Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

mempunyai nilai lebih besar pada neonatal dini yang mengalami kematian kasus dibandingkan dengan neonatal din yang tidak mengalami kematian kontrol. Berdasarkan uji Mann-Whitney menunjukkan umur ibu melahirkan nilai p=0,79 berarti pada alpha 5 terlihat tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur ibu melahirkan yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini. Nilai p sebesar 0,378, berarti pada alpha 5 tidak ada perbedaan yang bermakna jumlah anak yang dilahirkan antara yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini. Sedangkan untuk jarak kelahitan nilai p sebesar 0,001 berarti pada alpha 5 terlihat ada perbedaan bermakna jarak kelahiran antara yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini.

4.4 Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen yaitu umur ibu melahirkan, jumlah anak yang dilahirkan, dan jarak kelahiran yang paling berpengaruh terhadap kematian neonatal dini. Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kematian neonatal dini tersebut. Hasil uji regresi logistik dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Hasil Analisis Multivariat Pengaruh Umur Ibu dan Jarak Kelahiran terhadap Kematian Neonatal Dini Variabel Unstandardized Coefficient p Exp 95CI B SE Lower Upper Constant Umur Jarak kelahiran -0,025 0,095 -1,138 1,104 0,039 0,244 0,982 0,015 0,001 0,830 1,608 0,103 1,097 0,039 2,357 0,267 Hasil uji regresi logistik terhadap variabel umur diperoleh nilai p 0,015 0,05, berarti ada pengaruh umur ibu terhadap kematian neonatal dini. Dilihat dari nilai koefisien β 0,095, setiap peningkatan 5 tahun umur ibu maka akan meningkatkan risiko mengalami kematian neonatal dini sebesar 1,60 kali yang merupakan hasil perkalian dari 095 , 5 × = Exp dengan interval kepercayaan 95 berada antara 1,097 sampai dengan 2,357 yang diperoleh dari : 039 , 5 96 , 1 095 , 5 × × ± × = Exp . Pemilihan rentang umur 5 tahun, agar dapat memberikan makna pada hasil interpretasi dalam penelitian ini. Variabel jarak diperoleh nilai p 0,001 0,05, berarti ada pengaruh jarak kehamilan terhadap kematian neonatal dini. Dilihat dari koefisien β -1,138 jarak kehamilan ibu bertanda negatif yang berarti setiap peningkatan 2 tahun jarak kelahiran seorang ibu maka akan menurunkan risiko terjadinya kematian neonatal dini sebesar 9,738 kali yang merupakan hasil perkalian dari 138 , 1 2 × = Exp , dengan interval kepercayaan 95 berada diantara 8,781 sampai dengan 10,694 kali dari : 244 , 2 96 , 1 138 , 1 2 × × ± − × = Exp . Pemilihan jarak kelahiran 2 tahun, Universitas Sumatera Utara karena jarak kelahiran ini merupakan jarak kelahiran yang disarankan secara teori yang ada. Analisis ini juga secara simultan dari beberapa variabel faktor terhadap suatu hasil memperoleh rumusan seperti berikut ini : 138 , 1 095 , 025 , 2 1 1 1 X X e x p − + − − + = Keterangan : X 1 = Umur X 2 = Jarak kelahiran Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Faktor Ibu terhadap Kematian Neonatal Dini 5.1.1 Pengaruh Umur Ibu terhadap Kematian Neonatal Dini Berdasarkan analisis menggunakan uji Mann-Whitney nilai p sebesar 0,079, berarti pada alpha 5 terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara umur ibu yang mengalami kematian neonatal dini dengan yang tidak mengalami kematian neonatal dini. Hasil uji regresi logistik terhadap variabel umur diperoleh nilai p 0,015 0,05, berarti ada pengaruh umur ibu terhadap kematian neonatal dini. Dilihat dari koefisien β 0,095 umur bertanda positif yang berarti, setiap peningkatan 5 tahun umur ibu maka akan meningkatkan risiko mengalami kematian neonatal dini sebesar 1,6 kali dengan interval kepercayaan 95 berada antara 1,09 sampai dengan 2,35. Berdasarkan teori dalam ilmu kebidanan umur seorang ibu berkaitan dengan alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. Kehamilan di usia 20 dan 35 tahun dapat menyebabkan kematian perinatal karena organ reproduksi yang belum sempurna untuk menerima kehamilan, melahirkan dan merawat bayi serta emosinya cenderung labil dan mentalnya belum matang. Sedangkan pada usia 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta mempunyai kecenderungan munculnya berbagai penyakit, 52 Universitas Sumatera Utara