2000 4000
6000 8000
10000 12000
86 88
90 92
94 96
98 00
02 04
06 KURS
Gambar 4.8 Perkembangan Kurs 1986 sd 2007 Berdasarkan Gambar 4.8 di atas diketahui bahwa perkembangan kurs dari
tahun 1986 sampai dengan tahun 2007. Berdasarkan perkembangan data di atas diketahui bahwa nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika mengalami depresiasi pada
saat krisis ekonomi yaitu pertengahan tahun 1997 dan kembali stabil tahun 2003.
4.12. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 lalu, diawali dengan krisis nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dimana krisis
moneter telah mengakibatkan perekonomian Indonesia mengalami suatu resesi ekonomi yang besar. Kondisi moneter dan perekonomian di Indonesia yang sedang
mengalami krisis sangat berpengaruh pada dunia usaha dan ketenagakerjaan dimana keadaan ini juga mengakibatkan kemerosotan pendapatan perkapita nasional yang
tajam yang akhirnya juga menyebabkan penurunan permintaan atas semua produk
Kurs RpUS
Universitas Sumatera Utara
hasil pertanian. Salah satu penyebab krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia adalah proses integrasi perekonomian Indonesia kedalam perekonomian global yang
berlangsung cepat. Faktor lain yang juga berperan menciptakan krisis tersebut adalah kelemahan fundamental mikroekonomi yang tercermin dari kerentanan fragility
sektor keuangan nasional, khususnya perbankan. Salah satu krisis keuangan tersebut adalah gejolak nilai tukar yang telah menimbulkan berbagai kesulitan ekonomi yang
sangat parah. Pada kuartal pertama tahun 1998, kegiatan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 12 per tahun sebagai akibat banyaknya perusahaan yang
mengurangi aktivitas atau bahkan menghentikan produksinya. Laju inflasi juga melambung tinggi, yakni 69,1 dalam periode Januari-
Agustus 1998 lalu. Tingginya laju inflasi menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat Syahril, 2003. Hasil survey dari Sunderlin 2006 menyebutkan secara
acak telah dilakukan terhadap 1.050 rumah tangga di 6 buah propinsi di luar Jawa dengan tujuan memahami dampak krisis tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat
yang tinggal di dalam dan di sekitar hutan dan praktek pertanian serta pembukaan hutan. Secara khusus penelitian ini berupaya untuk lebih jauh memahami munculnya
kesempatan yang saling bertolak belakang dengan terjadinya depresiasi yang drastis atas mata uang rupiah Indonesia terhadap dollar Amerika: di satu pihak penghasil
komoditi eksport pertanian dapat memperoleh penghasilan berlebih dari tingginya harga pasar; dilain pihak meningkatnya biaya hidup menetralkan potensi perolehan
pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
Diantara temuan penting dari penelitian ini adalah: 1 dua per tiga dari rumah tangga yang dikaji melaporkan bahwa mereka merasa kehidupannya lebih buruk dan
hanya seperlima melaporkan merasa lebih baik selama krisis berlangsung dibandingkan pada tahun sebelum krisis; 2 hal ini terjadi kendati pada kenyataanya
tiga per empat dari rumah tangga yang dikaji memperoleh penghasilan dari komoditi ekspor; 3 pembukaan lahan hutan sedikit meningkat pada tahun pertama krisis dan
meningkat lebih tinggi pada tahun ke dua krisis; 4 semakin banyak lahan dibuka untuk tanaman ekspor dengan sistem menetap dan semakin sedikit lahan dibuka bagi
tanaman pangan yang menggunakan sistem perladangan berpindah; dan 5 kelompok yang merasa lebih buruk dan lebih baik kehidupannya cenderung membuka lahan
selama masa krisis, dan membuka lahan yang lebih luas dibandingkan dengan mereka yang merasa kesejahteraanya tidak mengalami perubahan yang berarti.
Dalam penelitian ini nilai krisis ditetapkan 1 sedangkan nilai sebelum krisis ditetapkan 0. Nilai 1 memungkinkan akibat krisis yang melanda ekonomi sedanglan
nilai 0 belum terpengaruh atau dalam kategori yang tetap.
4.12 Hasil Analisis Data dan Pembahasan 4.12.1 Deskripsi data