Asumsi Model Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

76 Tabel 4.5. Hasil Jawaban Responden untuk Pertanyaan Variabel Disiplin Kerja Y Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Menurut anda, mengenai standar minimal tingkat kehadiran absensi yang ditetapkan perusahaan guna meningkatkan disiplin kerja karyawan ? 0 2 12 31 32 24 9 110 2 Menurut anda, sanksi hukuman yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang tidak disiplin ? 0 1 11 23 34 29 12 110 Total 0 3 23 54 66 53 21 220 Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner diolah peneliti pada lampiran 2 Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa responden cenderung setuju dengan pertanyaan yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan skor jawaban 5 dengan total jawaban sebanyak 66, meskipun juga terdapat 3 responden yang memberikan jawaban pada skor 2. Responden menyatakan bahwa standar minimal tingkat kehadiran absensi yang ditetapkan perusahaan guna meningkatkan disiplin kerja karyawan sangat diperhatikan seluruh karyawan dan sudah berjalan cukup baik dan juga mengenai sanksi hukuman karyawan dinilai cukup berat dan tegas bagi karyawan yang tidak disiplin.

4.4. Deskripsi Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

4.4.1. Asumsi Model

4.4.1.1. Evaluasi Atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya 77 dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi [Hair,1998]. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ 2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 13. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai 2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 34,528. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.6. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 23,757 106,093 55,500 15,122 110 Std. Predicted Value -2,099 3,346 0,000 1,000 110 Standard Error of Predicted Value 7,242 14,697 10,554 1,620 110 Adjusted Predicted Value 16,325 107,393 55,549 15,721 110 Residual -61,391 58,186 0,000 28,086 110 Std. Residual -2,051 1,944 0,000 0,938 110 Stud. Residual -2,191 2,104 -0,001 1,002 110 Deleted Residual -70,022 68,173 -0,049 32,071 110 Stud. Deleted Residual -2,236 2,144 -0,001 1,008 110 Mahalanobis Distance [MD] 5,392 25,296 12,882 4,201 110 Cooks Distance 0,000 0,054 0,010 0,011 110 Centered Leverage Value 0,049 0,232 0,118 0,039 110 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber : lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas, steleh dilakukan pengujian tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 25,296 34,528 78

4.4.1.2. Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.7. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha X11 0,490 X12 0,603 Work-Family Conflict X13 0,498 -0,292 X21 0,454 X22 0,612 X23 0,470 Kepuasan Kerja X24 0,453 -0,022 X31 0,551 X32 0,396 X33 0,380 Lingkungan Kerja X34 0,551 -0,021 Y1 0,687 Disiplin Kerja Y2 0,685 -0,127 tereliminasi Sumber : lampiran 3 Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran- ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang tidak semuanya baik, dimana 79 koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh tidak seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.4.1.3. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabelconstruct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 X11 0,997 X12 0,082 Work-Family Conflict X13 -0,237 X21 0,997 X22 0,073 X23 -0,078 Kepuasan Kerja X24 0,081 X31 -0,350 LingkunganKerja X34 0,093 Y1 0,352 Disiplin Kerja Y2 -0,216 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 3 80 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar lebih besar dari 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya baik.

4.4.1.4. Uji Construct Reliability Variance Extrated

Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran- ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut: [  Standardize Loading]  Construct Reliability = [  Standardize Loading]  +  ] j 2  [Standardize Loading ] Variance Extracted = 2  [Standardize Loading ] +   j 81 Sementara  j dapat dihitung dengan formula  j = 1 – [ Standardize loading ] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah  0,5 Hair at, 1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya.  j = 1 - [Standardize Loading] 2 Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.9. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated X11 0,997 0,994 0,006 X12 0,082 0,007 0,993 Work- Family Conflict X13 -0,237 0,056 0,944 0,267 0,352 X21 0,997 0,994 0,006 X23 0,073 0,005 0,995 Kepuasan Kerja X24 -0,078 0,006 0,994 0,330 0,335 X31 0,081 0,007 0,993 Lingkungan Kerja X34 -0,350 0,123 0,878 0,037 0,065 Y1 0,093 0,009 0,991 Dsiplin Kerja Y2 0,352 0,124 0,876 0,096 0,066 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 3 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen kurang reliabel, yang 82 ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan– alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.4.1.5. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skweness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01[1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.10. Hasil Pengujian Normalitas Variable min Max kurtosis

c.r.