Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Adapun pengertian dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa Rakhmat, 2002: 24. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau pun karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat Rakhmat, 2002: 22. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yaitu data yang kongkrit tangible dan terukur Ruslan, 2003: 28.

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional disini dimaksudkan untuk menjelaskan indikator dari variabel penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu, kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tertentu. Bungin, 2001:48 Penelitian ini dipusatkan untuk mengetahui sikap mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda pada kaos A X versi Studded Eagle SE. untuk lebih mudah pengukurannya, maka dapat dioperasionalkan sebagai berikut : 34

3.2.1 Sikap Mahasiswa Surabaya Terhadap Penggunaan Gambar Garuda Pada Kaos A

X versi Studded Eagle SE Sikap mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda pada kaos A X versi Studded Eagle SE dilihat dari seluruh aspek sikap meliputi kognitif yaitu pengetahuan mahasiswa Surabaya tentang penggunaan gambar garuda yang persis dengan garuda pancasila tersebut. Pada aspek afektif yaitu mengetahui bagaimana perasaan mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda tersebut apakah senang atau tidak senang sedangkan aspek konatif adalah sejauh mana mahasiswa Surabaya melakukan tindakan tersebut. Sehingga pada akhir penelitian di dapatkan hasil akhir berupa penilaian dari keseluruhan aspek apakah itu positif, netral atau negatif. Adapun sikap mahasiswa Surabaya merupakan suatu interelasi dari 3 komponen, dimana komputen-komponen tersebut adalah : 1. Komponen Kognitif berkaitan dengan pengetahuan mahasiswa terhadap penggunaan gambar garuda tersebut. Maksud dari pengetahuan adalah pemahaman terhadap penggunaan gambar tersebut pada kaos Armani Exchange. 2. Komponen Afektif dibentuk oleh aspek perasaan pada objek. Komponen ini berkaitan dengan aspek emosional dari mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda tersebut. Misalnya, perasaan suka atau tidak suka terhadap penggunaan gambar garuda tersebut. 35 3. Komponen Konatif berkaitan dengan kecenderungan mahasiswa Surabaya memberikan respon positif, netral atau negatif terhadap penggunaan gambar garuda ini. Pada aspek ini seseorang berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri. Jika pengguna gambar garuda ini membawa dampak yang baik maka mereka akan melakukan tindakan membeli, memakai, atau bahkan mengoleksinya. Jika respon yang diterima itu positif mendukung serta melakukan tindakan membeli, memakai atau bahkan mengoleksinya. Jika respon yang diterima itu positif maka hasilnya adalah mahasiswa Surabaya mendukung serta melakukan tindakan tersebut diatas. Namun bila mahasiswa Surabaya bersikap negatif maka kecenderungannya akan mengkritik penggunaan gambar tersebut. sedangkan sikap netral akan muncul jika mahasiswa tidak konsisten dalam melakukan tindakan terhadap penggunan gambar garuda tersebut. Sikap mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda pada kaos A X versi Studded Eagle SE dikategorikan dalam 3 kategori yaitu positif, negatif dan netral. Dikatakan positif jika mahasiswa Surabaya tersebut melakukan tindakan membelimemakaimengoleksi. Sementara dikatakan negatif jika mahasiswa Surabaya tidak melakukan tindakan sama sekali dan dikatakan netral jika mahasiswa Surabaya tidak konsisten pada tindakan yang dilakukan. 36

3.3. Pengukuran Variabel

Indikator sikap mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda pada kaos A X versi Studded Eagle SE persis dengan garuda Pancasila diukur dengan alternatif pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Dalam pemberian skor pernyataan sikap yang bersikap mendukung atau memihak obyek sikap Azwar, 1997:161 sebagai berikut : 1. Sangat tidak setuju diberi skor 1 2. Tidak Setuju diberi skor 2 3. Setuju diberi skor 3 4. Sangat Setuju diberi skor 4 Adapun pilihan pernyataan digolongkan menjadi empat kategori jawaban dengan meniadakan jawaban “ragu-ragu” undeciaded, alasannya adalah sebagai berikut : a. Kategori undeciaded memiliki arti ganda, biasa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda mulai inpretable ini tidak diharapkan dalam istrumen. b. Tersedia jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dijaring dari responden. 37 Skor Jawaban Tertinggi – Skor Jawaban terendah Jenjang yang diinginkan Peneliti menyediakan 19 pernyataan-pernyataan mengenai sikap mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda versi SE pada kaos A X. jawaban tersebut menentukan sikap mahasiswa berdasarkan skor jawaban masing-masing responden yang digolongkan menjadi tiga tingkat yaitu: positif, netral dan negatif. Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar interval dari pernyataan yang akan dijawab yaitu positif, netral, dan negatif dengan menggunakan rumus : Keterangan : Range : Batasan dari tiap tingkat Skor Tertinggi : Perkalian nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor terendah : Perkalian nialai terendah dengan jumlah item pertanyaan Jenjang : 3 Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh lebar internal untuk mengetahui sikap mahasiswa Surabaya terhadap penggunaan gambar garuda tersebut. daftar pernyataan terdiri dari 19 item tersebut. Kemudian apabila skor dan tingkat interval dari tiap-tiap kategori diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan dianalisis. 38 Skor Tertinggi : 19x4 = 76 Skor Terendah : 19x1 = 19 Skala Interval : 76-19 = 57 = 19 3 3 Skala intervalnya adalah 19. Batasan skor untuk sikap Mahasiswa Surabaya terhadap gambar garuda tersebut adalah sebagai berikut : - Jawaban dengan skor 19 – 37 = rendah sikap negatif - Jawaban dengan skor 38 – 56 = sedang sikap netral - Jawaban dengan skor 57 – 76 = tinggi sikap positif Sikap negatif diperoleh apabila jawaban dari responden memiliki skor antara 19 sampai dengan 37. Sikap netral apabila jawaban dari responden memiliki skor 38 sampai dengan 56. Sikap positif diperoleh apabila jawaban dari responden memiliki skor antara 57 sampai dengan 76. Pada 19 item pernyataan, masing-masing pernyataan pada indikator sikap memiliki jumlah pernyataan yang berbeda, antara lain : 1. Pada pernyataan komponen kognitif terdapat 8 item pernyataan. 2. Pada pernyataan komponen afektif terdapat 7 item pernyataan. 3. Pada pernyataan komponen konatif terdapat 4 item pernyataan. Jawaban atas setiap pernyataan mendapatkan skor, dari skor tersebut peneliti akan menyusun peringkat sikap mahasiswa Surabaya, apakah kategori positif, netral dan negatif. Hal tersebut bergantung dari jumlah responden dan skor jawaban setiap pernyataan. 39

3.3.1. Mahasiswa Surabaya

Mahasiswa Surabaya merupakan khalayak sasaran target audience. Mahasiswa dipilih oleh peneliti sebagai responden karena mahasiswa memiliki pemikiran yang lebih rasional terhadap hal-hal baru termasuk adanya penggunaan design gambar garuda tersebut. Mahasiswa dipilih berdasarkan kecenderungan kepada gaya dan fashionable, faktor fashion and style diperhitungkan dalam sisi penampilan keseharian mahasiswanya. Surabaya dipilih karena secara ilmiah, ada kecendurungan para masyarakat Surabaya penggemar Armani Exchange. terlampir dalam lampiran. Surabaya juga merupakan kota metropolis kedua dengan jumlah penduduk yang terpadat setelah Jakarta sumber: BPS Surabaya,2004. Surabaya terpilih dalam penelitian ini, dikarenakan mempunyai 26 perguruan tingi yang terdaftar sebagai Universitas, dengan total mahasiswa sebanyak 110.547 orang. Di Surabaya sendiri bukan hanya terdapat Universitas yang menjadi perguruan tinggi, melainkan terdapat pula 15 akademi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1.568 orang, Institut dengan jumlah mahasiswa sebanyak 19.531 orang, Politeknik dengan jumlah mahasiswa sebanyak 3.537 orang, dan Sekolah tinggi dengan jumlah mahasiswa sebanyak 15.440 orang Depdiknas, per September 2007. Dalam hal ini Peneliti lebih mengkhususkan memilih populasi mahasiswa yang terdaftar di Universitas. 40

3.4. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah generalisasi yeng terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dengan demikian, populasi merupakan keseluruhan atas objek penelitian yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Surabaya, baik Mahasiswa dari Universitas Negeri maupun Mahasiswa dari Universitas Swasta yang dipilih oleh peneliti sebagai responden. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang menyebar, maka peneliti melakukan pemilihan populasi secara acak pada beberapa Universitas dari seluruh Universitas di Surabaya berdasarkan data sebagai berikut: Tabel 3.1. Jumlah Universitas dan Mahasiswa di Surabaya Universitas Jumlah Mahasiswa Universitas Katolik Darma Cendika Universitas 17 Agustus 1945 Universitas 45 Universitas Airlangga Universitas Bhayangkara Universitas Ciputra Universitas Dr. Soetomo Universitas Hang Tuah Universitas Kartini Universitas Katolik Widya Mandala Universitas Kristen Petra Universitas Merdeka Universitas Muhammadiyah Universitas Narotama Universitas Negeri Surabaya Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim Universitas PGRI Adi Buana Universitas Putra Bangsa Universitas Surabaya 512 4.620 621 19.654 3.801 97 3.764 2.151 877 6.291 8.742 1.713 859 2.928 14.184 10.154 6.651 9.917 41 Universitas Teknologi Surabaya Universitas Tri Tunggal Universitas WR. Supratman Universitas Widya Kartika Universitas Wijaya Kusuma Universitas Wijaya Putra Universitas Yos Sudarso 1.078 421 840 6.278 3.324 771 Sumber data: Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2007 Jumlah total keseluruhan Mahasiswa Surabaya, baik Universitas Negeri maupun Universitas Swasta adalah 110.547 orang Sumber data: Depdiknas 2007. Setelah melakukan cluster random sampling, akhirnya peneliti memperoleh tiga Universitas yang terpilih sebagai populasinya, antara lain: Universitas Airlangga dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berada di wilayah Surabaya Timur dengan jumlah mahasiswa sebanyak 29.808 orang dan Universitas Widya Mandala terpilih sebagai Universitas Swasta yang ada di wilayah Surabaya Pusat dengan jumlah mahasiswa sebanyak 6291 orang. Berarti jumlah populasi pada penelitian ini adalah 36.099 orang.

3.4.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian yang diamati. Bila jumlah unsur populasi itu terlalu banyak, padahal kita ingin menghemat biaya dan waktu, kita harus puas dengan samoel. Sampel mungkin menunjukkan karakteristik populasi disebut sebagai galat sampling sampel error. Sehingga, sampel error adalah perbedaan antara hasil yang diperoleh dari sampel dengan hasil yang didapat dari sensus. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Yamane. Jumlah sampel diperoleh berdasarkan ukuran-ukuran yang dicari terlebih 42 dahulu jumlah populasinya. Sedangkan nilai sampel dan presisi ditetapkan diantara ± 10 dengan tingkat kepercayaan 90. Universitas Airlangga dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berada di wilayah Surabaya Timur dengan jumlah mahasiswa sebanyak 29.808 orang dan Universitas Widya Mandala terpilih sebagai Universitas Swasta yang ada di wilayah Surabaya Pusat dengan jumlah mahasiswa sebanyak 6291 orang. Berarti jumlah populasi pada penelitian ini adalah 36.099 orang. n = N Nd²+1 Keterangan: n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d = Presisi presisi derajat ketelitian = 0,1 1 = Angka Konstan Menggunakan rumus diatas sebagai berikut : n = 36.099 36.0990,1 ² +1 n = 36.099 361.99 n = 99,72 = dibulatkan menjadi 100 Jadi, didapatkan sampel yang diambil pada tiga universitas yang terpilih yakni sebanyak 100 orang Mahasiswa Surabaya yang jadi responden. 43 Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah multi stage cluster random sampling, maka secara sistematis teknik penarikan sampel dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3. Bagan Multistage Cluster Random Sampling Dalam penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakan adalah multistage cluster random sampling dapat dilakukan melalui dua tahap yang digambarkan sebagai berikut : a. Tahap pertama, dilakukan pemilihan wilayah penelitian di kota Surabaya, dimana kota tersebut terbagi 5 wilayah. Kemudian dilakukan pengundian secara random atau acak, maka terpilih 2 wilayah penelitian yaitu Surabaya bagian Timur dan Surabaya bagian Pusat. b. Tahap kedua, dilakukan pemilihan dari 2 wilayah penelitian, dimana kota Surabaya memiliki 26 Universitas baik Universitas Negeri maupun Universitas Swasta. Kemudian dilakukan pengundian secara random maka terpilihlah Universitas sebuah bagian wilayah. Universitas Airlangga dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim pada Surabaya bagian Timur dan Universitas Widya Mandala pada Surabaya bagian Pusat. SURABAYA Surabaya Pusat Surabaya Timur Universitas Airlangga Universitas Widya Mandala UPN “Veteran” JATIM 44 Rincian Universitas yang tersebar di tiap wilayah adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Daftar Universitas per Wilayah Surabaya No WILAYAH UNIVERSITAS 1 Surabaya Timur Universitas 17 Agustus 1945 Universitas Airlangga Universitas Dr. Soetomo Universitas Hang Tuah Universitas Katolik Darma Cendika Universitas Kartini Universitas Narotama Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Universitas Putra Bangsa Universitas Tritunggal Universitas Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Universitas WR. Supratman Universitas Teknologi Surabaya 2 Surabaya Barat Universitas Wijaya Kusuma Universitas Widya Kartika Universitas Muhammadiyah Universitas 45 Universitas Ciputra Universitas Wijaya Putra Universitas Yos Sudarso 3 Surabaya Pusat Universitas Katolik Widya Mandala 4 Surabaya Utara - 5 Surabaya Selatan Universitas Bhayangkara Universitas Negeri Surabaya Universitas Merdeka Jadi sampel yang akan diambil untuk dijadikan responden sebanyak 100 orang Mahasiswa Surabaya, terbagi atas tiga Universitas yang terpilih diantaranya adalah Universitas Airlangga, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim dan Universitas Widya Mandala. 45 N n N n   1 1 Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa Universitas Terpilih No Universitas Terpilih Jumlah 1 Universitas Airlangga UNAIR 19.654 orang 2 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 10.154 orang 3 Universitas Widya Mandala 6.291 orang Jumlah Keseluruhan 36.099 orang Sumber : Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan 2007 Agar lebih proporsional dalam menentukan sampel yang digunakan maka dari jumlah sampel yang telah ditentukan tersebut dapat diperoleh sampel untuk masing-masing daerah, dapat ditentukan dengan rumus : Keterangan : n 1 = Jumlah penduduk disuatu daerah N 1 = Ukuran stratum ke-1 N = jumlah seluruh penduduk n = Jumlah sample minimum yang telah ditetapkan sumber : Nazir, 2003:361 46 Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh :

1. Universitas Airlangga

= 19.654 x 100 36.099 = 54,44 = 55

2. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim

= 10.154 x 100 36.099 = 28,13 = 28

3. Universitas Widya Mandala

= 6.291 x 100 36.099 = 17,42 = 17 Jumlah sampel pada masing-masing Universitas adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Jumlah Sampel pada tiap Universitas Terpilih No Universitas Terpilih Jumlah

1 Universitas Airlangga

55 orang 2 UPN “Veteran” Jatim 28 orang 3 Universitas Widya Mandala 17 orang Jumlah Keseluruhan 100 orang 47 Kuisioner disebarkan menurut pembagian jumlah sampel tiap Universitas yang terpilih. Universitas Airlangga sebanyak 55 orang, UPN “Veteran” Jatim sebanyak 28 orang, Universitas Widya Mandala sebanyak 17 orang. Total keseluruhan responden sebanyak 100 orang.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden berdasarkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dengan cara mengumpulkan data dari para responden dengan menyebarkan daftar kuisioner. Data tersebut berupa jawaban yang diambil dari daftar kuisioner. Dalam penyebaran kuisioner ke responden didampingi oleh peneliti, hal ini dilakukan dengan alasan apabila dalam kuisioner yang diajukan terdapat pertanyaan dan pernyataan yang kurang dipahami oleh responden dapat dijelaskan oleh peneliti. Agar menghindari kemungkinan salah persepsi dan jawaban yang ada adalah valid. Sementara data sekunder diperoleh dari buku- buku penunjang lainnya.

3.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan table frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuisioner yang diisi oleh responden. Data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diolah untuk didiskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuisioner terdiri dari: 48 mengedit, mengkode, dan memasukkan data ke dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus : P = F x 100 N Keterangan: P = Presentase Responden F = Frekuensi Responden N = Jumlah Responden Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dnegan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Giorgio Armani adalah seorang designer kenamaan kelas dunia. Perancang asal Italy ini terkenal dengan rumah mode Armani Exchange, yang berdiri sejak tahun 1991 dengan pangsa pasar penggemar koleksinya adalah para kaum muda. Kaos merupakan salah satu produk fashion, yang dapat digunakan sebagai saluran atau media alternatif untuk berkomunikasi. Berbagai bentuk, gambar atau kata-kata dalam kaos merupakan pesan. Kaos karya Armani ini berdesain gambar garuda, versinya “Studded Eagle”. Kaos sebagaimana pakaian lainnya, membawa pesan dalam sebuah “teks terbuka” dimana pembaca dan penggunanya bisa mengintrepetasikan dalam berbagai cara dan sudut pandang masing-masing. Design kaos T-shirt bergambar garuda yang mirip dengan Garuda Pancasila ini dikenal dengan sebutan versi “Studded Eagle”. Kaos karya Armani Exchange dikenal dengan singkatan A X ini tersedia dalam tiga warna T-shirt, yaitu biru, hitam, dan putih. Showroom satu-satunya di Indonesia adalah di Plasa Senayan, Jakarta. Namun, untuk kaos versi “Studded Eagle” ini hanya dijual via online melalui website resmi www.armaniexchange.com .