Masalah Tenaga Kerja di Bidang Teknologi Informasi

3. Masalah Tenaga Kerja di Bidang Teknologi Informasi

Masalah ini meliputi semua masalah ketenagakerjaan di bidang informatika, baik yang menyangkut pengadaan berdasar kualitas kemampuannya, jumlah dan keahliannya, pendidikan dan latihan, maupun pengembangannya. Dalam hubungan ini, juga dijumpai masalah kualitas lembaga-lembaga yang melaksanakan pendidikan dan latihan dibidang komputer, terutama lembaga- lembaga swasta, termasuk masalah sertifikasi dan akreditasi. Hal ini akan menjadi lebih penting lagi dengan dikembangkannya jabatan fungsional Pranata Komputer. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa permasalahan dasar dalam pemanfaatan komputer di Indonesia pada garis besarnya adalah sebagai berikut: “Aplikasi komputer pada berbagai organisasi cenderung pada pemakaian Sistem Pengolahan Data Data Processing, dan kurang menyentuh pada Sistem Informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan”. ¾ Jaringan komunikasi data digelar tanpa jelas mengetahui data apa yang akan dipertukarkan atau informasi mana yang akan dialirkan; ¾ Pemanfaatan komputer personal, mini, dan mainframe yang cenderung berjalan sendiri-sendiri, dan kurang terjalin keterpaduan sebagai suatu sistem; ¾ Pranata komputer seperti programmer dan analis sistem, di samping kurang dalam kuantitas, kualitasnya pun terasa belum memadai; ¾ Pengembangan Sistem Administrasi atau Manajemen Modern dalam pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi masih belum menunjang kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan proyek-proyek pembangunan, Sekalipun kualitas dan pendidikan manajemen sudah nampak ada peningkatan. ¾ Terdapat dominasi merek-merek komputer dengan akibat yang menguntungkan maupun merugikan; ¾ Konsep-konsep mutakhir teknologi informasi, terutama yang memudahkan pengambilan keputusan, baru tercapai secara terkotak-kotak oleh beberapa instansi saja. Model-model keputusan baru berorientasi pada tingkat operasional. Sentuhan pada tingkat perencanaan strategis yang bersifat tidak terstruktur dan kualitatif terasa masih terbatas; ¾ Hak cipta masih menjadi masalah; ¾ Masih banyak permasalahan lainnya, seperti masih kurang mantapnya kondisi jaringan komunikasi data, banyaknya sekolah-sekolah komputer yang lulusannya kurang berkualitas, tidak ada standarisasi dan lain-lainnya; ¾ Akhirnya perlu ditekankan, bahwa tak dapat disangka lagi, pemanfaatan komputer dalam penyelenggaraan sistem informasi yang mendukung administrasi pemerintahan, pembangunan, dan kegiatan usaha semakin penting peranannya di Indonesia. Kemajuan teknologi ini memang patut digali pemanfaatannya agar tercapai penggunaan yang efektif, efisien, dah ekonomis. Oleh karena itu, kita jangan sampai lengah terhadap kemungkinan penggunaan yang menyimpang dari kaidah-kaidah yang sehat, aman, dan dapat dipertanggungjawabkan; ¾ Di sinilah pentingnya pemahaman atas Computer Audit Control and Security sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pemanfaatan komputer dalam penyelenggaraan sistem informasi.

4. Masalah Kebijakan Pimpinan