52
Berdasarkan hasil analisis penilaian angket siswa dari 10 indikator diperoleh rata-rata 70,50 pada siklus I, dan 80,50 pada siklus II siswa kreatif. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas siswa termasuk dalam kriteria baik atau memberikan kreativitas positif terhadap proses pembelajaran yang di sampaikan
guru.
b. Hasil peningkatan kemudahan pemahaman diri siswa dalam
pembelajaran model Mind Mapping
Dari Hasil jawaban angket kemudahan pemahaman diri siswa diperoleh rincian sebagai berikut: 1
apakah guru kalian menjelaskan langkah- langkah kegiatan proses belajar mengajar
di kelas? Pada siklus I dan II terdapat 100 siswa menjawab ya; 2 pada siklus I terdadapat 78 siswa
berpendapat
bahwa pembelajaran
mind mapping mudah dipelajari
sedangkan pada siklus II terdapat 81
; 3
dengan pembelajaran mind
mapping terdapat 88 siswa merasa senang pada siklus I, dan 91
pada siklus II
; 4 Pada siklus I
pembelajaran mind mapping terdapat 75
membuat siwa merasa mudah memahami dan 81 pada siklus II
; 5
pada siklus I dan II terdapat 84 siswa merasa tidak mengalami kesulitan
dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis penilaian angket kemudahan pembelajaran diri
siswa rerata siklus I 85,6, siklus II 87,4 menunjukkan bahwa kemudahan pembelajaran diri siswa termasuk dalam kriteria amat baik. Atau memberikan
respons positif terhadap proses pembelajaran yang di sampaikan guru. Hal ini secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3 Diagram Percaya Diri Siswa.
53
Gambar 4 Diagram Kemudahan Pemahaman Diri Siswa
84.5 85
85.5 86
86.5 87
87.5 88
Kemudahan Pemahaman Siklus 1
Siklus 2
85.6 87.
4
c. Hasil Ketuntasan Belajar
Seperti yang telah dijelaskan pada hasil penelitian bahwa rerata tes hasil belajar siswa kelas yang diajar menggunakan metode
mind mapping secara klasikal yaitu 75,25 pada siklus I, dan 81,66 pada siklus II, artinya tuntas secara
klasikal. Sedangkan secara individual yang mendapatkan nilai mencapai atau melampaui KKM 75 ada 75 siswa pada siklus I dan 81 pada siklus II. Kedua
hal tersebut menujukkan keberhasilan proses pembelajaran menggunakan metode
mind mapping. Proses pembelajaran dengan metode
mind mapping mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri dalam memahami materi yang
disampaikan. Demikian pengetahuan yang diperoleh akan lebih bermakna sehingga lebih melekat dalam diri siswa. Dengan demikian
mind mapping memudahkan siswa dalam belajar dan memahami materi yang disampaikan,
sehingga dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa. Hal ini secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4 Diagram Ketuntasan Nilai Hasil Belajar.