2. Konsepsi
Konsep adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan
sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition.
35
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu
istilah yang dipakai.
36
Oleh karena itu dalam penelitian ini didefinisikan beberapa konsep dasar, agar secara operasional diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan, yaitu: a.
Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang berbatas.
37
b. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi: pengumpulan, pengelolaan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data
yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang
tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak- hak tertentu yang membebaninya.
38
35
Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia,
Jakarta, 1993, hal. 10.
36
Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, Disertasi, PPs-USU, Medan, 2002, hal 35
37
Pasal 1 angka 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
38
Pasal 1 angka 1 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Universitas Sumatera Utara
c. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atas bagian bangunan di atasnya.
39
d. Data yuridis adalah keterangan mengenai status bidang tanah dan satuan rumah
susun yang didaftar, pemegang haknya dan pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya.
40
e. Pengalihan hak karena jual beli merupakan balik nama dari pemegang sertipikat
hak selaku penjual kepada pembeli dengan menggunakan akta PPAT yang dimohon oleh pembeli kepada kepala kantor Pertanahan.
41
f. Kantor Pertanahan adalah unit kerja badan pertanahan nasional di wilayah
kabupaten atau kotamadya, yang melakukan pendaftaran hak atas tanah pemeliharaan daftar umum pendaftaran tanah.
42
g. Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT adalah pejabat umum yang diberi
kewenangan untuk membuat akta-akta tanah otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.
43
h. PPAT Sementara adalah pejabat pemerintah Camat yang ditunjuk karena
jabatannya untuk melaksanakan tugas PPAT dengan membuat akta PPAT di daerah yang belum cukup terdapat PPAT.
44
39
Pasal 1 angka 6 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
40
Pasal 1 angka 7 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
41
S. Chandra, Sertifikat Kepemilikan Hak Atas Tanah Persyaratan Permohonan Di Kantor Pertanahan, PT. Gresindo, Jakarta, hal. 83.
42
Pasal 1 angka 23 PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
43
Pasal 1 angka 2 PP No. 37 Tahun 1998 tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah
44
Pasal 1 angka 1 PP No. 37 Tahun 1998 tentang Pejabat Pembuat Akta Tanah
Universitas Sumatera Utara
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian