c Lingkungan
Lingkungan yang kurang harmonis dapat meningkatkan stres pada lansia. d
Keluarga Keluarga lebih dominan mempengaruhi stres pada lansia. dimana
dukungan serta motivasi sangat dibutuhkan lansia. e
Pekerjaan Pekerjaan sangat mendorong lansia untuk beradaptasi pada masa pension,
dimana masa ini masa berat yang dirasakan oleh sebagian besar lansia. Stres pada lansia yang berada di panti sosial banyak disebabkan karena
kurangnya dukungan dari keluarga, banyak lansia yang ditempatkan di panti sosial jarang mendapat kunjungan dari keluarga, sehingga membuat lansia merasa tidak
diperhatikan dan tidak dianggap oleh keluarga yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman yang terjadi secara terus menerus sehingga menimbulkan stres
bahkan depresi pada lansia Mahfiroh et al, 2008. Hidayati 2009 juga menyatakan bahwa stres pada lansia yang berada di panti disebabkan karena
disebabkan oleh perubahan hidup dan kemunduran fisik yang dialami oleh lansia.
2.2.8 Penanganan Stres
Chomaria 2009 menyatakan bahwa ada beberapa cara penanganan stress, yaitu sebagai berikut.
a Farmakologi, yaitu menggunakan obat-obatan yang berguna untuk
memulihkan fungsi gangguan neurotransmitter sistem limbik. Sebagaimana diketahui sistem limbik merupakan bagian otak yang mengatur alam pikiran, alam
perasaan dan perilaku seseorang. Obat yang sering dipakai adalah obat anti
depresi dan anti cemas golongan benzodiazepam seperti alprazolam yang mempunyai efek samping seperti mual, muntah, pusing, insomnia, dan tekanan
darah tinggi. b
Pendekatan perilaku, yaitu mengubah perilaku yang menimbulkan stress dan menyeimbangkan antara aktivitas fisik dan nutrisi.
c Pendekatan kognitif, yaitu mengubah pola pikir individu berpikir positif
dan sikap positif, membekali diri dengan pengetahuan tetntang stres, menyimbangkan aktivitas otak kiri dan otak kanan, serta hipnoterapi.
d Relaksasi, yaitu upaya untuk melepas ketegangan. Ada 3 macam relaksasi
yaitu relaksasi otot seperti senam otak, relaksasi kesadaran indera dan relaksasi melalui yoga, meditasi maupun transendensikeagamaan.
2.2.9 Penilaian Stres
Alat ukur stres yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perceived Stress Scale PSS-10. PSS-10 bertujuan untuk melihat kecenderungan individu
merasakan adanya persepsi stres sebagai akibat dari situasi negatif selama satu bulan terakhir Cohen, 1983 dalam Astri, 2012. Skor PSS-10 diperoleh dengan
reversing responses sebagai contoh, 0=4, 1=3, 2=2, 3=1, 4=0 terhadap empat soal yang bersifat positif pertanyaan 4, 5, 7 dan 8 dan menjumlahkan skor
jawaban masing-masing. Angka 0 berarti tidak pernah, angka 1 berarti hampir
tidak pernah 1-2 kali, angka 2 berarti kadang-kadang 3-4 kali, angka 3 berarti cukup sering 5-6 kali, dan angka 4 berarti terlalu sering lebih dari 6 kali. Item
pertanyaan PSS-10 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan interpretasi skor dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.1 Perceived Stress Scale PSS-10
No. Pertanyaan
1 2
3 4
1. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
menjadi bingung karena sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba?
2. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
telah merasa
tidak mampu
untuk mengendalikan hal-hal yang penting
dalam kehidupan Anda? 3.
Pada bulan lalu, seberapa sering Anda merasa gugup atau stres?
4. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
merasa yakin akan kemampuan Anda untuk menangani masalah pribadi?
5. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
telah merasa bahwa segala sesuatunya berjalan lancar?
6. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
telah merasa bahwa Anda tidak bisa mengatasi semua hal yang harus Anda
lakukan?
7. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
telah mampu mengendalikan hal-hal yang menyakitkan dalam hidup Anda?
8. Pada bulan lalu, seberapa sering anda
merasakan bahwa Anda sangat bahagia dan suskes?
9. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
telah merasakan marah karena sesuatu yang terjadi diluar kendali Anda?
10. Pada bulan lalu, seberapa sering Anda
merasakan bahwa
kesulitan-kesulitan menumpuk sebegitu tingginya sehingga
Anda tidak bisa mengatasinya?
TOTAL:
Sumber: Cohen et al 1983 dalam Nisa 2011
Tabel 2.2 Interpretasi PSS-10 Skor
Interpretasi
0-14 Tidak stres
15-18 Stres ringan
19-25 Stres sedang
26-33 Stres berat
≥ 34 Stres sangat berat
2.3 Senam Otak