Lukisan Mural Grafitti Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab IV Hasil Dan Pembahasan

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Lukisan Mural Grafitti

Grafitti berasal dari bahasa Yunani “graphien” yang artinya menuliskan. Grafitti juga dieja grafitty atau grafitti adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Kata grafitti merupakan bentuk jamak dari “graffito” yang berasal dari bahasa Italia. Grafitti adalah seni corat-coret atau tulisan yang dibuat oleh seseorang atau komunitas tertentu sebagai label identitas diruang publik, seperti tembok bangunan, pagar, bangku, dll. Seni Grafitti pertama kali dipopulerkan pada tahun 80-an oleh para pemuda hip-hop New York dan kemudian merambah ke daratan Eropa dan seluruh dunia. http:www.arthazone.comarticle_detail.php?nid=276 Dalam pembuatan mural grafitti menggunakan cat tembok maupun cat semprot spray paint. Pemakaian cat semprot atau spray paint untuk graffiti mulai dikenal di New York pada akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot dilakukan pada sebuah kereta subway. Seorang laki-laki bernama Taki yang menetap di 183rd Street Washington Heights selalu menuliskan namanya-tagging- -di setiap tempat yang ia anggap bakal dilihat banyak orang, misalnya di dalam kereta subway atau di bagian luar dan dalam bis. Taki183, begitulah tulisan yang ia buat. Lewat coretan anehnya itu, orang-orang di seluruh kota mengenal Taki. Di tahun 1971, Taki diinterviu oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah nama Taki populer di seluruh New York. Fenomena Taki ini akhirnya mempengaruhi mental anak-anak di New York. Mereka menganggap kepopuleran bisa diperoleh dengan hanya menuliskan identitas diri pada bus atau kereta yang melewati seluruh kota. Semakin banyak namanya tercantum, sudah pasti dianggap semakin populer. Sedangkan kata mural berasal dari bahasa Latin murus yang berarti dinding. Mural sebenarnya ada sejak ratusan ribu tahun silam. Orang primitif membuatnya di dinding-dinding gua sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Kegiatan membuat mural kemudian berlanjut ke masyarakat Mesir Kuno. Kala itu, mural menjadi sarana komunikasi. Hingga akhirnya masyarakat modern membuat mural pada dinding rumah, gedung, gereja, serta tanah beraspal atau berbatu bata, bahkan pada makam bawah tanah katakomba. http:www.pasarkreasi.comnewspdfgraphic-design34 Tujuan dasar dari seni ini sangat sederhana, untuk memuaskan ego pembuatnya. Namun grafitti makin berkembang dan tidak sekedar menampilkan gambar unik, melalui evolusi visual grafitti juga membuat rangkaian-rangkaian huruf yang artistik dan khas. Sebagai ciri pula, biasanya para grafitti writer sebutan untuk seniman grafitti menyelipkan ikon khusus pada karya mereka. Sehingga para seniman atau komunitas yang akrab dengan dunia grafitti dapat mengenali hasil karya tersebut. Untuk saat ini, seni grafitti di Indonesia perkembangannya cukup pesat terutama dikota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Tidak jarang disetiap tembok jalanan atau fasilitas umum ditemukan coretan-coretan unik. Memang ada yang membuat coret-coretan hanya sekedar iseng tapi tak jarang pula yang hasil karyanya justru memperindah penampilan kota. Memang perkembangan grafitti di Indonesia masih berkiblat pada perkembangan di luar negeri yang lebih maju. Hal ini karena para grafitti writer disana memulai karir mereka sejak usia muda, berkembang bersama lingkungan dan bereksplorasi. Graffiti sering dianggap sebagai kejahatan, karena mengotori lingkungan. Tetapi makin lama graffiti sudah menjamur dimana-mana, mereka memiliki misi dn visi untuk memeperindah kota mereka http:www.arthazone.comwww.scbd.net.id . Manco menuliskan bahwa seni graffiti senantiasa berkembang secara terus menerus Manco dalam Nirmana 2005 : 99 Setiap hari, lapisan cat dan poster – poster yang baru saja ditempel, bermunculan hanya dalam waktu semalam di tiap kota yang ada diseluruh dunia. Proses pembaharuan yang terjadi secara terus- menerus terhadap tanda-tanda dan karya seni-karya seni ini dibuat diatas lapisan karya graffiti lama yang sudah memudar dan pada permukaan – permukaan yang rusak dari sebuah tembok kota. Graffiti memang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah kota. Susanto menjelaskan, bahwa graffiti berasal dari kata Italia “graffito” yang berarti goresan atau guratan. Susanto dalam Nirmala 2005:99. Mural grafitti “Indonesiaku kaya-raya tapi kok sengseara” yang berada pada tembok DLLAJ Jl. A. Yani tersebut dibuat karena terinspirasi oleh kejadian keadaan Indonesia saat itu. Pada saat akhir 2009 sampai awal 2010 di Negara Indonesia terjadi banyak kejadian dan membuat kondisi kacau. Banyak kejadian yang membuat kondisi menjadi seperti itu. Dari beberapa contoh permasalahan yang terjadi di Indonesia diatas seniman graffti bomber membuat mural graffiti “Indonesiaku kaya raya tapi kok sengsara”. Seperti yang telah dijelaskan, fungsi graffiti saat ini bukan hanya sebagai pemuas ego dari sang pembuatnya namun graffiti juga berfungsi sebagai kritik sosial, Bahasa rahasia kelompok tertentu, Sarana ekspresi ketidak puasan terhadap keadaan sosial, Sarana pemberontakan, Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial. http:www.kaskus.usshowthread.php?p=72535496

4.2 Penyajian Data