b Autokorelasi
Untuk melihat ada tidaknya korelasi diantara faktor gangguan error term dalam model yang digunakan maka dilakukan uji serial correlation LM test seperti
berikut ini: Tabel 4.12. Hasil Estimasi untuk Uji LM Test
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic
1.888459 Probability 0.197219
ObsR-squared 5.623107 Probability
0.060112 Test Equation:
Dependent Variable: RESID Method: Least Squares
Date: 012610 Time: 00:48 Presample missing value lagged residuals set to zero.
Berdasarkan hasil uji serial correlation menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model empiris yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
Chi-square ObsR-squared sebesar 5,623 dengan prob. 0,060. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model yang diuji ini terbebas dari persoalan
autokorelasi.
4.12.3. Uji statistik Hasil Estimasi Model Penelitian
Estimasi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independent variable terhadap variabel terikat dependent variabel dilakukan dengan menggunakan
menggunakan model regresi berganda.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil output Eviews
Dependent Variable: PMDN Method: Least Squares
Date: 012610 Time: 00:46 Sample: 1986 2007
Included observations: 22
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C
559510.2 807498.4
0.692893 0.5006
PDRB 6.527801
2.688416 2.428122
0.0304 EKSP
404.0731 104.6235
3.862164 0.0020
AK 6.711479
5.009151 0.044472
0.9652 BDP
3.441282 0.683326
5.036077 0.0002
INF -5980.195
3243.662 -1.843656
0.0881 SBK
-2394.380 21991.58
-0.108877 0.9150
KURS 48.41673
24.23124 1.998112
0.0671 KE
-454371.1 147923.2
-3.071668 0.0089
R-squared 0.840303 Mean dependent var
402054.4 Adjusted R-squared
0.742027 S.D. dependent var 319080.4
S.E. of regression 162064.1 Akaike info criterion
7.121046 Sum squared resid
3414421 Schwarz criterion 7.567080
Log likelihood -289.3361 F-statistic
8.550501 Durbin-Watson stat
2.088927 ProbF-statistic 0.000429
Sumber : Lampiran output eviews Hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan program
Eviews Versi 4.1 dapat dilihat seperti data berikut :
Y= 559510 + 48,42Kurs + 6,71AK + 3,44BDP + 404,07Eks - 5980,19Inf - 454371,1KE
1,998 0,044
5,036 3,862
1,843 3,072
+ 6,52PDRB - 2394,38SBK
2,428 0,109
T tabel = pada alfa 10=1,771 dan 5=2,160. R
2
F-Statistic = 8.550 = 0.840
Prob-FStat = 0.000 DW = 2.089
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil estimasi di atas dapat menunjukan bahwa R
2
Berdasarkan uji partial Uji t-statistik dapat diketahui variabel-variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap PMDN. Pada jumlah sampel n=22, variabel
bebas k=5. Koutsoyiannis, 1981 menjelaskan bahwa besarnya k adalah variabel bebas termasuk konstanta. Dengan demikian k = 9 dijumpai Degree of Freedom DF
= 0.840 yang bermakna bahwa variabel independen PDRB, Kurs, Inflasi, Ekspor, suku bunga
kredit, angkatan kerja, belanja daerah pembangunan dan krisis ekonomi mampu menjelaskan variasi PMDN di Sumatera Utara sebesar 84 persen dan sisanya 16
persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi. Berdasarkan hasil uji simultan serempak yang dilakukan melihat signifikansi
secara bersama-sama variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat dependent variable
. Dari estimasi tersebut diperoleh nilai F-Statistik sebesar 8,550 yang berarti secara bersama-sama PDRB, Kurs, Inflasi, Ekspor, suku bunga kredit, angkatan kerja,
belanja daerah pembangunan dan krisis ekonomi secara signifikan mempengaruhi PMDN di Sumatera Utara dengan tingkat keyakinan 90. Pengujian dilakukan
dengan membandingkan nilai F-tabel dengan F-hitung. Untuk Degree of Freedom pada pengujian F adalah v1 = k-1 = 8-1= 7 dan v2 = n-k= 22-8=14, dijumpai F-
tabel ; pada α = 0.05 sebesar 2,92. Jadi 8,550 2,92 sehingga Ha diterima dan H0
ditolak. Sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya, bahwa pengujian
secara parsial dilakukan dengan membandingkan nilai t- hitung dengan nilai t-tabel. Selain itu juga dilihat berdasarkan nilai signifikansi sig pada hasil estimasi.
Universitas Sumatera Utara
= 22-9 = 13. Pada DF = 13 dijumpai t-tabel pada pengujian dua ekor pada α = 0.05
sebesar 2,160 dan α = 0.10 sebesar 1,771, penulis menggunakan tingkat kesalahan
10. Berdasarkan hasil uji partial Uji t-statistik diketahui bahwa terdapat 6 variabel yang signifikan mempengaruhi PMDN Sumatera Utara, variable tersebut adalah kurs,
belanja daerah pembangunan, ekspor, inflasi, krisis ekonomi dan PDRB. Sedangkan terdapat dua variable yang tidak signifikan mempengaruhi PMDN Sumatera Utara,
yaitu angkatan kerja dan suku bunga kredit. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa :
1. Koefisien regresi untuk PDRB sebesar 6.528 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap Rp 1 juta nilai PDRB maka PMDN Sumatera Utara akan
mengalami peningkatan sebesar Rp 6,528 juta. Ceteris paribus. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa PDRB merupakan variabel yang dapat meningkatkan
PMDN Sumatera Utara, dimana naiknya PDRB akan meningkatkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien ekspor 6.528 dapat dihitung elastisitas PDRB
dengan formula sebagai berikut :
402054.36 27411.86
. 528
, 6
. =
∂ ∂
= PMDN
PDRB PDRB
PMDN EPDRB
= 6,528 x 2,487 = 1,624 1 berarti elastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti
bahwa setiap peningkatan PDRB maka PMDN akan meningkat, kemudian didukung oleh hasil elastisitas menunjukkan nilai elastis, artinya persentase
peningkatan terhadap PDRB akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap
Universitas Sumatera Utara
PMDN Sumatera Utara yang lebih besar. Atau dengan kata lain naiknya PDRB lebih kecil dibandingkan dengan naiknya PMDN.
2. Koefisien regresi untuk ekspor sebesar 404.07 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap Rp 1 juta nilai ekspor maka PMDN Sumatera Utara akan
mengalami peningkatan sebesar Rp 404,07 juta. Ceteris paribus. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ekspor merupakan variabel yang dapat
meningkatkan PMDN Sumatera Utara, dimana naiknya ekspor akan meningkatkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien ekspor 404.07 dapat
dihitung elastisitas ekspor dengan formula sebagai berikut :
402054.36 3019.59
. 07
, 404
. =
∂ ∂
= PMDN
Eks Eks
PMDN EEks
= 404,07 x 0.008 = 3,035 1 berarti elastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti
bahwa setiap peningkatan ekspor maka PMDN akan meningkat, kemudian didukung oleh hasil elastisitas menunjukkan nilai elastis, artinya persentase
peningkatan terhadap ekspor akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap PMDN Sumatera Utara yang lebih besar. Atau dengan kata lain naiknya ekspor
lebih kecil dibandingkan dengan naiknya PMDN. 3. Koefisien regresi untuk angkatan kerja sebesar 6.71 mengandung arti bahwa
peningkatan terhadap 1 jiwa angkatan kerja maka PMDN Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar Rp 6,71 juta.Ceteris paribus. Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa angkatan kerja merupakan variabel yang dapat meningkatkan PMDN Sumatera Utara, dimana naiknya angkatan kerja akan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien angkatan kerja sebesar 6.71 dapat dihitung elastisitas angkatan kerja dengan formula sebagai berikut :
402054.36 4514.50
. 71
, 6
. =
∂ ∂
= PMDN
AK AK
PMDN EAK
= 6,71 x 0.011 = 0,075 1 berarti in elastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti
bahwa setiap peningkatan angkatan kerja maka PMDN akan meningkat, namun hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis, artinya persentase peningkatan
terhadap angkatan kerja akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap PMDN Sumatera Utara yang lebih kecil. Atau dengan kata lain naiknya angkatan
kerja lebih besar dibandingkan dengan naiknya PMDN. Tidak signifikannya angkatan kerja disebabkan adanya kenaikan angkatan kerja yang kurang direspon
oleh investasi, dimana jumlah tenaga kerja yang siap bekerja cenderung menjadi investasi menjadi meningkat, naiknya angkatan kerja belum tentu bisa digunakan
untuk bekerja. 4. Koefisien regresi untuk belanja daerah pembangunan sebesar 3.44 mengandung
arti bahwa peningkatan terhadap Rp 1 juta belanja daerah pembangunan maka PMDN Sumatera Utara akan mengalami peningkatan sebesar Rp 3,44 juta.Ceteris
paribus. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa belanja daerah pembangunan merupakan variabel yang dapat meningkatkan PMDN Sumatera Utara, dimana
naiknya belanja daerah pembangunan akan meningkatkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien belanja daerah pembangunan sebesar 3.44 dapat dihitung
elastisitas belanja daerah pembangunan dengan formula sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
402054.36 203258.50
. 44
, 3
. =
∂ ∂
= PMDN
BDP BDP
PMDN EBDP
= 3,44 x 0.506 = 1,739 1 berarti elastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti
bahwa setiap peningkatan belanja daerah pembangunan maka PMDN akan meningkat, kemudian didukung oleh hasil elastisitas menunjukkan nilai elastis,
artinya persentase peningkatan terhadap belanja daerah pembangunan akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap PMDN Sumatera Utara yang lebih
besar. Atau dengan kata lain naiknya belanja daerah pembangunan lebih kecil dibandingkan dengan naiknya PMDN.
5. Koefisien regresi untuk inflasi sebesar -5980.19 mengandung arti bahwa peningkatan terhadap 1 nilai inflasi maka PMDN Sumatera Utara akan
mengalami penurunan sebesar Rp 5980,19 juta. Ceteris paribus. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa inflasi merupakan variabel yang dapat menurunkan
PMDN Sumatera Utara, dimana naiknya inflasi akan menurunkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien ekspor 5980.19 dapat dihitung elastisitas inflasi
dengan formula sebagai berikut :
402054.36 11.55
. 19
, 5980
. −
= ∂
∂ =
PMDN INF
INF PMDN
EINF = 5980,19 x 2.873 = 17181.08587 1 berarti elastis.
Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai negatif yang mengandung arti bahwa setiap peningkatan inflasi maka PMDN akan menurun, kemudian
didukung oleh hasil elastisitas menunjukkan nilai elastis, artinya persentase
Universitas Sumatera Utara
penurunan terhadap inflasi akan menghasilkan persentase penurunan terhadap PMDN Sumatera Utara yang lebih besar. Atau dengan kata lain turunnya inflasi
lebih kecil dibandingkan dengan turunnya PMDN. 6. Koefisien regresi untuk suku bunga kredit sebesar -2394.38 mengandung arti
bahwa peningkatan terhadap 1 nilai suku bunga kredit maka PMDN Sumatera Utara akan mengalami penurunan sebesar Rp 2394.38 juta. Ceteris paribus.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa suku bunga kredit merupakan variabel yang dapat menurunkan PMDN Sumatera Utara, dimana naiknya suku bunga
kredit akan menurunkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien ekspor 2394.38 dapat dihitung elastisitas suku bunga kredit dengan formula sebagai berikut :
402054.36 17,77
2394.38 .
− =
∂ ∂
= PMDN
SBK SBK
PMDN ESBK
= 2394.38 x 4.420 = 10583.1596 1 berarti elastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai negatif yang mengandung arti
bahwa setiap peningkatan suku bunga kredit maka PMDN akan menurun, kemudian didukung oleh hasil elastisitas menunjukkan nilai elastis, artinya
persentase penurunan terhadap suku bunga kredit akan menghasilkan persentase penurunan terhadap PMDN Sumatera Utara yang lebih besar. Atau dengan kata
lain turunnya suku bunga kredit lebih kecil dibandingkan dengan turunnya PMDN. Tidak signifikan suku bunga kredit disebabkan suku bunga kenaikannya
tidak kuat dalam mendorong investasi, bahkan terjadi penurunan setiap tahunnya. 7. Koefisien regresi untuk kurs sebesar 48.42 mengandung arti bahwa peningkatan
terhadap 1 rupiahUS maka PMDN Sumatera Utara akan mengalami
Universitas Sumatera Utara
peningkatan sebesar Rp 48,42 juta.Ceteris paribus. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kurs merupakan variabel yang dapat meningkatkan PMDN
Sumatera Utara, dimana naiknya kurs akan meningkatkan PMDN Sumatera Utara. Nilai koefisien kurs sebesar 48.42 dapat dihitung elastisitas kurs dengan
formula sebagai berikut :
402054.36 5191.41
. 42
, 48
. =
∂ ∂
= PMDN
Kurs Kurs
PMDN EKurs
= 48,42 x 0.013 = 0,625 1 berarti in elastis. Berdasarkan hasil koefisien regresi diketahui nilai positif yang mengandung arti
bahwa setiap peningkatan kurs maka PMDN akan meningkat, namun hasil elastisitas menunjukkan nilai inelastis, artinya persentase peningkatan terhadap
kurs akan menghasilkan persentase peningkatan terhadap PMDN Sumatera Utara yang lebih kecil. Atau dengan kata lain naiknya kurs lebih besar dibandingkan
dengan naiknya PMDN.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan