probabilitas signifikansinya diatas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di
bawah 0,05 maka dapat dikatakan tela terjadi heteroskedastisitas Widarjono, 2013.
3.4.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi Ghozali, 2013. Dalam mendeteksi ada atau tidak nya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Breusch-Godfrey LM test. Dengan penilaian
ObsR- Square yang nantinya akan dibandingkan dengan tingkat signifikansi alpha. Jika
nilai probabilitas signifikansinya diatas 0,05 maka dapat disimpulkan terjadi aotukorelasi. Namun sebaliknya, jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0,05
maka dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi Widarjono, 2013.
3.4.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dimaksudkan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap sati variabel terikat. Analisis regresi digunakan
oleh peneliti apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik- turunnya variabel dependen, dan apabila dua atau lebih variabel independen
sebagai prediktor dimanipulasi atau dinaik turunkan nilainya. Analisis regresi dapat memberikan jawaban mengenai besarnya pengaruh setiap variabel
independen terhadap variabel dependennya. Pengambnilan hipotesis dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi masing-masing variabel
yang terdapat pada output hasil analisis regresi yang menggunakan Eviews 8. Jika angka signifikansi lebih kecil dari α 0,05 maka daat dikatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat Widarjono, 2013. Dalam penelitian ini model regresi berganda akan
dikembangkan sebagai berikut:
SRDI = C + β
1
UKA + β
2
BOARDMEET + β
3
SIZE + β
4
ROA – β
5
DER + β
6
CR + e
dimana: SRDI
: Sustainability Report Disclosure Index UKA
: Jumlah Anggota Komite Audit BOARDMEET
: Frekuensi rapat dewan komisaris SIZE
: Ukuran perusahaan ROA
: Return on assets DER
: Debt Equity Ratio CR
: Current ratio e
: residual error C
: konstanta
β
1,
β
2,
β
3,
β
4,
β
5,
β
6,
: koefisien regresi
3.4.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi tidak
terkontrol. Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik
jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis pada penelitian ini meliputi koefisian determinasi R
2
, uji model uji statistik F dan uji signifikansi parameter individual uji statistik t Widarjono,
2013.
3.4.4.1 Uji Ketepatan Perkiraan Model R
2
Ketepatan Perkiraan Model R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai adjusted
R
2
adalah antara nol 0 dan satu 1. Nilai koefisien determinasi yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen terbatas dalam menjelaskan
variabel dependen. Bila terdapat nilai adjusted R
2
dengan nilai negatif maka dianggap bernilai 0 nol, sedangkan nilai adjusted R
2
yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi dan menjelaskan variabel dependennya Widarjono, 2013.
3.4.4.2 Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi layak digunakan dalam penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi F
hasil pengujian dengan tingkat signifikansi yang digunakan 0,05. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut Widarjono, 2013:
a. Bila nilai signifikansi F 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresi layak
digunakan.
b. Bila nilai signifikansi F 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresi tidak layak
digunakan dalam penelitian.
3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Uji signifikansi parameter individual uji statistik t bertujuan mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen.
Tingkat keyakinan yang digunakan sebesar 95 atau tingkat signifikansi 5 α = 0,05 sehingga bila nilai signifikansi t 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut dasar pengambilan keputusan dalam uji t Widarjono, 2013:
a. Bila t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga secara parsial
variabel independen tidak berpengaruh signifikan pada variabel dependen, b.
Bila t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan pada variabel dependen.