Hasil uji Erorr Correction Model ECM

= 31521,91 + 1,324208 – 3,495651 – 0,884328 + a. Pengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Berdasarkan hasil pengujian jangka panjang diperoleh nilai koefisien regresi parsial sebesar 1,094374 dengan nilai statistik nilai t-statistik sebesar 33,15711 dan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dikarenakan nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Nilai positif dari dapat diartikan bahwa jika meningkat 1 milyar rupiah maka akan meningkat sebesar 1,09 milyar rupiah dengan asumsi faktor lainnya tetap. Hal ini dikarenakan dalam menentukan PDB pada tahun tertentu sangat dipengaruhi oleh PDB pada tahun sebelumnya. Seperti naik tangga, pijakan pada tangga pertama akan berpengaruh pada pijakan tangga kedua, pijakan tangga kedua akan berpengaruh pada pijakan tangga ketiga dan seterusnya. Hal ini juga sesuai dari model penelitian vijil dkk 2011. Namun, dalam jangka pendek tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena probabilitas 0,05. Hal ini berarti variabel berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi hanya pada jangka panjang saja b. Pengaruh Tingkat Keterbukaan terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Berdasarkan hasil pengujian jangka panjang diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,0937. Dikarenakan nilai probabilitas 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keterbukaan berpengaruh secara signifikan pada taraf signifikansi 10 terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Nilai positif dari koefisien tingkat keterbukaan dapat diartikan bahwa jika tingkat keterbukaan meningkat maka PDB akan meningkat juga dengan asumsi faktor lainnya tetap. Hal ini sesuai dengan teori perdagangan internasional baik dari Adam Smith maupun David Ricardo yang menganjurkan agar setiap negara melakukan perdagangan internasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan melakukan perdagangan internasional suatu negara dapat memperoleh banyak manfaat antara lain mendapatkan barang atau jasa yang tidak efisien atau bahkan tidak bisa diproduksi di negeri sendiri, memperoleh keuntungan dari spesialisasi, mempunyai pasar yang lebih luas, transfer teknologi dari negara yang lebih maju, dan lain sebagainya Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Chang-Mendy 2012, Marelli-Signorelli 2011 dan Nowbutsing 2014. Dalam jangka pendek tingkat keterbukaan tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena probabilitas 0,05. Hal ini berarti variabel tingkat keterbukaan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi hanya pada jangka panjang saja. c. Pengaruh PMA terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Berdasarkan hasil pengujian jangka panjang diperoleh nilai koefisien regresi PMA parsial sebesar 0,854435 dengan nilai t-statistik sebesar 0,588753 dan nilai probabilitas sebesar 0,5613. Dikarenakan nilai probabilitas 0,05 ataupin 0.10 maka dapat disimpulkan bahwa PMA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Namun, pada jangka pendek PMA justru signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi karena probabilitas 0,05. Berdasarkan hasil pengujian jangka pendek diperoleh nilai koefisien regresi parsial sebesar 1,324208 dengan nilai t- statistik sebesar 3,133025 dan nilai probabilitas sebesar 0,0041. Dikarenakan nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa PMA berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Nilai positif dari koefisien PMA dapat diartikan bahwa jika PMA meningkat 1 milyar rupiah maka PDB akan meningkat sebesar 1,324208 milyar rupiah dengan asumsi faktor lainnya tetap. Jadi variabel PMA berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi hanya pada jangka pendek saja. Hal ini kemungkinan dikarenakan proyek- proyek PMA adalah proyek-proyek dalam jangka pendek sehingga dalam jangka pendek pengaruh dari proyek tersebut langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan berakhir pada beberapa