Pengaruh Variabel Work Family Conflict Terhadap Variabel Disiplin

88

4.5.1. Pengaruh Variabel Work Family Conflict Terhadap Variabel Disiplin

Kerja Karyawan Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel work family conflict terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori dari Abbot, Cieri Iverson 1998 yang menyatakan bahwa konflik antar tanggung jawab pekerjaan dan keluarga dapat mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja, meningkatkan absensi, menurunkan motivasi karyawan dan dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan turn over. Work family conflict merupakan bentuk konflik peran dimana tuntutan peran dari pekerjaan dan keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan dalam bebarapa hal. Saat ini work family conflict kebanyakan terjadi pada wanita. Karena selain peningkatan jumlah tenaga kerja wanita beberapa tahun belakangan ini batasan keluarga lebih mudah ditembus atau dipengaruhi oleh tuntutan pekerjaan dibandingkan dengan batasan pekerjaan dipengaruhi oleh tuntutan keluarga. Work family conflict merupakan masalah yang paling sering dihadapi oleh wanita, karena meskipun mereka seorang wanita profesional yang memiliki status karier yang sama dengan suaminya, mereka tetap menghadapi pola tradisional yang tidak seimbang dalam tugas menjaga anak dan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Adanya pengaruh positif dari work family conflict terhadap disiplin kerja dalam penelitian ini dapat dikarenakan adanya adaptasi dari perusahaan terhadap familiy friendly 89 policy yaitu kebijakan perusahaan yang dapat membantu karyawan khusnya wanita untuk dapat menangani work family conflict yang dihadapinya. Namun pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Surabaya, bukan alasan bagi karyawan wanita telah menikah kemudian menurun tingkat kedisiplinannya, karena perusahaan tersebut adalah perusahaan yang profesional, yang jelas semua tentang tenaga kerja telah diatur didalamnya, sehingga work family conflict tidak bisa dijadikan dasar untuk membolos kerja atau menurun tungkat disiplinnya. Keberhasilan perusahaan dalam mengadaptasi kebijakan ini pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap kepuasan karyawan yang selanjutnya merupakan dasar dari peningkatan produktivitas dan kinerja karyawan serta kedisiplinannya dalam mengerjakan pekerjaan.

4.5.2. Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Variabel