Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Disiplin Kerja Karyawan

42 barang-barang yang dibawa ke tempat bekerja, peralatan kerja dan konstruksi gedung. Tetapi yang paling utama adalah keamanan diri, sehingga dapat dikatakan bahwa menjaga keamanan adalah sudah merupakan tanggung jawab perusahaan. 7. Kebisingan Kebisingan merupakan gangguan terhadap seseorang dalam menjalankan pekerjaannya, dengan adanya kebisingan ini maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu pula. Adanya indikator-indikator tersebut di atas, perusahaan atau organisasi terkait harus memperhatikan dengan serius, agar karyawan dapat menjalankan suatu pekerjaan akan lebih baik lagi, sehingga pekerjaan yang diwarnai indikator-indikator tersebut di atas mempunyai pengaruh positif terhadap pekerjaan yang dilakukan dan akan cepat selesai sesuai tujuan dari perusahaan, jika indikator-indikator tersebut bersifat negatif, maka dengan sendirinya pekerjaan itu akan sulit terselesaikan dan dengan demikian prestasi kerja tidak akan tercapai.

2.2.6. Pengaruh Work-Family Conflict Terhadap Disiplin Kerja Karyawan

Menurut Abbott, Cieri Iverson 1998 dalam Triaryati 2003 : 87, menjelaskan bahwa konflik antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga dapat mengakibatkan rendahnya kepuasan kerja, meningkatkan absensi, menurunkan motivasi karyawan dan dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan turn over. 43 Karena itu hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan antara kehidupan pekerjaan atau keluarga karyawan, yang mana lama-kelamaan dapat juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dan menurunkan produktivitas karyawan itu sendiri. 2.2.7. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Kepuasan kerja adalah cara seseorang karyawan merasakan pekerjaannya dan merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya yang didasarkan pada aspek-aspek pekerjaannya yang bermacam-macam. Kepuasan atau ketidakpuasan dengan sejumlah aspek pekerjaan tergantung pada selisih antara apa yang telah dianggap didapatkan dengan apa yang diinginkan. Untuk itu Hasibuan 2000, menyatakan bahwa kepuasan kerja sangat mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Yang artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan, maka kedisiplinan karyawan akan baik dan sebaliknya jika kepuasan kerja kurang tercapai dari pekerjaannya, maka kedisiplinan karyawan rendah. 2.2.8. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Disiplin kerja merupakan salah satu faktor dari prestasi kerja, dimana semua program yang berkaitan dengan sumber daya manusia pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan. Untuk itu perlu adanya disiplin kerja sebagai metode penegasan terhadap aturan yang tertulis dan yang tidak tertulis yang merubah tata kerja atau cara kerja 44 karyawan dengan memberikan hukuman atau sanksi dari pimpinan perusahaan sehingga mempengaruhi bagaimana seseorang memandang suatu pekerjaan dengan tanggung jawab lebih besar dengan konsekuensi harus diselesaikan tepat waktu. Disiplin kerja merupakan salah satu perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan. Perilaku ini tidak timbul dengan sendirinya namun ditimbulkan dengan stimulus atau rangsangan sebagaimana dikemukakan oleh As’ad 1995 tingkah laku manusia itu timbul karena adanya rangsangan, tidak ada perilaku yang terjadi tanpa rangsangan. Rangsangan merupakan sebab terjadinya tingkah laku dan makin besar rangsangan maka makin besar kemampuannya untuk menggerakkan tingkah laku dan salah satu rangsangan tersebut adalah lingkungan. 45

2.3. Kerangka Konseptual