Meningkatnya resiko pendarahan Gangguan hemostasis pada PGK

Tabel 3. Gangguan hemostasis pada PGK Gangguan hemostasis pada PGK 1. Peningkatan dari tissue factor TF 2. Peningkatan dari faktor von Willebrand 3. Peningkatan faktor XIIa 4. Peningkatan faktor VIIa 5. Peningkatan aktivasi protein C 6. Peningkatan dari fibrinogen 7. Penurunan dari tissue plasminogen activator 8. Peningkatan dari plasminogen activator inhibitor 1

2.4.1. Meningkatnya resiko pendarahan

Resiko pendarahan meningkat 2 kali lipat pada pasien dengan gagal ginjal 31 Pendarahan telah dilaporkan pada 40-50 pasien dengan PGK atau hemodialisis HD 29 . Studi lain melaporkan 24 kejadian pendarahan pada pasien HD 30 . Sebuah studi berbasis rumah sakit menunjukkan bahwa. Secara klinis, kecenderungan pendarahan meningkat pada pasien dengan gagal ginjal dapat dijumpai keadaan seperti pendarahan gastrointestinal, pendarahan dari daerah kanulasi, pendarahan retina, hematoma subdural, epistaksis, hematuria, ecchymosis, purpura, pendarahan dari gusi, pendarahan gingiva, pendarahan genital, hemoptisis, telangiectasia, hemarthrosis dan petechiae Tabel 3. 29 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Gambaran klinis dari gangguan ginjal PENDARAHAN TROMBOSIS  Pendarahan saluran cerna  Pendarahan retina  Subdural haematoma  Epikstasis  Haematuria  Ecchymosis  Purpura  Pendarahan pada gusi  Pendarahan ginggiva  Pendarahan genital  Haemoptysis  Telangiectasia  Haemarthrosis  Petechiae  Deep venous thrombosis DVT  Pulmonal Emboli PE  Trombosis pada daerah vaskular pada pasien dengan hemodialisa  Central venous catheter thrombosis  Central vein thrombosis  Right atrial thrombus  Acute coronary syndrome ACS  Cerebrovascular event  Peripheral artery occlusion 2.4.1.1.Gangguan trombosit karena uremia Telah terbukti bahwa fungsi trombosit terganggu pada pasien dengan gangguan ginjal yang berat 30 . Dimana kelainan fisiologi pada trombosit berkontribusi terhadap disfungsi platelet dengan masalah pendarahan pada pasien dengan gangguan ginjal yang disebabkan karena gangguan granule platelet α 32 . Platelet α mengandung faktor trombosit 4, transforming growth factor- 1, platelet yang berasal dari faktor pertumbuhan, fibronektin, B thromboglobulin, vWF, fibrinogen, serotonin dan faktor koagulasi V dan XIII. Pada pasien uremik, granule α meningkatkan rasio ATP ADP dan mengurangi jumlah dari serotonin. Selanjutnya, trombin memicu pelepasan ATP secara bersama-sama dengan Universitas Sumatera Utara peningkatan kandungan kalsium dan terganggunya aliran kalsium, telah memiliki hubungan dengan terjadinya disfungsi trombosit dan pendarahan pada pasien uremik. Trombosit pada pasien uremik juga menunjukkan deregulasi asam arakidonat dan metabolisme prostaglandin dengan gangguan sintesis dan atau pelepasan tromboksan A2 yang mengakibatkan berkurangnya adhesi dan agregasi trombosit pada gangguan pendarahan 32 , yang dapat diperbaiki dengan dialisis , sehingga menunjukkan bahwa toksin uremik terkait dengan efek ini 33 . Selain itu, ultrafiltrasi uremik menghambat platelet-activating factor synthesis yang dapat menjelaskan mengapa aktivitas platelet menurun. 34 Sirkulasi dari fragmen fibrinogen juga dapat mengganggu homeostasis karena mengikat dengan reseptor glikoprotein GP IIb IIIa pada trombosit yang mengakibatkan adhesi dan potensi agregasi trombosit menurun. 35 Peningkatan kandungan kalsium bersama dengan mobilisasi abnormal kalsium pada rangsangan yang berbeda juga dapat memberikan kontribusi dengan aktivitas penurunan trombosit pada pasien uremik. Karena gangguan pada metabolisme kalsium, hormon paratiroid, yang diasumsikan terlibat dalam gangguan ini. Meskipun hormon paratiroid telah terbukti dapat menghambat agregasi platelet in vitro, penyelidikan klinis menunjukkan tidak ada efek hormon paratiroid pada waktu pendarahan pada pasien dengan gagal ginjal 36 . Selain itu dapat terjadi stres oksidatif serta peradangan, kedua kondisi ini muncul pada pasien dengan gagal ginjal, memiliki efek yang besar pada fungsi platelet. 37 Universitas Sumatera Utara 2.4.1.2.Interaksi antara trombosit dan dinding pembuluh darah Pengikatan trombosit ke dinding pembuluh dimediasi oleh adhesi dari protein fibrinogen dan vWF dan reseptor GP Ib serta kompleks GP IIb IIIa 30 . Penurunan dari jumlah GP Ib pada trombosit telah diamati pada pasien uremik, yang kemungkinan disebabkan oleh proteolisis tinggi dari GP Ib 38 . Gangguan pengikatan vWF dan fibrinogen untuk mengaktifkan trombosit pada pasien uremik dapat disebabkan dari fungsi kompleks GP IIb IIIa yang menurun. 39 Selain itu, kerusakan fungsional dalam interaksi vWF dengan trombosit dapat berhubungan dengan meningkatnya resiko pendarahan. 40 Selain itu, zat vasoaktif seperti oksida nitrat NO juga menghambat agregasi platelet melalui pembentukan cGMP, atau prostasiklin, yang memodulasi tonus pembuluh darah, dapat juga berperan dalam gangguan hemostasis pada gagal ginjal. Kadar plasma dari prostasiklin, NO generasi trombosit dan konsentrasi metabolit NO meningkat dalam plasma pasien uremik, sehingga memberikan kontribusi untuk terganggunya hemostasis dengan risiko pendarahan yang meningkat 41 . Semua perubahan ini dapat berhubungan dengan faktor yang muncul dalam plasma uremik. 2.4.1.3.Anemia Salah satu faktor penting dalam terjadinya gangguan pendarahan pada pasien uremik adalah anemia pada gangguan ginjal itu sendiri 42 . Pada pasien dengan gagal ginjal, anemia secara langsung mempengaruhi waktu pendarahan. 43 Eritrosit mempengaruhi konsentrasi trombosit pada dinding pembuluh dalam aliran darah bersama-sama dengan stimulasi dari pelepasan ADP trombosit Universitas Sumatera Utara dan inaktivasi PGI2, sehingga menstimulasi fungsi trombosit 44 . Selain itu, hemoglobin mengikat NO 45 . Dengan demikian, anemia mengurangi fungsi trombosit oleh karena berkurangnya interaksi dinding platelet dengan dinding pembuluh darah, mengurangi pelepasan ADP atau inaktivasi PGI2 serta mengurangi pengikatan NO. Temuan ini didukung oleh pengamatan pada pasien uremik dimana aktivitas dari eritrosit atau erythropoietin mengurangi waktu pendarahan. Namun, hematokrit yang normal dikaitkan dengan peningkatan insiden infark miokard dan angka kematian yang lebih tinggi. Jadi sejauh ini, hematokrit optimal pada pasien dialisis perlu ditentukan untuk menghindari gangguan pendarahan di satu sisi dan peristiwa trombotik di sisi lain. 46 Gambar 4. Faktor penyebab meningkatnya pendarahan pada gangguan ginjal Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Peningkatan resiko trombosis