Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang-kurangnya
ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui yxi yang tidak sama dengan nol , maka
dilakukan pengujian secara parsial.
2. Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :
Rumus uji t yang digunakan adalah :
2 b
t X
hitung se b
Hasilnya dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5.
Dari hasil perhitungan tersebut maka diadakan suatu kriteria :
Jika nilai t
hitung
nilai t
tabel
, maka Ho ditolak Jika nilai t
hitung
nilai t
tabel
, maka Ho diterima
Sumber : Sugiyono 2004 : 161 Gambar 3.1
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
+t tabel -t tabel
Hipotesis
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk n-2 serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji
dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :
H
1
: ρ ≤ 0, artinya Semangat Kerja berpengaruh positif terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. H
2
: ρ ≤ 0, artinya Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. H
3
: ρ 0, artinya Semangat Kerja tidak berpengaruh positif terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan. H
4
: ρ 0, artinya Disiplin Kerja tidak berpengaruh positif terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan.
Kriteria pengujian
Untuk mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak, digunakan uji signifikasi yaitu :
Jika t hitung t tabel 0,05 dk = n-2, maka Ho = ditolak, H1 diterima Jika t hitung t tabel 0,05 dk = n-2, maka Ho = diterima, H1 ditolak
Dimana : 1. Dengan tingkat signifikasi
= 0,05 2. Derajat kebebasan dk = n-2
68
BAB I V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah merupakan suatu gambaran atau catatan dari berbagai peristiwa yang telah dialami pada masa lampau atau rangkaian peristiwa yang telah dialami
dalam fase perubahan yang berkesinambungan. Demikian juga halnya dengan Kantor Dinas Pekerjaan Umum mengalami
beberapa fase perubahan sejarah perjalanannya, untuk lebih jelasnya awal berdirinya Kantor Dinas Pekerjaan Umum terlebih dahulu kita lihat sejarah pada
masa kolonia, sejarah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air pada zaman colonial mengalami 3 tiga perubahan yaitu sebagai berikut :
1. Masa Kerajaan Nusantara
Pada abad V Masehi Teknik Ilmu Pengairan telah mulai dikenal dan berusaha dikembangkan di nusantara dengan dibuatnya bangunan dan saluran air
yang terletak di desa Tugu Cilincing pada masa kerajaan Purnawarman.Dimana pada saat itu Raja Purnawarman memerintahkan untuk membuat sungai
Candrabhaga untuk dialihkan ke laut setalah sungai tersebut menembus Istana Kerajaan.Dan sungai yang dimaksud tersebut disebut sungai cakung.