Gambaran Spesifik Konflik Peran pada Anggota Satpol PP Kota

Sehingga diperoleh kritera konflik peran sebagai berikut: Tabel 4.11 Kriteria Konflik Peran Interval Skor Interval Kriteria µ + 1σ ≤ X 98,67 ≤ X Tinggi µ - 1σ ≤ X µ + 1σ 49,33 ≤ X 98,67 Sedang X µ - 1σ X 49,33 Rendah Berdasarkan hasil perhitungan di atas, mean empirik konflik peran dengan nilai 83,01 yang diletakkan ke dalam ukuran mean teoritik, hasilnya berada pada kategori sedang, yaitu 49,33 ≤ X 98,67. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kurva berikut ini. Gambar 4.2 Kurva Mean Teoritik Konflik Peran Konflik peran pada anggota Satpol PP Kota Semarang terdiri dari beberapa aspek dengan beberapa indikator didalamnya. Gambaran setiap aspek konflik peran pada anggota Satpol PP Kota Semarang akan dijelaskan secara rinci di bawah ini.

4.4.5.2 Gambaran Spesifik Konflik Peran pada Anggota Satpol PP Kota

Semarang Ditinjau dari Masing-masing Aspek Konflik peran terdiri dari dua aspek, yaitu adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan dan adanya pertentangan antara nilai- Rendah Sedang Tinggi 49,33 74 98,67 83,01 nilai hidup dengan peran yang dimiliki. Gambaran dari masing-masing aspek konflik peran dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Adanya Perbedaan atau Ketidaksesuaian Tindakan dengan Harapan Adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan dalam hal ini konflik peran muncul ketika seseorang mendapatkan tugas ataupun menyelesaikan pekerjaan akan tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh pemberi tugas. Gambaran konflik peran berdasarkan aspek adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Aitem = 22 Skor tertinggi = 22 x 4 = 88 Skor terendah = 22 x 0 = 0 Mean Teoritis µ = Skor Tertinggi + Skor Terendah : 2 = 88 + 0 : 2 = 44 Standar Deviasi σ = Skor Tertinggi – Skor Terendah : 6 = 88 – 0 = 14,67 6 Gambaran aspek adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 44 dan SD = 14,67. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut: Mean – 1,0 SD = 44 – 1,0 X 14,67 = 29,33 Mean + 1,0 SD = 44 + 1,0 X 14,67 = 58,67 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi aspek adanya perbedaan atau ketidaksesuaian dengan harapan sebagai berikut Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Aspek Adanya Perbedaan atau Ketidaksesuaian Tindakan dengan Harapan Kriteria Interval Frekuensi Subjek Persentase Tinggi 58,67 ≤ X 5 5,56 Sedang 29,33 ≤ X 58,67 85 94,44 Rendah X 29,33 0,00 Jumlah 90 100 Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aspek adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan berada pada kategori tinggi sebanyak 5,56 persen 5 orang, kategori sedang sebanyak 94,44 persen 85 orang, kategori rendah sebanyak 0 persen. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.3 Adanya Perbedaan atau Ketidaksesuaian Tindakan dengan Harapan Tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki konflik peran ditinjau dari aspek adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan tergolong sedang. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase responden yang tergolong kriteria sedang berjumlah 85 orang atau 94,44 persen, tergolong kriteria tinggi sebanyak 5 orang atau 5,56 persen dan tidak ada yang berada dalam kriteria rendah atau 0 persen. Mean empiris variabel konflik peran ditinjau dari aspek adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan sebesar 45,80 yang diperoleh berdasarkan perhitungan dari program SPSS Statistical Product and Service Sollutions versi 17. 2. Adanya Pertentangan antara Nilai-nilai Hidup dengan Peran yang dimiliki Adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki dalam hal ini konflik peran muncul saat seseorang mendapatkan tugas yang bertentangan dengan hati nuraninya maka dia akan merasa bingung dengan apa yang akan dikerjakan. Hal ini dapat terjadi ketika seorang anggota Satpol PP diminta oleh atasannya untuk menggusur para PKL dimana disalah satu penghuni PKL tersebut adalah teman dekatnya. Dia akan merasa jika tidak melaksanakan tugas tersebut maka atasannya akan menganggap dia tidak menuruti perintah. Namun disisi lain dia merasa enggan melakukan tugas tersebut karena dia berpikir bahwa orang yang harus dia gusur adalah teman dekatnya. Gambaran konflik peran berdasarkan aspek adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki dijelaskan sebagai berikut: Jumlah Aitem = 15 Skor tertinggi = 15 x 4 = 60 Skor terendah = 15 x 0 = 0 Mean Teoritis µ = Skor Tertinggi + Skor Terendah : 2 = 60 + 0 : 2 = 30 Standar Deviasi σ = Skor Tertinggi – Skor Terendah : 6 = 30 – 0 = 5 6 Gambaran aspek adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki berdasarkan perhitungan di atas diperoleh M = 30 dan SD = 5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut: Mean – 1,0 SD = 30 – 1,0 X 5 = 25 Mean + 1,0 SD = 30 + 1,0 X 5 = 35 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi aspek adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki sebagai berikut: Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Aspek Adanya Pertentangan antara Nilai-nilai Hidup dengan Peran yang dimiliki Kriteria Interval Frekuensi Subjek Persentase Tinggi 35 ≤ X 66 73,33 Sedang 25 ≤ X 35 24 26,67 Rendah X 25 Jumlah 90 100 Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan konflik peran pada anggota Satpol PP Kota Semarang menunjukkan bahwa aspek adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki berada pada kategori tinggi sebanyak 73,33 persen 66 orang, kategori sedang sebanyak 26,67 persen 24 orang, kategori rendah sebanyak 0 persen. Secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 4.4 Adanya Pertentangan antara Nilai-nilai Hidup dengan Peran yang dimiliki Tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki konflik peran ditinjau dari aspek adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki tergolong tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase responden yang tergolong kriteria tinggi berjumlah 66 orang atau 73,33 persen, tergolong kriteria tinggi sebanyak 24 orang atau 26,67 persen dan tidak ada yang berada dalam kriteria rendah atau 0 persen. Mean empiris variabel konflik peran ditinjau dari aspek adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki sebesar 37,21 yang diperoleh berdasarkan perhitungan dari program SPSS Statistical Product and Service Sollutions 17.

4.4.5.3 Ringkasan Analisis Konflik Peran pada Anggota Satpol PP Kota