13
3 Hydrocephalus, tipe dengan ukuran tengkorak membesar yang disebabkan
oleh semakin bertambahnya atau bertimbunnya cairan cerebro-spinal pada kepala.
4 Microcephalus, macrocephalus, brachicephalus, dan schapocephalus, tipe
dengan perbedaan ukuran kepala yang berbeda-beda; kecil, besar, melebar dan memanjang.
5 Cerebral palsy, tipe dengan kelumpuhan pada otak yang mengganggu fungsi
kecerdasan dan koordinasi gerak. 6
Rusak otak , tipe dengan kerusakan pada otak yang mengganggu fungsi kecerdasan, pengamatan, gangguan tingkah laku, gangguan pengamatan dan
ganguan motork.
b. Klasifikasi Pendidikan
Menurut Mumpuniarti 2007: 15, sistem klasifikasi pendidikan memandang viariasi tunagrahita berdasarkan kemampuan seseorang dalam
mengikuti pendidikan. Adapun menurut Amin 1995: 21, pengelompokkan tunagrahita yang digunakan oleh para pendidik di Amerika adalah sebagai berikut:
1 Educable mentally retarded mampu didik, memiliki IQ berkisar 5055-
7075. 2
Trainable mentally retarded mampu latih, memiliki IQ berkisar 2025-5055. 3
Totallycustodial dependent mampu rawat, memiliki IQ berkisar 05-205.
14
c. Klasifikasi Sosiologis
Menurut Mumpuniarti 2007: 15, sistem klasifikasi sosiologis memandang variasi tunagrahita berdasarkan tingkat kemandiriannya di
masyarakat. AAMD dan PP No 72 Tahun 1991 dalam Amin 1995: 22 membagi tunagrahita menjadi tiga klasifikasi dengan pengelompokan sebagai berikut:
1 Tunagrahita ringan, memiliki IQ berkisar 50-70.
2 Tunagrahita sedang, memiliki IQ berkisar 30-50.
3 Tunagrahita berat dan sangat berat, memiliki IQ kurang dari 30.
d. Klasifikasi Pandangan Masyarakat
Adapun pengelompokan tunagrahita berdasarkan sistem klasifikasi pandangan masyarakat, menurut Leo Kanner dalam Amin 1995: 29 adalah
sebagai berikut: 1
Tunagrahita absolut, kelompok tunagrahita yang menampakkan keterlambatan perkembangannya di lingkungan manapun penyandang
tunagrahita tersebut berada. 2
Tunagrahita relatif, kelompok tunagrahita yang dianggap memiliki keterlambatan oleh masyarakat tertentu, dan dianggap tidak memiliki
keterlambatan oleh masyarakat lain. 3
Keterlambatan mental semu, kelompok tunagrahita yang menampakkan keterlambatan perkembangan, namun sebenarnya memiliki kemampuan yang
normal.
15
e. Klasifikasi Menurut Kecerdasan
Menurut Grosmam dalam Mumpuniarti 2007: 16, sistem klasifikasi menurut kecerdasan dibagi menjadi empat, yaitu:
1 Mild mental retardation, anak yang mampu didik rentang IQ 55-70. Untuk
kemandirian, dapat melakukan keterampilan tanpa selalu diawasi. Seperti keterampilan mengurus diri sendiri; toilet training, aktivitas sehari-hari seperti
makan, mandi berpakaian. Di luar akademik, keterampilan dalam bidang musik seperti bermain piano, kinestetik berenang dan altetik. Mereka yang IQ
nya lebih tinggi mampu mampu mengatasi berbagai situasi sosial secara adekuat dan dapat menikah.
2 Moderate mental retardation, anak yang mampu latih rentang IQ 40-55.
Mereka dapat dilatih untuk keterampilan tertentu, seperti mengurus diri sendiri, dilatih membaca dan menulis sederhana meskipun respon mereka
cukup lama namun apabila diberi kesempatan mereka akan dapat melakukan aktivitas tersebut. Mereka memiliki kekurangan dalam kemampuan
mengingat, menggenerasis, bahasa, konseptual, perseptual dan kreativitas sehingga perlu diberikan tugas yang simpel, singkat, relevan, berurutan dan
dibuat untuk keberhasilan mereka. 3
Severe mental retardation, membutuhkan perlindungan, pengawasan dan perawatan terus menerus rentang IQ 25-40.
Mereka tidak mampu mengurus dirinya sendiri dan sulit untuk berinteraksi sosial. Mereka juga mengalami
gangguan bicara. Mereka hanya bisa berkomunikasi secara vokal setelah pelatihan intensif.
16
4 Prefound mental retardation, mereka yang mengalami kesulitan secara fisik
dan intelektual rentang IQ 25 kebawah . Mereka harus selalu berada dalam pengawasan dan perawatan medis yang intensif. Dikategorikan individu yang
tidak memiliki kemampuan intelektual dan memiliki kesulitan secara fisik.
3. Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang