BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Penelitian adalah “Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah” Soetrisno Hadi, 1993:4. Sedangkan “methodologi” berasal dan kata metode yang berarti “jalan ke”. Metodologi
penelitian dapat diartikan, “sebagai suatu cara atau jalan yang harus digunakan untuk tujuan menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan”. Soerjono Soekanto, 1986: 5. Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Adapun
yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan sebuah data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1990 : 3. Menurut mereka. pendekatan mi diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi
perlu memandangnya sebagai bagian dan suatu keutuhan. Untuk melakukan sebuah penelitian, peniliti menggunakan penelitian
hukum normatif. Adapun yang dimaksud penelitian hukum normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan
47
bahan sekunder dan disebut juga penelitian hukum kepustakaan dengan melalui data sekunder. Rony, 1998 : 9.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif karena peneliti dalam melakukan penelitian berusaha untuk
menemukan hukum in concreto, yaitu merupakan usaha untuk menemukan apakah hukumnya yang sesuai untuk diterapkan in concreto guna menyelesaikan
suatu perkara tertentu dan dimanakah bunyi peraturan hukum itu dapat diketemukan. Rony, 1998 : 22.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka peneliti diharapkan untuk mencari solusi dan masalah yang sudah lampau tetapi belum ketemu jalan
pemecahannya setelah berkonsultasi secara kritis pada seperangkat norma-norma hukum positif yang berlaku.
3.2 Lokasi Penelitian