14
Gagne Thobroni dan Mustofa, 2011:23 mengemukakan lima kategori hasil belajar, yakni sebagai berikut:
1 Informasi verbal yaitu kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa
baik tulisan maupun lisan; 2
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan melakukan aktivitas kognitif; 3
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitif; 4
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani; 5
Sikap adalah kemapuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut;
Berdasar uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar merupa-kan perubahan kemampuan dan perilaku individu setelah ia menerima pengala-man belajar yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar digunakan guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai tujuan belajar. Hal ini tercapai apabila siswa
sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik. Dari hasil belajar yang telah diper-oleh guru dapat menentukan keberhasilan suatu pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran terutama pada proses pembelajarannya. Peningkatan kualitas proses pembelajaran dapat dilihat dari
aktivitas siswa, keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TS.
1.4 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dapat diartikan sebagai 1 sistem lambing bunyi berartikulasi yang dihasilkan alat-alat ucap yang dipakai sebagai alat
15
komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; 2 perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa suku bangsa, negara, daerah, dan sebagainya. Sedangkan pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran
Hamalik, 2008 : 57. Tujuan pembelajaran adalah menciptakan kondisi belajar bagi siswa,
mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik, dan membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Berdasar ulasan-ulasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran memiliki pengertian sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi sebagai upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi siswa, mempersiapkan siswa untuk
menjadi warga masyarakat yang baik, dan membantu siswa mengghadapi kehidupan sehari- hari di masyarakat.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pembelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu membaca,
berbicara, menyimak, dan mendengarkan. Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa adalah keterampilan komunikasi dalam
berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa.
Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
16
Sementara itu, dalam kurikulum 2004 untuk SD dan MI, disebutkan bahwa tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia secara umum meliputi:1 Berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; 2 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan
bahasa Negara; 3 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; 4 Menggunakan bahasa Indonesia untuk mening-katkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan social; 5 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkat-kan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; 6 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Tujuan dapat tercapai apabila pembelajaran bahasa harus mengetahui prinsip- prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan pem-belajarannya, serta
menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam ke-giatan pembelajarannya. Prinsip-prinsip belajar bahasa dapat disarikan sebagai berikut. Pembelajar akan belajar
bahasa dengan baik bila: 1 Diperlakukan se-bagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat; 2 Diberi kesempatan berpar-tisipasi dalam penggunaan bahasa secara komunikatif
dalam berbagai macam akti-vitas; 3 Bila ia secara sengaja memfokuskan pembelajarannya kepada bentuk, keterampilan, dan strategi untuk mendukung proses pemerolehan bahasa; 4
Ia disebarkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan budaya menjadi bagian dari bahasa sasaran; 5 Jika menyadari akan peran dan hakikat bahasa dan budaya;
6 Jika diberi umpan balik yang tepat menyangkut kemajuan mereka; dan 7 Jika diberi kesempatan untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri.
1.5 Ruang Lingkup dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia