Kelompok Kerja Sumber Daya Manusia

a. Kelompok kerja Aplikasi; b. Kelompok kerja Teknologi; c. Kelompok kerja Sumber Daya Manusia: d. Kelompok kerja Audit dan Supervisi. Adapun tugas setiap pokja adalah sebagai berikut: a. Kelompok Kerja Aplikasi 1 Mengembangkan dan menerapkan Sistem Informasi; 2 Membentuk koordinasi dalam pengembangan dan penggunaan sistem informasi, dengan tujuan untuk mendapatkan pemanfaatan optimum; b. Kelompok Kerja Teknologi 1 Mempelajari dan meneliti aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak dalam perkembangan teknologi informasi di Indonesia; 2 Memonitor kemajuan teknologi informasi di Indonesia; 3 Menentukan mekanisme pengembangan Teknologi Informasi di Indonesia.

c. Kelompok Kerja Sumber Daya Manusia

1 Membentuk peraturan dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia pada teknologi informasi. Hal ini dilakukan dengan menyediakan materi pengajaran, akreditasi instItusi pendidikan, dan sertifikasi profesi; 2 Mengkoordinasikan instItusi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia pada Teknologi Informasi; 3 Melakukan survey sumber daya manusia dalam teknologi informasi. d. Kelompok Kerja Auditing 1 Menspesifikasi mekanisme untuk melakukan Auditing, pengendalian, dan keamanan sistem informasi. 2 Mempromosikan kepentingan monitor sistem informasi, dan melakukan koordinasi dalam mendidik Auditor sistem informasi. Dalam perkembangan berikutnya, terjadi suatu fenomena menarik ketika pada tahun 1997, melalui Keputusan Presiden Nomor 30, tanggal 31 Juli 1997, Presiden Soeharto memutuskan membentuk satu tim yakni Tim Koordinasi Telematika Indonesia TKTI. Tim ini bertugas antara lain merumuskan kebijaksanaan pemerintah di bidang telematika, menetapkan pentahapan dan prioritas pembangunan dan pemanfaatannya, memantau dan mengendalikan dan pelaporan. Pada saat dibentuknya Tim ini diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Menko Prodis, dengan Wakil Ketua Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Menparpostel, dengan 12 anggota yang semuanya terdiri dari para menteri. Dalam rangka menunjang pelasanaan tugasnya itu, ketua Tim membetuk tim pelaksana koordinasi. Tim pelaksana ini terdiri dari Tim Pengarah Pelaksana Koordinasi, Tim Pelaksana Koordinasi Prasarana, Tim Pelaksana Koordinasi Sumber Daya, dan Tim Pelaksana Koordinasi Aplikasi. Perkembangan e-gov, atau embrionya ini tidak lepas dari perkembangan lingkungan internal pada masanya. Perkembangan kelembagaan terbaru yang berkaitan dengan telematika, atau apapun namanya, akan dibahas pada bagian kemudian. 33 Presiden Soeharto pada tanggal 31 Juli 1997 mengeluarkan Keputusan Presiden Keppres Nomor 30 tahun 1997 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia TKTI sebagai reaksi atas persaingan global, semakin pentingnya pembangunan dan pemanfaatan telematika yang merupakan sinergi telekomunikasi dan informatika, dan wadah yang mengkoordinirnya. Keanggotaan Tim ini terdiri dari Ketua adalah Menko Prodis dan wakil Ketua adalah Menteri Parpostel. Pada tanggal 20 Oktober 1998 Presiden Baharuddin Jusuf Habibie mengeluarkan Keppres Nomor 1861998 tentang TKTI. Perbedaan pokok terdapat pada keanggotaan. Dalam Keppres ini ketua Tim adalah Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Menko Wasbangpan, dan wakil-wakilnya ada 4 Menko Polkam, Menko Ekuin, Menko Kesra dan Taskin, dan Menteri Perhubungan. Kemudian pada tanggal 7 April 2000 Presiden Abdurrahman Wahid menetapkan Keputusan Presiden Nomor 50 tahun 2000 tentang TKTI juga. Perbedaan dengan Keppres sebelumnya terletak pada susunan keanggotaan, yakni Ketua Tim adalah Wakil Presiden, dan ada dua Wakil Ketua yakni Menko Ekuin, dan MENPAN. Sebagai tindak lanjut dari Keppres No. 50 tahun 2000 ini, Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 24 April 2001 mengeluarkan instruksi yakni Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia kepada para menteri, kepala LPND, pimpinan kesekretariatan lembaga tertinggi dan tinggi negara, panglima TNI, kepala POLRI, Jaksa Agung RI, Gubernur BupatiWalikota Selain adanya komputer, tulang punggung e-gov adalah tersedianya jaringan komputer. Jaringan ini tercipta bila ada sarananya, yakni internet. Jaringan ini dapat berkomunikasi bila ada penyedia jasa jaringan yakni internet service providerISP, ada pengguna atau pelanggan, dan tentu saja sarananya, yakni komputer, jaringan komunikasi, dan pengetahuan akan penggunaannya.

3. Internet