lingkungan yang lebih fatal dan juga bahaya-bahaya yang ditimbulkannya bagi keberlangsungan kehidupan manusia.
Keberhasilan kampanye pengaruh pemanasan global global warming juga tidak terlepas dari begitu luasnya berbagai
tanggapan dari berbagai tokoh kunci dunia Al Gore, salah satunya yang kemudian dipancarkan ke seluruh penjuru dunia
oleh berbagai media komunikasi. Saat ini berbagai entitas organisasi bisnis tengah mengembangkan
program Corporate Social Responsibility CSR sebagai salah satu realisasi tanggung jawab sosial organisasi bisnis kepada
masyarakat. Akuntabilitas CSR akan lebih terjamin apabila TI bisa difungsikan untuk menginformasikan setiap pengeluaran yang
dialokasikan dari program tersebut. Bahkan secara spesifik, ada CSR yang memang peruntukannya dialokasikan untuk
mendesiminasikan TI terutama kepada kelompok pelajar, dari SDMI sampai kepada SMUMA. Hal ini sebagaimana
dikemukakan oleh Ono W. Purbo 2007 dalam diskusi terbatas di Lembaga Administrasi Negara LAN beberapa waktu yang
lalu. Program tersebut memiliki visi untuk meningkatkan kemampuan TI digital litteracy bagi kalangan terpelajar yang
ditargetkan akan mencapai sekitar 40 juta pada 15 tahun kedepan.
4. Isu-isu Etika
Penggunaan teknologi informasi menimbulkan banyak isu-isu etika dari mulai pengawasan terhadap electronic mail sampai
dengan potensi pelanggaran privasi terhadap berjuta-juta konsumen yang datanya disimpan dalam data base pribadi atau
umum. Organisasi harus menghadapi isu-isu etika berbeda dengan isu-isu hukum. Karena TI merupakan hal baru dan
perubahannya cepat, pengalaman dan perjanjian dalam menghadapi isu-isu etika masih sedikit. Juga, apa yang menjadi
isu etika di suatu negara mungkin tidak menjadi isu etika di negara lainnya. Namun ada juga isu etika yang menyangkut trans nasional
ataupun global, karena memang TI tidak mengenal batas-batas kewilayahan. Seseorang bisa melakukan transaksi tanpa melalui
interaksi langsung, atau hanya menggunakan transaksi elektronik. Isu-isu etika jelas sangat penting karena dapat mengganggu
image dari suatu organisasi juga dapat menghancurkan moral dari karyawan, bahkan juga terhadap kredibilitas dari sebuah
negara. Indonesia hampir bisa dikategorikan sebagai negara pembajak pirates di bawah atau mungkin selevel dengan
Taiwan. Sehingga dalam beberapa kasus, kartu kredit kita tidak bisa diterima sebagai sarana transaksi elektronik. Masih terkait
dengan isu etika, munculnya pengganggu hacker yang beroperasi dengan berbagai modus operandi juga telah terbukti
menjadi untuk menyebarkan virus dan merusak sistem program komputer.
5. Perubahan dan Ekspektasi dari Konsumen
Terjadinya perubahan yang begitu cepat dari dunia ketenaga- kerjaan menjadi yang begitu cepat dan bervariasi cepat, seperti
penambahan jumlah wanita, minoritas, dan orang cacat dalam segala jenis kedudukan, harus dapat diantisipasi dengan baik.
Teknologi informasi membantu mengintegrasikan beberapa jenis karyawan ini ke dalam tenaga kerja. Pada negara-negara maju,
dunia TI adalah sektor yang sangat demokratis dan juga memberikan ruang yang sangat luas kepada para pekerja yang
mengalami hambatan fisik.
6. Kepandaian dan Ekspektasi dari Konsumen