Dalam masyarakat Aceh jabatan Keuchik merupakan jabatan yang sangat strategis, hal ini dikarenakan jabatan Keuchik dapat merupakan jabatan seumur hidup,
namun bila dianggap tidak cakap maka dapat dipilih dan diangkat orang diluar keturunan Keuchik. Tugas Keuchik sebagai penguasa puncak mampunyai tugas
rangkap sebagai pimpinan masyarakat, selain sebagai pelaksana pemerintahan. Oleh karena itu masyarakat menganggap segala persoalan gampong termasuk dalam hal
peralihan jual beli atas tanah dapat hanya dilakukan di hadapan Keuchik. Masyarakat Aceh beranggapan bahwa dengan kehadiran Keuchik sekaligus
adanya tanda tangan pada surat keterangan jual beli akan dapat menjamin sahnya jual beli tersebut, dan jika terjadi suatu permasalahan atas tanah di kemudian hari, maka
Keuchik akan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul:
”Pengalihan Tanah Non Sertifikat Dengan Menggunakan Blanko Akta Jual Beli PPAT Pada Masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh”.
B. Permasalahan
Bertitik tolak dari uraian di atas maka yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan pengalihan tanah non sertifikat dengan menggunakan
blanko akta jual beli PPAT pada masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh? 2.
Apakah faktor penyebab pengalihan tanah non sertifikat dengan menggunakan blanko akta jual beli PPAT di hadapan PPAT dan tidak didaftarkan di Kantor
Pertanahan Kabupaten Bireuen Aceh?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana peranan PPAT dalam pengalihan tanah non sertifikat dengan
menggunakan blanko akta jual beli PPAT pada masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk menjelaskan pelaksanaan pengalihan tanah non sertifikat dengan menggunakan blanko akta jual beli PPAT pada masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh.
2. Untuk menjelaskan faktor penyebab pengalihan tanah non sertifikat dengan
menggunakan blanko akta jual beli PPAT di hadapan PPAT dan tidak didaftarkan di Kantor Pertanahan Kabupaten Bireuen Aceh.
3. Untuk menjelaskan peranan PPAT dalam pengalihan tanah non sertifikat dengan
menggunakan blanko akta jual beli PPAT pada masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian dapat dilihat secara teoretis dan secara praktis, yaitu:
1. Secara teoretis, penelitian dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu hukum
terutama hukum pertanahan. 2.
Secara praktis, dari hasil penelitian ini adalah sebagai masukan bahan pertimbangan dalam menyelenggarakan kebijakan pertanahan bagi pejabat atau
Universitas Sumatera Utara
institusi pemerintahan yang terkait, khususnya dalam hal pengalihan tanah non sertipikat dengan menggunakan blanko akta jual beli PPAT dalam
masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan informasi dan penelusuran kepustakaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara penelitian
dengan judul “Pengalihan Tanah Non Sertifikat Dengan Menggunakan Blanko Akta Jual Beli PPAT Pada Masyarakat Kabupaten Bireuen Aceh” belum pernah dilakukan.
Memang ada penelitian yang sebelumnya yang berkaitan dengan jual beli tanah milik adat yang dilakukan, oleh:
1. Cut Ida Khairani, Nim 027011009, Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas
Sumatera Tahun 2004, dengan judul “Analisis Pelaksanaan Jual Beli Tanah Milik Adat Pada Masyarakat Aceh Studi di Kabupaten Aceh Barat”.
2. Idawati Harahap, Nim: 017011027, Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas
Sumatera Tahun 2003, dengan judul “Kajian Hukum Mengenai Alat Bukti Kepemilikan Tanah Milik Adat Dalam Pendaftaran Tanah di Kota Padang
Sidempuan”. Apabila diperhadapkan penelitian sebelumnya tersebut dengan penelitian ini maka
berbeda lokasi penelitian dan permasalahan yang dikaji. Oleh karena itu penelitian ini dapat dinyatakan asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
Universitas Sumatera Utara
F. Kerangka Teori dan Konsepsi