Latar Belakang Masalah Tajwid

xxiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolahmadrasah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolahmadrasah banyak dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahmadrasah, terutama Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah tersebut. Dalam hal ini seluruh komponen yang yang ada di sekolah perlu meningkatkan prestasi kerjanya untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu. Pada dasarnya setiap lembaga pendidikan menginginkan agar sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahmadrasah, terutama Kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah tersebut, melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin untuk menghasilkan prestasi kerja yang maksimal. Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang di dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Prestasi kerja ini merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Dengan demikian prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang, atas tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang dipengaruhi oleh kecakapan, pengalaman, ketrampilan, kesungguhan dan lingkungan kerja itu sendiri. Peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan manajemen yang berkualitas pula. Pendidikan membutuhkan manajemen yang baik agar 1 xxiv proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar. Adalah suatu kenyataan lemahnya lembaga pendidikan kita mencetak sumber daya manusia yang berkualitas adalah karena sistem manajemen yang lemah. Untuk itu penyelenggaraan manajemen harus senantiasa mengedepankan pelaksanaan konsep manajemen mutu serta nilai-nilai manajerial kontemporer dalam penyelenggaraan pendidikan agar output pendidikan dapat menjawab tantangan perubahan zaman. Dalam kegiatan belajar mengajar guru adalah manajer pendidikan yang mempengaruhi para anak didiknya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam melaksanakan manajemen proses belajar mengajar, peran guru adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan kapasitas pembelajaran dalam rangka memberikan peluang kepada siswa untuk melaksanakan aktivitas belajar yang maksimal. Madrasah Tsanawiyah sebagai lembaga pendidikan Islam yang turut bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional perlu untuk meningkatkan kualitas manajemennya, baik yang menyangkut manajemen lembaga maupun manajemen pembelajaran. Hal ini disebabkan keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dipengaruhi oleh penyelenggaraan manajemen yang diterapkan di lembaga pendidikan tersebut. Karena itu untuk mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang berkualitas, guru harus memiliki pengetahuan tentang manajemen pembelajaran. Jika dikaitkan dengan tugas guru sebagai perencana, pelaksana dan pengevaluasi kegiatan pembelajaran, maka prestasi kerja guru tampak dari kegiatan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilihat dari hasil belajar siswa. Prestasi kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya adalah kompetensi yang dimiliki, ketrampilan, pengalaman, kesungguhan, pengetahuan manajemen pembelajaran guru, pengetahuan tentang manajemen pembelajaran dan iklim organisasi lembaga pendidikan tempat tugas guru. Iklim organisasi yang kondusif juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan prestasi kerja seluruh personil sekolah. Terbentuknya iklim yang xxv kondusif pada tempat kerja dapat menjadi faktor penunjang bagi peningkatan kinerja sebab kenyamanan dalam bekerja membuat guru berpikir dengan tenang dan terkonsentrasi pada tugas yang sedang dilaksanakan. Apabila iklim organisasi bermanfaat bagi kebutuhan individu misalnya, memperhatikan kepentingankebutuhan personil dan berorientasi pada prestasi, maka hal itu akan dapat memotivasi personil sekolah untuk meningkatkan kinerjanya ke arah yang lebih baik. Sebaliknya jika iklim organisasi bertentangan dengan tujuan, kebutuhan dan motivasi pribadi personil, maka prestasi kerja personil akan berkurang, karena menurunnya motivasi personil tersebut dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan kata lain kinerja sekolah ditentukan oleh interaksi antara kebutuhan individu dan lingkungan organisasi yang mereka rasakan. Tingkat kinerja yang dihasilkan kemudian mengumpan balik dan memberikan sumbangan terhadap lingkungan kerja dan kemungkinan perubahan kebijakan dan praktek manajemen yang diterapkan di lingkungan sekolahmadrasah. Berdasarkan studi awal prestasi kerja guru-guru di Madrasah Tsanawiyah Batangtoru belum merata, dalam hal ini ada guru yang mempunyai prestasi kerja yang tinggi, namun di sisi lain ada pula guru yang belum memiliki prestasi kerja tinggi. Kondisi ini mendorong penulis untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Kontribusi Pengetahuan manajemen pembelajaran dan Ilkim Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Batangtoru”.

B. Identifikasi Masalah