kebutuhan diri sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif dan mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dalam memberikan pemikiran – pemikiran
yang positif bagi orang lain. Mubarak dan Chayatin, 2007. Dari hal diatas perlu diperhatiakan hal – hal berikut, saat kebutuhan yang satu
sudah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan lain di waktu yang akan datang. Pemuasan bagi kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik dapat bergeser dari
pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai titik jenuh dalam arti suatu kondisi di mana
seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhannya. Nasir dan Muhith, 2011
b. Teori ERG Existence, Relatednes and Growth atau teori Keberadaan, Keterkaitan, dan Pertumbuhan.
Oleh Clayton Alderfer mengungkapkan faktor – faktor yang mempengaruhi terbentuknya motivasi antara lain adanya eksistensi, keterkaitan dan pertumbuhan.
Sebenarnya teori ini banyak mengadopsi dari teori yang sudah di kemukakan oleh Maslow, sehingga teori ini jarang digunakan. Teori ini dapat disimpulkan bahwa
makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu maka makin besar pula keinginan untuk memenuhinya. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi
semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah di puaskan. Hal ini berarti seseorang dapat menyesuaikan diri pada kondisi objek yang dihadapinya Nasir dan
Muhith, 2011. Menurut teori ini, semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama. Kalau
satu tingkat kebutuhan tertentu tidak dapat dipuaskan maka seseorang itu akan melihat kembali ketingkat yang lain sehingga apa yang menjadi kebutuhannya dapat
Universitas Sumatera Utara
terpenuhi. Contoh bila ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan anaknya maka ibu akan berusaha untuk mendapatkan cara yang dapat membantu
pertumbuhan anaknya agar sesuai dengan tahap tumbuh kembang balita. Dengan demikian kebutuhan yang tinggi semakin besar apabila kebutuhan yang kecil telah
terpenuhi. Uno, 2011
c. Teori Herzberg
Teori ini menyatakan bahwa ketidakpuasan dan kepuasan dalam bekerja muncul dalam dua dimensi kelompok faktor yang terpisah. Dimana motivasi dan
hasil dari motivasi tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan dari motivasi itu sendiri. Lingkungan merupakan hal utama yang perlu dipehatikan
sehinggan motivasi dapat terbentuk dengan baik Soeroso, 2003. Menurut Herzberg yang termasuk faktor motivasional antara lain pekerjaan seseorang, keberhasilan
yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain, sedangkan yang menjadi faktor higien atau pemeliharaan mencakupa status
seseorang, hubungan seseorang dengan orang lain, dan hasil yang didapatkan dari apa yang telah kita lakukan. Nasir dan Muhith, 2011
d. Teori Skinner