4. Strata Posyandu
Menurut Wahyuningsih, dkk 2009 starata posyandu terdiri dari 4 strata yang terdiri dari posyandu pratama warna merah, posyandu madya warna kuning,
posyandu purnama, dan posyandu mandiri warna biru. Posyandu pratama merupakan posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya masih belum bisa rutin
tiap bulan dan kader aktifnya terbatas. Artinya kader yang ada perlu ditambah dan dilakukan pelatihan dasar lagi. Posyandu madya warna kuning posyandu pada
tingkat madya dapat melaksankan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun dengan rata – rata jumlah kader 5 orang atau lebih. Akan tetapi cakupan utamanya KIA, Gizi,
Imunisasi masih rendah yaitu kurang dari 50 . Posyandu Purnama dilaksanakan dengan frekuensi lebih dari 8 kali per tahun,
jumlah rata – rata kader 5 orang atau lebih dan cakupan 5 program utamanya KB, KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50. Sudah ada program tambahan bahkan
mungkin sudah ada dana sehat yang masih sederhana. Posyandu Mandiri warna biru berararti posyandu sudah mampu melakukan kegiatan secara teratur, cakupan 5
program sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat telah menjangkau lebih dari 50 KK.
5. Tugas kader posyandu balita
Pada setiap pelaksanaan posyandu kader mempunyai tugas yang telah di tetapkan oleh puskesmas sebelumnya, diamana tugas kader sebelum buka posyandu
adalah menyiapkan alat penimbangan bayi, KMS, alat peraga, alat ukur, zat besi, vitamin A, vaksin untuk imunisasi, dan oralit. Mengundang dan menggerakkan
masyarakat dengan memberitahukan ibu – ibu untuk datang keposyu. Menghubungi pokja – pokja posyandu dan menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa
Universitas Sumatera Utara
dengan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada buka posyandu. Melaksanakan pembagian tugas dan menentukan pembagian tugas di
antara kader posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan posyandu Mubarak dan Chayatin, 2009.
Tugas kader pada saat buka posyandu dkenal dengan 5 meja,dimana setiap meja di kerjakan oleh 1 orang kader posyandu.adapun tugas meja I posyandu antara
lain Pendaftaran bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur,
menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS serta menuliskan nama ibu hamil pada buku register ibu hamil. Tugas kader
posyandu pada meja II antara lain penimbangan balita , ibu hamil, dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS Mubarak dan
Chayatin, 2009. Tugas kader posyandu pada meja III terdiri dari pengisian KMS kemudian
memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secari kertas ke dalam KMS. Tugas kader posyandu pada meja IV setelah diketahui berat badan anak yang naik
atau tidak, ibu hamil dengan resiko tingi, dan PUS yang belum mengikuti KB. Penyuluhan kesehatan, menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu,bayi balita dan memberikan penyuluhan kepada ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya
atau hasil pengamatan mengenai masalah yang dihadapi. Pelayanan PMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil KB dan kondom Mubarak dan Chayatin, 2009.
Tugas kader posyandu pada meja V terdiri dari pemberian imunisasi, pemberian pil tambah darah, vitamin A dan obat – obatan lainnya, pemeriksaan
kehamilan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pelayanan kontrasepsi IUD dan
Universitas Sumatera Utara
suntik. Tugas kader posyandu setelah buka posyandu yaitu memindahkan catatan dalam kartu menuju sehat ke dalam buku register. Mengevaluasi hasil kegiatan dan
merencanakan kegiatan hari posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok bersama ibu – ibu yang lokasi rumahnya berdekatan. Kegiatan kunjugan
rumah dan mengajak ibu – ibu untuk datang keposyandu pada bulan berikutnya.Mubarak dan Chayatin, 2009
Prinsip dasar posyandu yaitu dimana terdapat perpaduan antara pelayanan profesional dan nonprofesional oleh masyarakat, adanya kerja sama lintas program
yang baik KIA, KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare maupun lintas sektoral Depkes, Depdagri, dan BKKBN dimana sasarannya penduduk yang sama bayi 0 –
1 tahun, balita 1 – 4 tahun, ibu hamil dan pasanga usia subur dengan menggunakan metode pendekatan pengembangan dan Primery Health Care PHC Mubarak dan
Chayatin, 2009
6. Manfaat Posyandu