Ukuran Komite Audit Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

heteroskedastisitas, autokorelasi.dan memenuhi normalitas Widarjono, 2013. Berikut ini penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang ajan dilakukan.

3.4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Ghozali, 2013. Pada program Eviews, pengujian normalitas dilakukan dengan histogram residual dan uji Jarque-Bera. Uji Jarque Bera mempunyai nilai chi squares dengan derajat bebas dua. Jika hasil uji Jarque-Bera lebih besar dari nilai chi squares pada α = 5, maka terdistribusi normal. Jika hasil uji jarque-bera lebih kecil dari nilai chi squares pada α = 5, maka terdistribusi tidak normal. Pengujian normalitas ini juga bisa dilakukan dengan cara melihat nilai probabilitas pada hasil pengujian, probabilitas lebih besar dari pada α = 5 maka data tersebut terdistribusi secara normal Widarjono, 2013.

3.4.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ditemukan korelasi antar variabel bebas independen pada model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal merupakan variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2013. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melihat dari 1. Nilai tolerance dan lawannya. 2. Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2013. Jadi dapat disimpulkan, suatu model regresi dikatakan tidak ada multikolinearitas apabila memiliki nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10.

3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas menggunakan uji white. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program Eviews 8 yang akan memperoleh nilai probabilitas ObsR-Square yang nantinya akan dibandingkan dengan tingkat signifikansi alpha. Jika nilai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 56 110

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010

2 60 84

Pengaruh Struktur Modal dan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2013

1 86 98

Pengaruh Corporate Governance Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report: Studi Empiris Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 16 114

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 17 146

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA FINANCIAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015)

1 8 144

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013.

0 3 17

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)

0 0 18

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016)

0 0 16