Sistem Vaskular Sistem trombosit

3. Langkah III : fibrinolisis yang menyebabkan lisis dan fibrin setelah dinding vaskuler mengalami reparasi sempurna sehingga pembuluh darah kembali paten Faal hemostasis terdiri atas 2 komponen yaitu : 1. Faal koagulasi : yang berakhir dengan pembentukan fibrin stabil 2. Faal fibrinolisis : yang berakhir dengan pembentukan plasmin Faal koagulasi melibatkan 3 komponen, yaitu : 1. Komponen vaskuler 2. Komponen trombosit 3. Komponen koagulasi

2.1.1. Sistem Vaskular

13 Pembuluh darah memiliki peran penting dalam menjaga hemostasis. Sel endotel menghasilkan : 1. Prostasiklin, yang menyebabkan vasodilatasi dan mencegah terjadinya agregasi dari trombosit 2. Anti trombin AT dan protein C activator thrombomodulin, dimana keduanya mencegah terjadinya koagulasi 3. Tissue plasminogen activator t-PA, yang berperan mengaktifkan fibrinolisis Perlukaan yang terjadi pada dinding pembuluh darah menyebabkan aktifnya membran yang mengikat tissue factor TF yang mengaktfkan koagulasi dan membentuk jaringan subendothelial yang memungkinkan pengikatan platelet ke faktor von Willebrand vWF, protein multimerik dibuat oleh sel-sel endotel, Universitas Sumatera Utara yang memediasi adhesi platelet pada endotel dan membawa faktor pembekuan VII dalam plasma.

2.1.2. Sistem trombosit

Trombosit diaktifkan pada lokasi cedera vaskular untuk membentuk sebuah plug trombosit yang memberikan respon hemostatik awal untuk menghentikan pendarahan. 14 Respon fungsional trombosit diaktifkan melibatkan empat proses yang berbeda: 2.1.2.1.Adhesi trombosit Setelah aktivasi, trombosit mengalami perubahan bentuk yang signifikan, menghasilkan pseudopods yang membuat trombosit sangat gampang melekat. Adhesi trombosit terutama dimediasi oleh pengikatan platelet pada permukaan reseptor kompleks GP Ib IX V dengan vWF dalam matriks subendothelial. 15 Defisiensi komponen dari kompleks GP IbIXV atau vWF menyebabkan gangguan pendarahan kongenital seperti penyakit Bernard-Soulier dan penyakit von Willebrand. 16 Selain itu, ada interaksi perekat lainnya yang berkontribusi terhadap adhesi platelet. Salah satu contoh adalah pengikatan reseptor platelet kolagen GPIA IIa dengan kolagen fibril dalam matriks. 17 2.1.2.2.Agregasi trombosit Hasil aktivasi trombosit pada reseptor GP IIbIIIa pada permukaan platelet, menyebabkan pengikatan pada vWF dan fibrinogen. 18 GP IIbIIIa adalah anggota superfamili dari reseptor protein yang disebut integrin perekat yang Universitas Sumatera Utara ditemukan di banyak jenis sel yang berbeda. Kompleks GP IIbIIIa integrin alpha IIb beta 3 adalah reseptor yang paling banyak di permukaan platelet, dengan sekitar 80.000 kompleks per platelet. GP IIbIIIa tidak mengikat fibrinogen, suatu divalen molekul simetris yang menjembatani yang menyebabkan trombosit diaktifkan, pada trombosit yang belum distimulasi. Namun, setelah trombosit distimulasi, GP IIbIIIa mengalami perubahan afinitas dan dikonversi dari afinitas rendah ke afinitas tinggi dari reseptor fibrinogen, sebuah proses yang disebut sebagai sinyal inside-out. Selain memediasi agregasi platelet, bagian dari sitosol diaktifkan kompleks GP IIb IIIa yang mengikat sitoskeleton platelet dan dapat memediasi trombosit menjadi menyebar dan membentuk retraksi bekuan, yang telah disebut sebagai sinyal outside-in. Dengan demikian, kompleks GP IIbIIIa mengintegrasikan interaksi reseptor-ligan yang terjadi pada bagian eksternal dari membran dengan peristiwa sitosol yang terjadi secara dua arah 19 ; hal ini merupakan jalur akhir yang umum untuk agregasi platelet, terlepas dari modus stimulasi trombosit. 2.1.2.3.Sekresi trombosit Trombosit mengandung dua jenis butiran: butiran alpha dan butiran padat. Granul alpha mengandung banyak protein termasuk fibrinogen, vWF, thrombospondin, platelet derived growth factor PDGF, faktor trombosit 4, dan P-selektin. Butiran padat mengandung ADP, ATP, kalsium terionisasi, histamin, dan serotonin. Trombosit mengeluarkan berbagai zat dari butiran mereka pada stimulasi sel antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. ADP dan serotonin merangsang dan merekrut tambahan trombosit. 20 Platelet yang merilis serotonin biasanya menyebabkan vasodilatasi, Namun dapat menyebabkan vasokonstriksi pada endotelium yang rusak atau abnormal. Trombosit ADP yang aktif meningkatkan ekspresi permukaan antar molekul adhesi ICAM -1 pada sel endotel. 21 2. Fibronektin dan trombospondin adalah protein adhesi yang dapat memperkuat dan menstabilkan agregat trombosit. 3. Fibrinogen dilepaskan dari butiran alpha trombosit, menyediakan sumber fibrinogen pada daerah endotel yang cedera selain itu fibirnogen juga dijumpai pada plasma. 22 4. Tromboksan A2, merupakan metabolit prostaglandin yang menyebabkan vasokonstriksi dan agregasi platelet. 5. Faktor pertumbuhan, seperti PDGF, memiliki efek mitogenik yang kuat pada sel-sel otot polos. Pelepasan PDGF dari trombosit pada lokasi vaskular yang vaskular mungkin mempengaruhi perbaikan jaringan fisiologis dan pada tempat yang mengalami cedera berulang, dapat berkontribusi untuk terjadinya aterosklerosis dan oklusi koroner setelah angioplasti. Pelepasan dari thiol isomerase, protein disulfida isomerase PDI, oleh trombosit mengganggu sel-sel dinding pembuluh dan dapat berfungsi untuk mengaktifkan TF dan meningkatkan pembentukan fibrin dan pembentukan trombus pada daerah vaskular yang luka. 23 Universitas Sumatera Utara 2.1.2.4.Aktifitas prokoagulan Aktivitas platelet prokoagulan merupakan aspek penting dari aktivasi platelet dan melibatkan paparan fosfolipid prokoagulan, terutama phosphatidylserine, dan pembentukan berikutnya dari kompleks enzim dalam kaskade pembekuan pada permukaan platelet 24 . Kompleks ini merupakan contoh penting dari keterkaitan erat antara aktivasi trombosit dan aktivasi kaskade pembekuan.

2.1.3. Sistem Koagulasi