Aspek-aspek Konflik Peran Konflik Peran

3. Individu harus mengambil keputusan sehubungan dengan sebuah alternatif yang memiliki konsekuensi positif maupun negatif yang berkaitan dengannya. Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi konflik peran diantaranya individu harus memilih antara dua macam alternatif positif dan yang sama-sama memiliki daya tarik yang sama, individu harus memilih antara dua macam alternatif negatif yang sama tidak memiliki daya tarik sama sekali dan individu harus mengambil keputusan sehubungan dengan sebuah alternatif yang memiliki konsekuensi positif maupun negatif yang berkaitan dengannya .

2.2.4 Aspek-aspek Konflik Peran

Konflik peran memiliki beberapa aspek yang membentuknya. Menurut penelitian yang dilakukan Rosaputri 2012 konflik peran dapat diukur menggunakan kala pengukuran yang dikembangkan oleh Rizzo dkk dalam Rosaputri, 2012:41. Indikatornya adalah: 1. Melakukan suatu pekerjaan dengan cara yang berbeda-beda dan menerima penugasan tanpa sumber daya manusia yang cukup untuk menyelesaikannya. 2. Mengesampingkan aturan agar dapat menyelesaikan tugas dan menerima permintaan dua pihak atau lebih yang tidak sesuai satu sama lain. 3. Melakukan pekerjaan yang cenderung diterima oleh satu pihak tetapi tidak diterima oleh pihak lain dan melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak perlu. 4. Bekerja di bawah arahan yang tidak pasti dan perintah yang tidak jelas. Greenhaus dan Beutell dalam Ariyanti, 2012:26, mengidentifikasi tiga dimensi konflik peran, yaitu: 1. Behaviour based conflict konflik berdasarkan perilaku, konflik ini dapat menunjukkan ketidaksesuaian pola tingkah laku yang diinginkan oleh kedua peran tersebut. Indikatornya: tanggung jawab, harapan, tugas dan komitmen pada keluarga dan pekerjaan. 2. Time-based conflict konflik berdasarkan waktu, merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan salah satu tuntutan keluarga atau pekerjaan dapat mengurangi waktu untuk menjalankan tuntutan yang lainnya. Indikatornya: waktu dan komunikasi untuk keluarga, waktu untuk pekerjaan. 3. Strain based conflict konflik berdasarkan ketegangan, konflik ini dapat terjadi karena ketegangan yang dihasilkan dalam satu peran berpengaruh terhadap pelaksanaan peran yang lain. Indikatornya: tekanan kerja atau tekanan karir, tekanan keluarga, menentukan prioritas. Penjelasan lain dikemukakan oleh Widiyanto dan Sus 2007 dalam penelitiannya bahwa aspek-aspek konflik peran terdiri dari: 1. Melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini terjadi ketika seseorang mendapatkan tugas ataupun menyelesaikan pekerjaan akan tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh pemberi tugas . Kiev dan Kohn, dalam Munandar, 2001; Kreitner dan Kinicki, 2000; Bailey dkk, 1991. 2. Menerima harapan atau permintaan dari dua orang atau lebih yang saling bertentangan. Seseorang akan merasa bingung ketika mendapatkan tugas dari dua orang atau lebih serta tugas tersebut saling bertentangan, sehingga dia sulit untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan baik Miner, 1992; Kahn dalam Matteson dan Ivancevich, 1993; Spector, 1996. 3. Mengalami pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki. Saat seseorang mendapatkan tugas yang bertentangan dengan hati nuraninya maka dia akan merasa bingung dengan apa yang akan dikerjakan. Hal ini dapat terjadi ketika seorang kepala bagian diminta oleh manajernya untuk memecat anak buahnya, namun disisi lain anak buah tersebut adalah sahabat karibnya. Dia akan merasa jika tidak melaksanakan tugas tersebut maka manajernya akan menganggap dia tidak menuruti perintah. Namun disisi lain dia merasa enggan melakukan tugas tersebut karena dia berikir bahwa orang yang harus dia pecat adalah sahabatnya Kreitner dan Kinicki, 2000. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Permana 2010 konflik peran dispesifisikan menurut indikator dari Rizzo dkk dalam Mas’ud 2004 yaitu: 1. Adanya tekanan keharusan untuk melakukan suatu kegiatan dari peran yang dimiliki 2. Merasa memiliki sumberdaya yang terbatas untuk melakukan suatu peran. 3. Merasa pelaksanaan peran yang satu akan mempengaruhi hasil pelaksanaan peran lain. Dari beberapa pendapat ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa aspek- aspek konflik peran yaitu : 1. Adanya perbedaan atau ketidaksesuaian tindakan dengan harapan. Indikatornya adalah merasa kehilangan semangat kerja, mengesampingkan aturan perilaku tidak disiplin, tanggung jawab yang terbengkalai. 2. Adanya pertentangan antara nilai-nilai hidup dengan peran yang dimiliki. Indikator adalah adanya tekanan dan merasa pelaksanaan peran yang satu akan mempengaruhi hasil pelaksanaan peran lain.

2.2.5 Akibat Konflik Peran