Refleksi Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus Satu

81 Nilai Terendah 60 62 65 70 Rata-Rata 69,54 71,21 75,13 77,17 Ketuntasan Belajar 29,17 29,17 75 79,17 Pada tabel menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan berbicara dalam menanggapi berita faktual diperoleh data nilai tertinggi pada pertemuan pertama adalah 90, nilai terendah adalah 65, rata-rata hasil belajar adalah 75,13. Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 75, 18 dari 24 siswa dengan KKM ≥ 72, sedangkan 25 6 dari 24 siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Hasil belajar keterampilan berbicara pada pertemuan kedua diperoleh data nilai tertinggi pada pertemuan pertama adalah 92, nilai terendah adalah 70, rata-rata hasil belajar adalah 77,17. Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 79,17, 19 dari 24 siswa dengan KKM ≥ 72, sedangkan 20,83 5 dari 24 siswa dalam kualifikasi belum tuntas.

1.1.2 Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus satu diperoleh data berupa catatan lapangan, hasil observasi aktivitas siswa, hasil observasi keterampilan guru da-lam proses pembelajaran, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa In-donesia melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS perlu dianalisis untuk bahan pertimbangan memperbaiki pembelajaran pada siklus dua. Adapun reflek-sinya adalah sebagai berikut: 1 Aktivitas siswa dalam melaksanakan tugas kelompok dan pembagian tugas kelompok perlu lebih ditingkatkan karena sebagian besar siswa dalam melak-sanakan tugas kelompok belum menyeluruh keseluruh anggota, pembagian tugas masih dibebankan kesalah satu anggota kelompok yang memiliki ke-mampuan akademik baik; 82 2 Pada aspek kerjasama siswa dalam kegiatan pengumpulan informasi perlu mendapatkan bimbingan yang lebih dari guru, sebab tidak seluruh anggota kelompok ikut menyelesaikan laporan hasil diskusi. Ketika kelompok sedang diskusi ada anggota kelompok yag hanya bermain dan bercanda; 3 Aktivitas siswa menganalisis berita perlu ditingkatkan karena masih terdapat siswa dalam menganalisis berita tidak tepat sehingga kalimat tanggapannya menyimpang dari berita yang disajikan. Siswa banyak yang terlihat terburu-buru dalam menyelesaikan pembuatan laporan hasil kerja agar bisa menjadi kelompok yang tercepat, namun siswa melupakan kelengkapan dan kebenaran data yang disajikan. Serta masih ada beberapa kelompok yang menyerahkan penyelesaian tugas kepada salah satu anggota kelompoknya; 4 Keberanian siswa melaporkan hasil kerja kelompok perlu ditingkatkan karena siswa yang akan melaporkan hasil kerja kelompok di depan kelas tidak segera maju ke depan kelas. Siswa yang memiliki percaya diri yang rendah lebih me-milih untuk mendukung temannya dibelakang, namun ketika maju ke depan banyak membuang waktu sebelum maju; 5 Keberanian siswa menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusi kelas perlu ditingkatkan karena masih terdapat siswa yang diam, bahkan tidak menjawab ketika ditanya apakah hasil kerja kelompok lain sudah benar atau belum. Siswa masih terlihat takut salah dalam berpendapat; 6 Keterampilan siswa dalam menyusun kalimat tanggapan masih perlu perbaikan sebab sebagian besar siswa menyusun kalimat tanggapan hanya dengan 4-5 kalimat saja; 7 Keterampilan guru dalam menjelaskan materi pelajaran dan melakukan variasi pembelajaran perlu ditingkatkan karena peran guru yang hanya seba-gai fasilitator tidak 83 menampakkan bahwa guru tengah menyampaikan materi. Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran terkesan lebih memfokuskan pada media tekstual dalam buku sehingga pembelajaran terkesan kaku. Media pembelajaran yang disiapkan guru berupa video dengan penayangan melalui komputer dan LCD proyektor membuat kelas menjadi gaduh dan tidak terkendali. Namun terdapat keuntungan dari penggunaan LCD proyektor, keuntungannya adalah perhatian semua siswa tertuju pada penayangan video tersebut. Kegaduhan siswa masih berkisar pada penayangan video; 8 Keterampilan guru dalam memberikan penguatan perlu ditingkatkan karena dalam proses pembelajaran siklus satu belum memberikan reward kepada siswa yang telah menyelesaikan tugasnya; 9 Berdasarkan hasil belajar siswa masih terdapat 5 siswa yang belum tuntas belajar dan siswa yang tuntas bau mencapai 79,17 padahal indikator pen-capaian yang diharapkan adalah siswa tuntas belajar sebesar 85. Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS perlu diperbaiki dengan melanjutkan ke siklus kedua karena indikator keberhasilan belum terpenuhi secara menyeluruh dan masih banyak kelemahan pada setiap variabel yang harus ditingkatkan.

1.1.3 Revisi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 0 13

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI OPTIMALISASI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas V SD N Gawan I).

0 0 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V PADA MATERI MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL: Kuasi Eksperimen di Sekolah Dasar Negeri Serang 3.

0 2 35

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngadireji I Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukohar

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SIDOWAYAH TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL.

0 8 277

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS V SD

0 0 8