f Stres Tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik panic attack dan perasaan takut akan kematian. Gambaran stres tahap VI
adalah sebagai berikut: debaran jantung teramat keras, susah bernapas sesak dan megap-megap, seluruh badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran,
ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan, pingsan atau kolaps collapse.
2.2.6 Tingkatan Stres
Maramis 1999 dalam Sunaryo 2004 mengklasifikasikan tingkat stres sebagai berikut.
a Stres Ringan
Pada tingkat stres ringan sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kondisi ini dapat membantu individu menjadi waspada dan bagaimana mencegah
berbagai kemungkinan yang akan terjadi. b
Stres Sedang Pada tingkat stres sedang individu lebih memfokuskan hal penting saat ini
dan mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit lahan persepsinya. c
Stres Berat Pada tingkat stres berat, persepsi individu sangat menurun dan cenderung
memusatkan perhatian pada hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi stres. Individu tersebut mencoba memusatkan perhatian pada lahan
lain dan memerlukan banyak pengarahan.
d Stres Sangat Berat
Pada tingkat stres sangat berat, inidividu akan mengalami salah satu permasalahan seperti: penyakit jantung, gangguan mental yang mengarahkan
seseorang untuk bunuh diri, seluruh badan terasa gemetar, dan mengalami serangan panic panic attack
2.2.7 Stres Pada Lansia
Stres pada
lansia merupakan
kondisi ketidakseimbangan,
tekanangangguan yang tidak menyenangkan, yang terjadi seluruh tubuh dan dapat mempengaruhi kehidupan Sunaryo, 2004. Indriana et al 2010
menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab stres pada lansia adalah perubahan dalam aktivitas sehari-hari, perubahan dalam perkumpulan keluarga, kematian
pasangan, kematian anggota keluarga, dan perubahan dalam pekerjaan. Bastable 2004 juga menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada lansia
sebagai berikut. a
Kondisi kesehatan fisik Kondisi fisik yang sudah menurun membuat lansia memiliki
ketergantungan terhadap orang lain, dimana lansia merasa tidak bebas lagi melakukan sesuatu pekerjaan.
b Kondisi psikologi
Kondisi psikologi yang menurun membuat lansia merasa terhambat dalam berinteraksi dengan orang lain. Sehingga membuat lansia tidak mau untuk
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
c Lingkungan
Lingkungan yang kurang harmonis dapat meningkatkan stres pada lansia. d
Keluarga Keluarga lebih dominan mempengaruhi stres pada lansia. dimana
dukungan serta motivasi sangat dibutuhkan lansia. e
Pekerjaan Pekerjaan sangat mendorong lansia untuk beradaptasi pada masa pension,
dimana masa ini masa berat yang dirasakan oleh sebagian besar lansia. Stres pada lansia yang berada di panti sosial banyak disebabkan karena
kurangnya dukungan dari keluarga, banyak lansia yang ditempatkan di panti sosial jarang mendapat kunjungan dari keluarga, sehingga membuat lansia merasa tidak
diperhatikan dan tidak dianggap oleh keluarga yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman yang terjadi secara terus menerus sehingga menimbulkan stres
bahkan depresi pada lansia Mahfiroh et al, 2008. Hidayati 2009 juga menyatakan bahwa stres pada lansia yang berada di panti disebabkan karena
disebabkan oleh perubahan hidup dan kemunduran fisik yang dialami oleh lansia.
2.2.8 Penanganan Stres