F. Teknik Pengambilan Darah dan Penanganan Spesimen
Pengambilan darah dan penanganan specimen dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil sebanyak 3 cc sampel darah yang diambil melalui
punksi vena mediana cubiti, tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serum. Kadar GP73 serum diukur menggunakan human Golgi Protein 73 Elisa kit, sesuai
dengan protokol yang sudah dianjurkan pabriknya. 1
Tempatkan reagen dan sampel pada suhu ruangan 18-25°C sebelum digunakan. Semua standar dan sampel dijalankan secara duplo.
2 Tambahkan 100 μl sampel ke dalam sumuran. Tutup sumuran dengan baik
dan inkubasikan selama 2,5 jam pada suhu kamar atau
over night
pada suhu 4°C sambil digoyangkan dengan shaker.
3 Buang seluruh isi sumuran. Kemudian, bilas sumuran 4 kali dengan
Wash Solution
yang telah diencerkan 300ml per sumur. Ketukan pada kertas penyerap untuk menghilangkan tetesan yang tersisa.
4 Tambahkan 100 μl
biotinylated antibody
pada tiap sumuran. Inkubasi selama 1 jam pada suhu ruangan dengan menggoyangkan pada shaker.
5 Buang seluruh isi sumuran. Ulangi pencucian seperti tahap ke-3.
6 Tambahkan 100 μl Streptavidin pada tiap sumuran. Inkubasi selama 45 menit
pada suhu ruangan dengan menggoyangkan pada shaker. 7
Buang seluruh isi sumuran. Ulangi pencucian seperti tahap ke-3.
G. Teknik Analisis Data
Data disajikan dalam bentuk mean ± SD kemudian dianalisis menggunakan
SPSS 22 for windows
dengan nilai p 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Untuk mengetahui beda mean antara kelompok digunakan uji t-
sampel independen. Namun apabila distribusi data bersifat tidak normal, maka uji beda 2 mean menggunakan jenis analisis statistik non parametrik yaitu uji
Mann- Whitney
. Uji normalitas distribusi data variabel-variabel karakteristik yang bersifat kuantitatif dilakukan dengan uji
Shapiro-Wilk
. Selanjutnya dilakukan uji korelasi
Rank Spearman
dengan derajat fibrosis skor metavir. Akurasi diagnostik GP73 serum dalam membedakan derajat fibrosis dinilai menggunakan
Area Under the ROC curve
AUROC dengan
confidence interval
CI 95.