2.1.2.4.Aktifitas prokoagulan
Aktivitas platelet prokoagulan merupakan aspek penting dari aktivasi platelet
dan melibatkan
paparan fosfolipid
prokoagulan, terutama
phosphatidylserine, dan pembentukan berikutnya dari kompleks enzim dalam kaskade pembekuan pada permukaan platelet
24
. Kompleks ini merupakan contoh penting dari keterkaitan erat antara aktivasi trombosit dan aktivasi kaskade
pembekuan.
2.1.3. Sistem Koagulasi
12
Faktor koagulasi atau faktor pembekuan darah adalah protein yang terdapat dalam plasma darah yang berfungsi dalam proses koagulasi. Jika terjadi
aktivasi protein ini dalam keadaan tidak aktif proenzim atau zymogen, protein aktif ini enzim akan mengaktifkan rangkaian aktivasi berikutnya secara
beruntun, seperti sebuah tangga kaskade atau seperti air terjun water fall.
Gambar 2. Sistem koagulasi
Universitas Sumatera Utara
Proses pembentukan fibrin jika digambarkan secara skematik mirip seperti fenomena air terjun waterfall atau seperti tangga cascade. Artinya aktivasi
faktor awal akan mengaktifkan faktor berikutnya disertai dengan proses amplifikasi sehingga molekul yang dihasilkan akan bertambah banyak. Gambaran
kaskade koagulasi dapat dilihat pada gambar 2. Proses pembekuan darah bertujuan untuk mengatasi vascular injury
sehingga tidak terjadi pendarahan berlebihan, tetapi proses pembekuan darah ini harus dilokalisir hanya pada daerah injury, tidak boleh menyebar ke tempat lain
karena akan membahayakan peredaran darah. Untuk itu, tubuh membuat mekanisme kontrol dimana endotil yang intak memegang peranan penting.
1. Adanya AT III anti-thrombin III yang terikat pada permukaan endotil dengan perantaraan heparan sulfat. AT III akan menginaktifkan
thrombin dan faktor Xa. 2. Molekul trombomodulin pada permukaan endotil akan mengikat
trombin. Kompleks trombin-trombomodulin akan mengaktifkan protein-C dengan bantuan protein-S sebagai kofaktor akan
menginaktifkan faktor Va dan faktor VIIIa, dengan demikian pembentukan trombin akan berkurang.
Adanya proses pengendali natural anticoagulant serta pengenceran faktor aktif di luar tempat injury dapat mengendalikan proses koagulasi sehingga tidak
menyebar ke tempat lain.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Sistem Fibrinolisis
13
Proses fibrinolitik bertujuan untuk membentuk plasmin yang berguna untuk menghancurkan bekuan fibrin yang berlebihan atau menghancurkan fibrin
setelah proses reparasi dinding pembuluh darah selesai sehingga pembuluh darah tersebut kembali paten. Fibrinolosis merupakan proses dimana fibrin di degradasi
oleh plasmin. Sirkulasi pro-enzim, plasminogen, diaktifkan oleh plasmin : 1. Pada saat terjadi perlukaan, oleh t-PA dan urokinase-like plasminogen
activator UPA yang dilepaskan oleh sel yang rusak atau oleh sel yang aktif
2. Bahan eksogen seperti streptokinase, atau oleh t-PA atau UPA terapetik
Plasmin mengubah fibrin atau fibrinogen menjadi fibrin degradation product FDPs dan juga mendegradasi faktor V dan VII. Plasmin yang bebas di
nonaktifkan oleh plasma α
2
antiplasmin dan α
2
makroglobulin
Gambar 3. Sistem fibrinolisis
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pemeriksaan Fungsi Hemostais