekomposisi oleh organisme tanah ini berupa hara yang mampu meningkatkan kesuburan tanah. Dekomposisi bahan
organik merupakan proses perubahan dari serasah menjadi humus melalui aktifitas mikroorganisme tanah Soepardi, 1983. Bahan organik tanah sangat penting
untuk keberlanjutan produksi tanaman seperti penyediaan N dan P melalui mineralisasi, detoksifikasi Al serta memelihara struktur tanah.
2.1.2. Karbon Tersimpan Pada Berbagai Penggunaan Lahan
Telah banyak studi mengenai karbon tersimpan yang tersimpan pada hutan dan kebun campuran agroforestri, diantaranya studi kemampuan penyimpanan
karbon pada kebun campuran yang dilakukan oleh Yuly 2003 di Desa Karacak, Leuwiliang Kabupaten Bogor. Menurut Yuly 2003, karbon tersimpan yang
dihasilkan dari pengelolaan kebun campuran yang terdiri dari jenis buah-buahan, berkisar 21,31-80,78 ton Cha. Keadaan ini di pengaruhi oleh beberapa pohon
yang memiliki diameter yang cukup besar, kerapatan pohon dan sistem pengelolaan yang berbeda-beda.
Perubahan hutan untuk lahan pertanian membuat karbon tersimpan tanahnya berkurang. Hal ini umumnya disebabkan oleh manajemen pertanian
seperti pemindahan sisa melalui pemanenan atau pembakaran dan pengelolaan tanah. Kandungan C dari tanah pertanian umumnya habis oleh periode masa
tanam yang terus berulang sekitar 20-50 dari kondisi aslinya. Perpindahan karbon dari tanah menyebabkan degradasi yang hebat pada penambahan
konsentrasi CO2 Toughton et al., 1983 dalam Collins et al., 1999 Perubahan penggunaan lahan pemotongan pohon dengan membakar
biomassa di atas permukaan tanah dapat mengurangi total C sekitar 66 bila dibandingkan dengan pemotongan pohon tanpa membakarnya, kehilangannya
relatif kecil yaitu sebesar 22. Dalam plot tanpa bakar, beberapa karbon tersimpan dari vegetasi asli masih tersisa dan keberadaannya sebagai
cabangranting yang besar pada permukaan tanah, batang pohon, dan beberapa pepohonan yang dibiarkan Hairiah et al., 2001. Gambaran jumlah karbon
tersimpan pada berbagai penggunaan lahan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Karbon Tersimpan Pada Berbagai Penggunaan Lahan No
Sistem penggunaan lahan Karbon tersimpan Tonha
1 2
3 4
5 6
Hutan primer Hutan skunder
Agroforestri komplekspermanen Agroforestri kompleks rotasi
Agroforestri sederhana Padang rumput
356 93,2
89,2 89,2
74,3 1,97
Sumber : Hairiah et al, 2001
2.1.3. Pengukuran Karbon Tersimpan
Besarnya biomassa digunakan untuk memperkirakan karbon tersimpan, karena sekitar 50 dari biomassa adalah karbon. Untuk mengukur besarnya
karbon tersimpan diatas permukaan tanah digunakan persamaan alometrik, dengan menduga volume dari suatu pohon berdasar pengukuran dari diameter dan tinggi
pohon Hairiah et al., 2001. Sedangkan besarnya karbon tersimpan di bawah permukaan tanah dipengaruhi oleh bahan organik tanah. Bahan organik tanah
mengandung 55 karbon organik tanah. Pengukuran besarnya karbon tersimpan dibawah permukaan dapat dilakukan, antara lain dengan menggunakan model
Century Hairiah et al., 2001. Parameter dan metode pengukuran biomassa yang biasa digunakan disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Parameter-Parameter Biomassa Di Atas Tanah dan Metode Pengukurannya
Parameter Metode Tumbuhan bawah
Serasah kasar dan halus Arang dan abu
Tumbuhan berkayu Pohon-pohon hidup
Pohon mati masih berdiri Pohon mati sudah roboh
Tunggak pohon Destruktif
Destruktif Destruktif
Destruktif Non-destruktif, persamaan alometrik
Non-destruktif, persamaan alometrik Non-destruktif, rumus silinder
Non-destruktif,rumus silinder
Sumber : Hairiah et al, 2001
2.2. PenutupanPenggunaan Lahan