27
BAB III CARA PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Maxfield dalam Nazir 1988: 66 menyatakan bahwa studi kasus adalah sebuah
cara penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dalam studi kasus bisa berupa
individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Produk penelitian studi kasus adalah suatu generalisasi pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok,
lembaga dan sebagainya Prastowo, 2011: 127. Ruang lingkup studi kasus dapat mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus
kehidupan dari individu, kelompok, atau lembaga, baik penekanan terhadap faktor-faktor khusus tertentu, maupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan
fenomena Nazir, 1988: 67. Data studi kasus dapat diperoleh dari berbagai pihak yang bersangkutan Nawawi, 2003: 1. Menurut Idrus 2009: 58, terdapat 3 tipe
studi kasus, yaitu: 1.
Studi Kasus Intrinsik, merupakan studi kasus yang menekankan pada pemahaman yang mendalam terhadap kasus tunggal yang disebabkan kasus
tersebut menarik. 2.
Studi Kasus Instrumental, menekankan pada kasus tunggal yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan secara detail
sehingga dapat membentuk suatu konstruk ataupaun memperbaiki teori. 3.
Studi Kasus Kolektif, mempelajari kasus secara bersamaan, agar dapat meneliti fenomena, populasi, atau kondisi umum
28
Berdasarkan pemaparan dari ketiga jenis studi kasus tersebut, jenis studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus intrinsik.
Penggunaan studi kasus instrinsik dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam terhadap kasus tunggal yang menarik,
yaitu lukisan Damar. Adapun dasar dari ketertarikan atas kasus tunggal tersebut adalah karena yang diteliti merupakan seorang anak tunagrahita sedang yang
memiliki kekhususan dan perbedaan tertentu dalam berbagai aspek.
B. Data Penelitian