Pesan Media Alternatif KAJIAN PUSTAKA

17 Dengan dilandasi pemikiran seorang pakar komunikasi kenamaan bernama Wilbur Scrahmn, para insane pers dianjurkan untuk menyimak aksioma bahwa khalayak pembaca akan terpikat minatnya manakala apa yang mereka baca terkait dengan kebutuhan dan menyajikan saran tentang bagaimana memperoleh kebutuhan itu Sunarjo 1995:185

2.2 Pesan Media Alternatif

Saat ini kita hidup dalam dunia multimedia. Kata “Multi” tidak hanya dalam hal keanekaragaman pesan, sistem penandaan, dan corak wacana yang dilemparkan kepada kita dalam kecepatan tinggi, tetapi juga dalam bentukmedia tersebut Sardar dan Van Looonn, 2005:154. Mengutip penyataan dari Mc.Luhan bahwa media adalah pesan medium is the message seiring dengan perkembangan jaman, semakin beragam pula media yag dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, termasuk kaos. Kehadiran kaos di Indonesia baru menampakkan perkembangan yang signifikan hingga merambah ke segenap pelosok pedesaan sekitar tahun 1970. Ketika itu wujudnya masih konvensial. Berwarna putih, bahan katun halus tipis, melekat ketat di badan dan hanya untuk kaum pria. Selanjutnya, tidak hanya di Amerika dan Eropa, di Indonesia pun kaos sudah menjadi media berekspresi, bahkan saat ini kaos juga menjadi media alternatif untuk berpromosi. Kaos yang berwarna putih itu diberi gambar vinyet, dan waktu itu sempat menjadi tren atau mode di kalangan anak muda Indonesia. Berikutnya vinyet di geser oleh tulisan-tulisan yang 18 berwarna-warni yang tekniknya seperti sablon www.kaosoblong.blogspot.com Fiske mengemukakan, ada dua mazhab utama dalam studi komunikasi yang masing-masing mengikuti definisi umum komunikasi sebagai “interaksi social melalui pesan”, masing-masing mengikuti mazhab itu memahami definisi tersebut dengan sedikit berbeda. Mazhab pertama bias disebut sebagai mazhab “proses”, karena komunikasi dipandang sebagai suatu proses dimana seseorang menyatakan sesuatu pada orang lain dengan menggunakan satu atau lebih medium atau saluran denagn bebarapa efeknya Fiske, 1990:2 dalam Barnard, 2006:41. Dari sisi ini, garmen yang merupakan salah satu butir dari fashion atau pakaian, menjadi medium atau saluran yang dipergunakan seseorang untuk menyatakan sesuatu pada orang lain dengan maksud mendorong terjadinya perubahan orang lain itu Barnard, 2006:41. Selanjutnya, dari sisi ini, garmen merupakan medium untuk mngirimkan pesan pada orang lain. Maksudnya, melalui garmen itulah seseorang bermaksud mengkomunikasikan pesannya pada orang lain. Dari sudut ini, pesan adalah maksud pengirim dan pesan itu ditransmisikan melalui garmen dalam proses komunikasi. Pesan pun, tentu saja adalah apa yang di terima oleh penerima receiver. Hal yang amat penting dari pandangan komunikasi ini adalah maksud pengirim, efisiensi proses transmisi, dan efeknya pada penerima Barnard, 2006:41 19 Berbagai bentuk, gambar atau kata-kata dalam kaos merupakan pesan akan pengalaman, perilaku dan status social. Darmanto Jatman mengungkapkan, “The t-shirt will transform you from the member of traditional rural agrarian feudal community into a post modern post urban post industrial post democratic c.y www.kunci.or.id Dengan demikian tumbuhnya industri periklanan. Kaos merupakan billboards mini yang cukup efektif untuk mengkomunikasikan diri atau identitas Rojek, 2000:7. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tulisan dan gambar pada kaos yang notabene bukan media cetak ataupun media elektronik bisa dikategorikan sebagai media alternatif komunikasi.

2.3. Burung Garuda