2.4. Interpolasi Titik
Suatu perangkat teknik dan algoritma yang dipergunakan untuk menduga nilai atribut untuk area yang tidak disampel. Contoh teknik ini antara lain IDW
Inverse Distance Weight dan Kriging. Ilustrasi yang dipakai dalam perhitungan dengan teknik IDW disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Ilustrasi Perhitungan IDW Sumber: Barus, 2005
III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium dan di lapang. Pengolahan citra dilakukan di Bagian Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial dan penentuan
kadar C-organik tanah dilakukan di Bagian Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Lokasi penelitian terletak di sebagian kabupaten Bogor dan sebagian kabupaten Cianjur yang terdiri dari Kecamatan Cisarua, Kecamatan
Pacet, Kecamatan Cugenang dan Kecamatan Sukaresmi. Penelitian berlangsung dari bulan Juni 2007 sampai Januari 2008.
3.2. Bahan Dan Alat
Pada penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah i data lapang berupa pengambilan contoh tanah untuk
penentuan kadar C-organik pada masing-masing penggunaan lahan, ii pengukuran diameter batang setinggi dada 1,3m, tinggi pohon, tinggi krone dan
diameter kanopi untuk penentuan biomassa dan iii data citra Landsat TM tahun 1989 dan Landsat ETM tahun 2007 digunakan untuk mengetahui perubahan
luasan lahan. Data sekunder yang digunakan meliputi Peta Tanah Semi Detail DAS Ciliwung Hulu dan DAS Citarum Tengah III yang dikeluarkan oleh PPT
tahun 1992 dan 1980, Peta RBI lembar Cisarua, Cugenang, Cianjur dan Cipanas. Alat yang digunakan terdiri dari seperangkat komputer, perangkat lunak
ERDAS IMAGINE 8.6, Arc View versi 3.3, Arc GIS versi 9.2 dan GPS untuk pengolahan citra dan pemasukan. Penentuan biomassa pada hutan dan kebun
campuran dilakukan dengan menggunakan vertex, transponder III dapat dilihat pada Gambar 2 dan meteran. Untuk pengambilan contoh tanah digunakan bor
tanah.
3.3. Metode Penelitian