Metode Penelitian Kerangka Konseptual Bom

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik untuk mengetahui system tanda dan gambar yang digunakan pada pemaknaaan seni mural grafitti versi “Indonesiaku kaya raya tapi kok sengsara” yang berada di dinding DLLAJ di Jl. A. Yani tepatnya samping pertokoan Carrefour Yang dahulunya Alfa Achmad Yani. Alasan digunakannya metode kualitatifberdasarkan beberapa factor, yaitu metode kualitatif akan lebih menyesuaikan bila dalam penelitian ditemukan kenyataan ganda, kemudian metode kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti, dan metode kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola nilai yang dihadapi Moleong, 1998:5. Untuk menginterpretasikan objek dari mural grafitti tersebut, harus terlebih dahulu diketahui sistem tanda yang terdapat dalam mural grafitti yang kemudian dijadikan korpus sampel dalam penelitian ini. Karena itulah, peneliti menggunakan pendekatan semiotik untuk menganalisa atau menafsirkan makna yang terdapat dalam mural grafitti tersebut.

3.2 Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual merupakan suatu hubungan atau kaitan antar konsep atau antar variabel yang akan diamati diukur melalui suatu penelitian. Atau konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati. Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang lain dari permasalahan. Antara lain :

a. Bom

Bom adalah alat yang menghasilkan ledakan yang mengeluarkan energi secara besar dan cepat. Ledakan yang dihasilkan menyebabkan kehancuran dan kerusakan terhadap benda mati dan benda hidup disekitarnya, yang diakibatkan oleh pergerakan tekanan udara dan pergerakan fragmen-fragmen yang terdapat di dalam bom, maupun serpihan fragmen benda-benda disekitarnya. Selain itu, bom juga dapat membunuh manuia dengan hanya suara yang dihasilkannya saja. Bom telah dipakai selama berabad-abad dalam peperangan konvensional maupun non-konvensional. Kata bom berasal dari bahasa Yunani βόμβος bombos, sebuah istilah yang meniru suara ledakan bom dalam bahasa tersebut. Bom adalah senjata; istilah bom jarang digunakan untuk menyebut bahan peledak yang digunakan untuk keperluan sipil, misalnya dalam pembangunan dan penambangan. Alat peledak dalam militer juga banyak yang tidak disebut bom. Pemakaian kata bom dalam militer biasanya digunakan untuk menyebut senjata peledak yang dijatuhkan tanpa pemandu dari pesawat udara. Senjata peledak militer lainnya misalnya granat, ranjau, peluru kendali, peluru, dan peledak kedalaman tidak disebut bom.

b. Topeng