24
1. Santunan  yang  dibayarkan  dalam  asuransi  jiwa  sudah  ditetapkan
besarnya dalam polis, sedang pada asuransi kesehatan, santunan yang dibayarkan besarnya tidak tentu.
2. Asuransi  jiwa  berhubungan  dengan  mortalitas  angka  kematian,
sedang  asuransi  kesehatan  berhubungan dengan  morbiditas
kesakitan dan disabilitas atau terganggunya kesehatan. 3.
Morbiditas  lebih  sulit  ditentukan  besarnya  karena  lebih  bersifat subyektif.
4. Data-data  dan  penelitian  yang  mempelajari  tentang  mortalitas  lebih
banyak  dijumpai  dari  pada  tentang  morbiditas.  Hal  ini  dikarenakan beragamnya cakupan asuransi kesehatan yang beredar di masyarakat.
5. Biaya  yang  harus  dibayarkan  dalam  asuransi  kesehatan  tidak  tetap
karena  dipengaruhi  oleh  faktor  ekonomi  inflasi,  kenaikan  biaya medis.
Biaya medis di suatu daerah tidaklah sama dengan biaya di tempat lain,  sehingga  premi  asuransi  kesehatan  juga  berbeda-beda  untuk  setiap
daerah.
2.3.2. Prinsip, Manfaat dan Tujuan Asuransi Kesehatan
Prinsip asuransi kesehatan adalah menghimpun dana dari populasi yang besar  dan  membagi  resiko  sakit  atau  cidera  yang  dialami  sebagian  kecil
25
anggota dengan keseluruhan populasi itu Jacobalis, sebagaimana dikutip oleh Normawati, 2008.
Manfaat asuransi kesehatan menurut Jacobalis sebagaimana dikutip oleh Normawati 2008 antara lain adalah sebagai berikut.
1. Manfaat ekonomi dan efisiensi, berarti perlindungan terhadap resiko sakit
dinilainya lebih tinggi dari pada premi yang harus dibayar. 2.
Penyelenggaraan  asuransi  kesehatan  menyediakan  mekanisme  yang efektif  untuk  mengumpulkan  dana  bagi  pemeliharaan  kesehatan
masyarakat. Tujuan  asuransi  kesehatan  adalah  membayar  biaya  rumah  sakit,  biaya
pengobatan  dan  mengganti  biaya  tertanggung  atas  hilangnya  pendapatannya karena  cidera  akibat  kecelakaan  atau  penyakit.  Hampir  90  penduduk  sipil
pendududk  Amerika  dilindungi  oleh  berbagai  bentuk  asuransi  kesehatan swasta, dan lebih dari 30 premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi
jiwa  adalah  untuk  asuransi  kesehatan.  Namun,  penuturan  ini  masih  jauh  dari mencukupi sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat Hasymi, 1999:100.
2.3.3. Polis Asuransi Kesehatan
Polis  yang  digunakan  dapat  berupa  polis  seumur  hidup  atau  polis berjangka  sesuai  dengan  yang  dikehendaki  oleh  tertanggung.  Tetapi  bila
asuransi  kesehatan  diselenggarakan  sebagai  asuransi  social  maka  jaminan asuransi berlaku seumur hidup Purba, 1992.
26
1. Polis Seumur Hidup
Menurut  ketentuan  polis  seumur  hidup,  jaminan  kesehatan berlangsung terus menerus selama hidupnya tertanggung. Bila tertanggung
meninggal dunia, maka berakhirlah jaminan kesehatan. Jaminan  kesehatan dapat  diperluas  kepada  istri  suami  tertanggung  dan  anak-anaknya  yang
belum dewasa asalkan ditambah premi asuransinya. Menurut  Purba  1992:360,  jaminan  kesehatan  berlangsung  terus-
menerus  hingga  istrisuami  tertanggung  meninggal  dan  anak-anaknya dewasa,  sekalipun  tertanggung  telah  meninggal  terlebih  dahulu.  Untuk
polis  seumur  hidup  sangat  sulit  untuk  menentukan  sejumlah  uang  yang akan  diberikan  penanggung  kepada  tertanggung  sebagai  santunan
kesehatan bila tertanggung menderita sakit. 2.
Polis Berjangka Polis berjangka menjanjikan pembayaran jumlah nominal polis hanya
jika  tertanggung  meninggal  selama  jangka  waktu  yang  dinyatakan  dalam polis  misalnya  5,  10,  atau  20  tahun.  Atau  barangkali  sebelum  mencapai
tingkat  umur  tertentu  misalnya  65  sampai  70  tahun.  Asuransi  seumur hidup, dan berjangka akan dibebani premi yang berbeda. Premi untuk polis
berjangka adalah paling rendah dan ada peningkatan untuk bentuk-bentuk yang lain sampai yang tertinggi adalah biaya polis dwiguna jangka pendek.
Dalam  setiap  kasus  premi  dihitung  atas  dasar  perlindungan  yang dicantumkan dalam kontrak Darmawi, 2000.
27
2.4. Tabel Mortalitas Life Table