3. Ibu dengan faktor risiko kelompok III sangat membutuhkan pengenalan dini,
dirujuk dengan segera, tepat waktu, penanganan adekuat di pusat rujukan dalam upaya penyelamatan nyawa ibu dan bayinya.
2.4 Penyebab Kematian Neonatal Dini
Penyebab utama penting untuk diketahui karena sebagian besar diantaranya dapat dihindarkan. Cara penanganan untuk mengurangi risiko kematian neonatal dini
biasanya ditujukan untuk mencegah atau menangani kasus-kasus ini. Penyebab utama kasus lahir mati dan kematian neonatal dini adalah hampir samamirip sehingga
sebaiknya dipertimbangkan bersama-sama. Penyebab utama kematian neonatal dini adalah masalah obstetrik selama
kehamilan maupun persalinan yang dapat mengakibatkan kematian. Penyebab utama kematian neonatal dini adalah:
1. Persalinan prematur.
2. Hipoksia intrapartum.
3. Perdarahan antepartum.
4. Hipertensi dalam kehamilan.
5. Infeksi.
6. Kelainan janin atau anomali.
7. Gangguan pertumbuhan intrauterin.
8. Trauma.
9. Penyakit sistemik pada ibu hamil
Universitas Sumatera Utara
Mengetahui penyebab utama kematian dapat membantu mengenali cara menghindarkan terjadinya kematian. Yang paling sering terjadi adalah tidak
ditemukannya dasar-dasar dari berbagai masalah yang terjadi. Persalinan prematur yaitu persalinan sebelum 37 minggu usia kehamilan,
mungkin disebabkan oleh: 1. korioamnionitis kadang asimptomatik.
2. ketuban pecah dini dengan atau tanpa korioamnionitis. 3. inkompetensi serviks.
Penyebab hipoksia intrapartum adalah: 1. Distosia atau partus macet, disproporsi kepala-pelvik dan kontraksi hipertonik
2. Prolapsus tali pusat. Kecuali pada kasus prolapsus tali pusat, hipoksia intrapartum hampir selalu
disebabkan oleh kelainan kontraksi uterus, khususnya bila tidak terjadi relaksasi normal diantara kontraksi. Hipoksia intrapartum ditandai dengan tanda gawat janin
dalam persalinan. Diagnosis dini dan penanggulangan secara tepat berbagai faktor yang membahayakan janin dan mencegah partus macet, merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan. Berdasarkan faktor risiko dari neonatal, berikut ini merupakan risiko tinggi
neonatal yang berisiko mengalami kematian Munuaba, 2010 :
-
Bayi baru lahir dengan asfiksia
-
Bayi baru lahir dengan tetanus neonatorum
-
BBLR Berat Badan Lahir Rendah 2500 gram
Universitas Sumatera Utara
-
Bayi baru lahir dengan ikterus neonatorum ikterus 10 hari setelah lahir
-
Bayi baru lahir dengan sepsis.
-
Bayi kurang bulan dan lebih bulan.
-
Bayi baru lahir dengan cacat bawaan.
-
Bayi lahir melalui proses persalinan dengan tindakan.
2.5 Determinan Kematian Bayi dan Balita