2. Gejala psikis berupa adanya tekanan, frustasi, merasa memiliki sumberdaya terbatas, dan merasa pelaksanaan peran yang satu akan mempengaruhi peran
yang lain. 3. Gejala perilaku berupa abseeism membolos atau mangkir, membatasi diri
dalam pergaulan mangasingkan diri, dan perilaku agresif.
2.2.6 Penyebab Konflik Peran
Konflik peran telah menjadi bagian dari kehidupan setiap individu yang tidak dapat dihindarkan yang mempunya beberapa faktor penyebabnya. Menurut
Muchlas 2008:473 ada tiga faktor yang dapat dianggap sebagai sebab atau sumber dari konflik, yaitu:
1. Komunikasi Sumber komunikasi direpressentasikan sebagai kekuatan-kekuatan yang
bertentangan yang bisa muncul dari kesulitan-kesulitan semantik, salah pengertian dan gemuruhnya suara-suara lain dalam media komunikasi.
Sesuatu yang sudah klasik disebutkan adalah komunikasi yang buruk sebagai alasan timbulnya konflik. Kenyataan lain menunjukkan bahwa potensi
timbulnya konflik akan meningkat manakala komunikasi yang terjadi terlalu singkat atau terlalu banyak. Jadi, terlalu banyak informasi atau terlalu sedikit
informasi bisa menjadi fondasi timbulnya konflik Robbins dalam Muchlas, 2008:474.
2. Struktur Semakin besar sebuah kelompok dan semakin terspesialisasinya kegiatan-
kegiatan, makin besar pula kemungkinan terjadinya konflik. Kelompok–
kelompok didalam organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, perbedaan tujuan diantara kelompok-kelompok ini bisa menjadi sumber pokok
terjadinya konflik. 3. Variabel-variabel pribadi
Variabel-variabel pribadi dalam konteks ini adalah faktor-faktor pribadi, termasuk sistem nilai individual yang dimiliki oleh setiap orang dan
karakteristik-karakteristik kepribadian yang bertanggung jawab terhadap terjadinya penyimpangan dan perbedaan-perbedaan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Whetten dan Cameron dalam Luthans, 2005:453-454 bahwa ada empat sumber utama munculnya konflik yaitu:
1. Perbedaan personal Tidak ada seorang pun yang memiliki latar belakang keluarga, pendidikan,
dan nilai yang sama, perbedaan inilah yang dapat menjadi sumber utama konflik.
2. Defisiensi Informasi Sumber konflik muncul akibat gagalnya suatu komunikasi dalam suatu
organisasi. Dua orang yang berkonflik mungkin menggunakan informasi yang berbeda atau salah satu dari mereka salah informasi.
3. Keridaksesuaian Peran Konflik ini berasal dari konflik peran intraindividu yang muncul akibat
adanya ketidak sesuaian dalam menjalankan suatu peran akibat peran yang diterima individu tidak seseuai dengan pribadi orang yang menjalankan peran
tersebut.
4. Tekanan Lingkungan Jenis konflik ini muncul akibat adanya penekanan yang terjadi dalam suatu
lingkungan. Dalam lingkungan dengan sumber daya yang langka atau menyusut, terdapat tekanan kompetitif atau ketidakpastian yang tinggi, semua
jenis konflik kemungkinan lebih sering terjadi. Memperhatikan hal tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
beberapa hal umum yang dapat menyebabkan konflik adalah perbedaan personal, defisiensi informasi, ketidaksesuaian peran dan tekanan lingkungan.
2.3 Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP