17
2.2.3.2. Sunnah Nabi SAW
Hadis tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, Nabi Muhammad bersabda: “Barangsiapa yang
menghilangkan kesulitan duniawinya seorang mukmin, maka Allah SWT akan menghilangkan
kesulitannya pada
hari kiamat.
Barangsiapa yang
mempermudah kesulitan seseorang maka Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan di akhirat” Wirdyaningsih, dkk., 2005:192.
2.2.4. Ciri-ciri Asuransi Syariah
Terlebih dahulu, disini perlu ditegaskan bahwa, kegiatan operasional asuransi syariah mempunyai ciri-ciri khas, yang membedakan dengan kegiatan
operasional asuransi konvensional. Ciri-ciri khas yang melekat pada sistem asuransi syariah adalah sebagai berikut.
1. Niat, semangat, tata cara, pengelolaan, jenis usaha, dan pengawasan
syariah. a
Dana asuransi diperoleh dari pemodal dan peserta asuransi didasarkan atas niat dan semangat persaudaraan untuk saling membantu pada
waktu yang ditentukan. b
Tata cara pengelolaannya tidak mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan syariat Islam.
c Terdapat dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi
operasional perusahaan agar tidak menyimpang dari tuntunan syariat. Pada asuransi syariah yang perlu mendapatkan perhatian adalah
format berbagai perjanjian yang mengikat para pihak dan investasi
18
yang dilakukan perusahaan tidak menyimpang dari ketentuan- ketentuan syariah.
2. Model saham
Model saham yang disetor para pemegang saham merupakan modal awal usaha asuransi syariah untuk dibelanjakan bagi kebutuhan
awal operasi dan sisanya diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah Islam atas dasar konsep mudharabah.
2.2.5. Tujuan Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki beberapa tujuan sebagai berikut. a.
Tujuan asuransi syariah bagi penanggung atau perusahaan asuransi di samping dari segi komersial yaitu untuk saling tolong menolong.
Perusahaan asuransi syariah berkedudukan sebagai pemegang amanah yang menolong beberapa peserta dalam mengelola dan menghimpun dana yang
akan digunakan apabila ada salah satu peserta yang terkena musibah. b.
Sedangkan bagi peserta itu sendiri tujuan utama dalam mengikuti asuransi syariah adalah bersifat sosial. Jadi para peserta asuransi pada saat
memutuskan untuk membeli produk asuransi syariah diharapkan memiliki niat awal untuk saling tolong menolong dengan peserta asuransi yang
lainnya. Dalam hal ini saling tolong menolong antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya terjadi ketika dana yang dikumpulkan para
19
peserta dalam rekening tabarru; yang diniatkan sebagai dana hibah diambil sebagai klaim oleh peserta yang sedang terkena sedang musibah.
2.2.6. Manfaat Asuransi Syariah